BY ; AHMAD ELQORNI
Efektifitas berkomunikasi baik personal, interpersonal dan
intrapersonal selalu dihadapkan adanya perbedaan yang menyebabkan
kesalahanpahaman sehingga celah-celah komunikasi akan tertutup dan berujung
pada konflik individu dan kelompok yang
merugikan organisasi. Hambatan komunikasi akan mengganggu efektiftas komunikasi
baik secara langsung maupun tidak langsung, baik itu hambatan manusiawi, psikologi, teknis
dan hambatan antar budaya.
1. Hambatan Dari Personal.
Persepsi
selektif seseorang akan menolak atau salah mengartikan informasi yang tidak sesuai
dengan anggapan-anggapan atau harapan-harapan yang secara emosional dibentuk
sebelumnya. Selain perbedaan individu dalam keterampilan komunikasi sangat
berpengaruh terhadap diterimanya pesan oleh orang lain.
2. Hambatan Antar Personal
Hambatan
kita dalam berkomunikasi selain personal yang menyangkut mental dan konsisi
fisik ternyata sangat dipengaruhi adanya pola hubungan antar pribadi antara lain
: adanya kepercayaan, kredibilitas yang diajak komunikasi, dan kesamaan
persepsi.
a) Kepercayaan.
Karakter pokok komunikasi adalah saling
mempercayai. Kecurigaan seseorang menyebabkan tersekatnya sebuah hubungan yang
menyebabkan individu menutup diri dan berbicara hati-hati dan alakadarnya
sampai adanya penutupan komunikasi sepihak.
b) Kredibilitas.
Seseorang
akan membuka celah komunikasi apabila terlihat dalam persepsi awal terlihat
adanya kejujuran, selain respect akan
terbuka ketika kita melihat lawan komunikasi dilihat kredibilitas keahlian,
kemampuan, dinamisme, antuasiame dalam menjalin komunikasi, sehingga lawan kita
akan terbuka dan memberikan semua hal yang sebelumnya tidak diketahui.
c)
Kesamaan pengirim-penerima.
Perasaan senasib dan sederajat akan membuka pembicaraan lebih lugas dan
tuntas, walaupun sebelumnya belum saling mengenal.bagaimana ketemunya teman
kita yang sedaerah di ibukota, seorang perantau ketemu...
3. Hambatan karena
Status
Pada umumnya orang-orang lebih senang
mengarahkan komunikasinya mereka ke individu yang statusnya lebih
tinggi.
a) Orang-orang dengan status tinggi pada umumnya
lebih banyak berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain yang berstatus
lebih rendah.
b) Orang dengan status lebih tinggi pada umumnya
lebih mendominasi pembicaraan dibanding orang-orang yang berstatus lebih
rendah.
Hambatan
diatas yang berhubungan dengan status ada transmisi hirarkis yaitu hirarkhi
dikembangkan tidak hanya untuk memudahkan pencapaian sasaran kegiatan tetapi
juga karena sangat diperlukan untuk komunikasi. Proses-proses individual tertentu juga mengubah transmisi hirarkis, antara lain
a) Penyingkatan(Condensation): para penerus berita
sering cenderung mungubah isi berita dengan menyampaikan
hanya pokok-pokok berita. Penyingkatan berita terjadi ketika topik yang
sampaikan terlalu padat, tetapi mengakibatkan adanya salah paham bagi penerima
berita bagi hirarkhi bawah.
b) Pengharapan(Expectation): penerus info sering
membelokkan komunikasi ke arah yang sesuai dengan sikap-sikap dan pengharapan mereka sendiri. Arah komunikasi ditentukan pembawa
informasi, seperti seorang penulis mengkomunikasikan bukunya sesuai dengan pola
pikirnya yang belum tentu sesuai dengan pembacanya.
c)
Asosiasi (Asociation): Bila peristiwa atau akibat-akibat terjadi
bersamaan di masa lalu, peristiwa tsb sering dihubungkan satu dengan yang lain. Kejadian masa lalu menjadi seseorang menjadi standar
perilakunya.
d)
Ukuran kelompok (Size Group): Semakin besar
kelompok akan semakin kecil kemungkinan tercapainya
komunikasi yang memuaskan. Ketika orang berbondong-bondong mengajukan petisi
sulit diterima dengan jumlah orang banyak, sehingga membutuhkan kelompok kecil
yang mewakili jauh lebih efektif bisa diterima.bisa juga bukan untuk diterima
langsung tetapi hanya membentuk opini.
e)
Kendala ruangan (Place): karakter fisik ruangan akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas
komunikasi.Orang akan beteriak-teriak ketika komuikasi dalam badai. Alat musik
yang didengarkan dalam ruangan kedap suara terasa berbeda dengan konser musik
diruang lapang yang terbuka membutuhkan soundsystem
dayanya yang besar.
