Selasa, 16 September 2014

Kepribadian dan Nilai Seorang Pemimpin


Kepribadian (Gordon Allport) adalah organisasi dinamis dalam system psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya.
Faktor-faktor penentu kepribadian sebagai berikut :
  1. Faktor keturunan, bahwa penjelasan pokok kepribadian seseorang adalah struktur molekul gen yang terdapat dalam kromosom
  2. Faktor lingkungan, bahwa pembentukan karakter di lingkungan yang terdapat norma keluarga, teman dan kelompok sosial
Sifat-sifat kepribadian adalah karakteristik umum yang melekat dalam individu yang ditunjukan dalam berbagai situasi. Karakteristik tersebut antara lain ; malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia dan takut. Pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat kepribadian tersebut melaui :
  1. Myers-Briggs Type Indicator, menilai individu dengan mengklasifikasian ke dalam karakteristik :  ekstraver atau introver, sensitif atau intuitif, pemikir atau perasa dan memahami atau menilai
  2. Model Lima Besar, menilai sifat-sifat individu dipengaruhi oleh faktor ; ekstraversi, mudah akur atau mudah sepakat, sifat berhati-hati, stabilitas emosi dan terbuka dengan hal-hal baru
Ada beberapa cara untuk menilai kepribadian agar individu dapat dipahami dan diatur dalam pekerjaan mereka, yaitu :
  1. Survei mandiri, dilakukan oleh individu
  2. Survei peringkat oleh pengamat, dilakukan oleh rekan kerja
  3. Ukuran proyeksi, dilakukan dengan menilai respons dari hasil pengujian
Sifat kepribadaian spesifik yang menjadi indikator kuat perilaku di tempat kerja adalah sebagai berikut ;
  1. Evaluasi inti diri, dipengaruhi oleh harga diri dan lokus kendali (keyakinan)
  2. Machiavellianisme, kecenderungan pada sikap pragmatis, mempertahankan jarak emosional dan keyakinan akan pentingnya hasil dibanding proses
  3. Narsisme, mempunyai rasa ego yang berlebih, pengakuan yang  berlebih dan arogan
  4. Pemantauan diri, merujuk  kemampuan seseorang individu untuk menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasioal eksternal
  5. Pengambilan resiko, berpengaruh pada cepat atau lambatnya pengambilan keputusan
  6. Kepribadian type A, cenderung memiliki dorongan, kecakapan, keagresifan dan motivasi untuk berhasil yang tinggi
Meskipun saling berkaitan, kepribadian dan nilai tidaklah sama. Nilai lebih spesifik dan banyak mendeskripsikan system keyakinan atau nilai tidak begitu menjelaskan kepribadain seseorang dan kita tidak selalu bertindak dalam cara-cara yang konsisten dengan nilai. Dalam sebuah organisasi nilai sangat penting karena dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap sikap dan motivasi individu juga mempengaruhi sikap dan perilaku kita secara umum.

Pendekatan untuk mengembangkan jenis-jenis nilai yang ada di sebuah organisasi antara lain :
  1. Rokeach Value Survey, terdiri dari nilai terminal (keadaan akhir yang diinginkan) dan nilai instrumental (perilaku atau cara yang lebih disukai untuk mencapai nilai terminal)
  2. Kelompok Kerja Kontemporer, berdasarkan generasional dalam angkatan kerja
Nilai yang dimiliki individu yang berada pada posisi manajemen menengah dan atas harus memiliki kaitan dengan seluruh iklim etis dalam sebuah organisasi karena tindakan mereka merupakan faktor tepenting yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis dalam organisasi mereka. Seorang manajer harus mampu bekerja dengan individu dari kultur yang berbeda-beda sehingga pemahaman mengenai perbedaan kultur tersebut dapat menjelaskan dan memprediksi perilaku karyawan. Pendekatan untuk memahami dan menilai variasi kultur antara lain :
  1. Kerangka Hofstede, menemukan bahwa dalam organisasi terdapat lima dimensi nilai kultur antara lain ; jarak kekuasaan (power distance), individualisme versus kolektivisme, maskulinitas versus femininitas, penghindaran ketidakpastian dan orientasi jangka panjang
  2. Kerangka Globe, mengidentifikasi ada 9 dimensi kultur yang berbeda yaitu ; ketegasan, orientasi masa depan, perbedaan gender, penghindaran ketidakpastian, jarak kekuasaan, individualism/kolektivisme, orientasi kerja dan orientasi kemanusiaan
  3. Implikasi terhadap Perilaku Organisasi, mencerminkan nilai kultur yang berbeda dari individu di negara yang berbeda dengan penentuan konsep-konsep Perilaku Organisasi yang dapat diterapkan atau tidak dapat diterapkan secara universal pada seluruh kultur
Jenis-jenis kepribadian dan nilai seorang individu dengan tempat kerja dapat digembarkan sebagai berikut :
  1. Kesesuaian Individu-Pekerjaan, memadukan persyaratan pekerjaan dengan karakteristik kepribadain
  2. Kesesuain Individu-Organisasi, memadukan kepribadian karyawan dengan keseluruhan kultur organisasi dengan mengesampingkan karakteristik pekerjaan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...