Bagian 1
Yang Membuat Mereka Hebat
a)
CEO
(Chief Executive Officer ) terbaik mulai dengan memahami pasar dan menanamkan
sudut pandang “dari luar ke dalam” di perusahaannya.
CEO
yang paling efektif selalu mulai dengan mempelajari pasar, kemudian kembali
bekerja untuk menciptakan sebuah organisasi yang terpusat kepada pemuasan
kebutuhan pelanggan.
b)
Sebagian
besar CEO hebat “memiliki gen kepemimpinan
evangelis(Pendakwah)”
Jim
Collins menyatakan “Gaya high profile dan karismatik sama sekali tidak
dibutuhkan untuk berhasil membentuk sebuah perusahaan yang visioner.”
Evangelical
dapat di definisikan sebagai “bercirikan semangat berapi-api atau semangat
juang ; sangat antusias”
c)
Pemimpin
bisnis yang paling efektif ialah pemimpin yang dapat memahami peran kritis
budaya perusahaan, dan betapa sulitnya membuat perubahan budaya yang bermakna.
Perubahan
budaya yang autentik membutuhkan waktu bertahun-tahun, bukan bulanan.
d)
Menciptakan
atau menyesuaikan produk, proses, atau jalan keluar “generasi berikutnya”.
Ciri
ini banyak berkaitan dengan visi --
kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan yang akan muncul dan yang akan datang,
dan untuk menciptakan produk, layanan, serta teknologi baru yang mampu
memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
e)
Pemimpin
yang menerapkan gagasan terbaik, tanpa melihat asal-usulnya.
Ini
adalah ciri pemimpin hebat dan juga ciri kunci sebuah budaya belajar. Dalam
sebuah organisasi belajar , para pemimpin mendorong manajer serta karyawan
mereka untuk mendapatkan gagasan terbaik dari berbagai macam sumber.
f)
CEO
hebat mengembangkan kerangka pengetahuan kepemimpinan dengan sebuah cara yang
bermakna.
Bagian 2
Strategi Penentu
pemimpin Hebat (Michael Dell)
v Menempatkan Pelanggan di Titik
Pusat Model Bisnis
“sejak awal, seluruh bisnis
kami ̶
mulai dari desain sampai manufaktur dan penjualan ̶
dipusatkan pada mendengarkan pelanggan” (Michael Dell, Pendiri dan CEO ,
Dell Computer).
Mengetahui kebutuuhan
pelanggan.....selalu penting, namun mungkin lebih penting saat kebutuhan
berubah-dan biasanya hal itu terjadi ketika perekonomian memburuk Anda harus
dapat memahaminya lebih baik dibandingkan perusahaan lain.
Tiga hal yang dapat dilakukan
para manajer untuk menumbuhkan hubungan yang lebih dekat dengan pengguna
langsung, sambil mengumpulkan informasi utama dan umpan balik tentang prroduk :
1. Lewatkan lebih banyak
waktu dengan pelanggan
2. Undang pelanggan utama
untuk berbicara dengan unit-unit utama.
3. Gunakan Internet dan cara
tanpa pengantara lain untuk menciptakan hubungan pelanggan bersinambung.
Berikut ini gagasan Dell, dalam
model pendekatan langsung :
a. Buat komitmen untuk
belajar lebih banyak tentang pelanggan anda.
b. Ketika bertemu dengan
pelanggan, pastikan anda bijak menggunakan waktu dengan meminta umpan balik
khusus tentang kebutuhan dan pilihan mereka, dan lain-lain.
c. Jika perusahaan anda
belum melakukannya, rencanakan untuk mengadakan sedikitnya satu penelitian
pelanggan setiap tahun di area yang memerlukan peningkatan pengetahuan tentang
pelanggan.
d. Berpedoman pada model
Dell, tentukan bidang-bidang yang akan paling merasakan manfaat peningkatan
keterlibatan pelanggan.
e. Begitu anda memutuskan
bidang yang akan menjadi fokus anda, tulislah sebuah rencana singkat yang menyertakan gagasan anda untuk
meningkatkan keterlibatan pelanggan.
Bagian 3
Menciptakan Organisasi Belajar sejati (Jack
Welch)
v Empat Ciri Khas Organisasi Belajar
“Perilaku kita didorong oleh keyakinan inti yang
mendasar : keinginan dan kemampuan sebuah organisasi untuk terus menerus
belajar dari sumber apapun, dimana saja, dan dengan cepat mengubah pembelajaran
itu menjadi tindakan merupakan daya saingnya yang utama.”(Jack Welch, mantan CEO
General Electric).