4. Hambatan Teknologi.
Ada beberapa hambatan yang diakibatkan oleh persepsi dan ketidak pahaman teknologi:
a) Bahasa dan
pengertian.
Kata-kata
yang sama belum tentu punya pengertian yang sama. Bisa menyebabkan salah
pengertian. Perbedaan bahasa bisa menyebabkan persepsi bagi pengguna komunikasi
tersebut lain artinya, pepaya (bahasa
Indonesia) dalam bahasa sunda ’gedang’
diartikan berbeda dalam bahasa jawa diartikan dengan pisang.
b) Isyarat non verbal.
Isyarat
nonverbal terkadang bisa menghambat terhadap suatu komunikasi yang menyebabkan
perbedaan persepsi. Bahasa isyarat yang tidak mempertimbangkan kesmaan
universal bahasa akan mengakibatkan salah persepsi.
c) Efektivitas saluran.
Saluran
komunikasi sering terjadi dipengaruhi oleh kurang memahami seseorang terhadap
teknologi, sehingga kecanggihan komunikasi tidak bisa dimanfaatkan maksimal.
Media Google bisa digunakan secara
positif bagi para dosen dan mahasiswa untuk menambah wawasan dan mencari
makalah, tetapi bagi masyarakat umum hanya sekedar media hiburan semata.
Sehingga teknologi mengakibatkan masalah sosial masyarakat seperti perilaku
apatis, kurang sensitif pada kejadian, mengurangi kepedulian pada tatakrama
keluarga, dll.
5. Hambatan antar Budaya (intercultural
communication).
Hambatan komunikasi dalam komunikasi
antar budaya mempunyai bentuk seperti sebuah gunung es yang terbenam di dalam
air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline).
Faktor-faktor hambatan komunikasi antar
budaya yang berada dibawah air (below
waterline) adalah faktor-faktor yang
membentuk perilaku atau sikap seseorang, hambatan semacam ini cukup sulit untuk
dilihat atau diperhatikan. Jenis-jenis hambatan semacam ini adalah persepsi
(perceptions), norma (norms), stereotip (stereotypes),
filosofi bisnis (business philosophy),
aturan (rules), jaringan (networks), nilai (values), dan grup cabang (subcultures
group). Sedangkan terdapat 9 (sembilan) jenis hambatan
komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline).
Menurut Chaney & Martin
(2004:11–12), Hambatan komunikasi semacam ini lebih mudah untuk dilihat karena
hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik. Hambatan-hambatan
tersebut adalah:
a)
Fisik
(Physical)
Hambatan komunikasi semacam ini
berasal dari hambatan waktu (jarak dan perbedaan waktu antara barat dan timur),
lingkungan (kondisi alam), kebutuhan diri, dan juga media fisik (tidak adanya
alat komunikasi) selain kondisi fisik individu. Seperti hambatan suara,
dengung, pengucapan suara, bunyi vocal, dll.
b).
Budaya (Culture)
Hambatan ini berasal dari etnik yang
berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan pemaknaan terhadap penafsiran dari suku
menyebabkan terjadinya hambatan komunikasi.
c).
Persepsi (Perceptual)
Jenis
hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang
berbeda-beda mengenai suatu hal. Sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap
budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.
d)
Motivasi
(Motivational)
Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi.
Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi.
e)
Pengalaman
(Experiential)
Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu.
Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu.
f)
Emosi
(Emotional)
Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui.
Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui.
g).
Bahasa (Linguistic)
Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender)dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan.
Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender)dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan.
h).
Nonverbal
Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan (receiver) ketika pengirim pesan (sender) melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan (receiver) ketika pengirim pesan (sender) melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
i).
Kompetisi (Competition)
Hambatan
semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil
mendengarkan. Contohnya adalah menerima telepon selular sambil menyetir, karena
melakukan 2 (dua) kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan
mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon selularnya secara maksimal.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton (1992:10-11), ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah:
a) Status Effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang
dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih
rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka
karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau
pendapatnya.
b) Semantic Problems
Faktor
semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi
seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan semantis ini,
sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan
salah pengertian(misunderstanding)
atau penafsiran(misinterpretation)
yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi(miscommunication).
c) Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan
karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan
cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga
dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara
satu dengan yang lainnya.
d) Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena
disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial.
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda.
Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku.
Seperti contoh : kata “gedang” dalam bahasa Sunda artinya buah pepaya, tetapi
orang suku jawa mengartikan kata tersebut artinya pisang.
e) Physical Distractions
Hambatan ini
disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan
atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
f) Poor Choice of Communication Channels.
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
g) No Feed back
Hambatan
tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak
adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi
satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu
gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut
para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak
peduli dengan gagasan seorang manajer.