Budaya belajar
tak berbatas ini membantah pandangan yang menganggap “cara GE” adalah
satu-satunya cara atau bahkan cara yang terbaik. Anggapan yang berlaku saat ini
adalah bahwa seseorang, di suatu tempat, memiliki gagasan yang lebih baik dan
dorongan yang dirasakan adalah mencari tahu siapa yang memiliki gagasan yang
lebih baik itu, mempelajarinya dan melakukannya dengan cepat.
Meski
jalan untuk menjadi organisasi belajar bagi setiap perusahaan berlainan, semua budaya belajar memiliki ciri khas
tertentu. Berikut ini empat ciri tersebut :
1.
Informasi
disebarluaskan dan dapat diakses.
2.
Pembelajaran
ditekankan dan dihargai.
3.
Kesalahan
atau kegagalan tidak dihukum.
4.
Orang-orang
diharapkan terus menerus belajar.
Tambahan
Pembelajaran Dari Sang CEO :
1.
Pastikan
seluruh organisasi mengetahui komitmen anda kepada pembelajaran.
2.
Dukung
kata-kata anda dengan tindakan.
3. Singkirkan penghalang produktivitas.
4. Jika perusahaan anda
tidak mempunyai pernyataan seperangkat nilai perusahaan, bentuk sebuah gugus
tugas untuk menciptakannya.
5. Memulai gerakan “Praktik
Terbaik”.
6. Pertimbangkan untuk
menerapkan prakarsa ke seluruh perusahaan.
Bagian 4
Terpusat Kepada Solusi (Lou Gerstner)
v Tempatkan Pelanggan di
Kursi CEO
“IBM adalah perusahaan solusi.Kami mulai dari
problem bisnis seorang pelanggan, dan menelusurinya kembali hingga menemukan
gabungan teknologi dan keahlian yang tepat.”(Lou Gerstner, mantan CEO IBM).
Jadi,
itulah IBM, perusahaan yang telah
memimpin tahap awal komputerisasi dan telah menciptakan banyak teknologi terpenting industri
tersebut, yang dari hari kehari merasakan keberadaannya terpinggirkan oleh
perusahaan-perusahaan yang telah menjadi anak emas industri komputer pribadi.
Sekali
lagi, kata-kata Gerstner dan tindakannya memberikan cetak biru kasar bagi
perusahaan lain yang menghadapi tantangan untuk mengubah budaya mereka :
1)
Arahkan
perusahaan untuk mencari jawaban di luar perusahaan.
2)
Untuk mengubah pola pikir perusahaan,
pertimbangkan tiga kunci Gerstner :
obsesi pasar, kecepatan dan kerja tim.
3)
Pahami
bahwa perubahan budaya yang sebenarnya bisa makan waktu bertahun-tahun.
Keputusan
Gerstner untuk mengembangkan bisnis jasa IBM memberikan beberapa pelajaran
bisnis yang layak diperhatikan :
1.
Pastikan
anda memonitor perubahan bisnis inti anda dan bisnis kunci yang lain.
2.
Jangan
mengharapkan manajer dan karyawan begitu saja menerima pergeseran strategi.
“Kepemimpinan
industri yang sebenarnya adalah meninggalkan penciptaan teknologi menuju
penerapan teknologi.”
Berikut
adalah beberapa tindakan ala Gerstner
yang dapat Anda terapkan di organisasi Anda sendiri :
a.
Berinvestasi
untuk masa depan.
b.
Ketika
membuat keputusan yang “mempertaruhkan”, pastikan anda benar.
c.
Menjadi
pemantau Tren.
Bagian 5
Menyiapkan Organisasi Menghadapi
Perubahan Drastis (Andy Grove)
“Kebanyakan perusahaan mati bukan karena mereka
melakukan kesalahan; kebanyakan mati karena tidak berkomitmen. Perusahaan –
perusahaan itu menyia-nyiakan momentum dan sumber-sumber berharga mereka saat
berusaha membuat keputusan. Bahaya yang lebih besar adalah tidak melakukan apa
pun” (Andy Grove, rekan pendiri dan mantan CEO, Intel)
Andy
Grove bersama dua rekannya yaitu Bob Noyce, dan Gordon Moore menciptakan Chip
yang mampu menyimpan informasi yang jumlahnya selalu bertambah, mereka dapat
meningkatkan memori dan kegunaan komputer dengan cara yang sangat hemat biaya.
Lahirlah Intel. Dan salah satu hal terpenting yang mendukungnya adalah kebijakan
Groove yang masuk akal :
“Saya memiliki sebuah aturan dalam bisnis saya yaitu
melihat apa yang bisa terjadi selama sepuluh tahun mendatang , dan melihat apa
yang telah terjadi sepuluh tahun terakhir.”
Andy
Grove mengakui bahwa semua bisnis, entah bisnis dunia nyata atau dunia maya,
saat ini berada di titik pilihan, seperti titik perubahan strategis dan ,
tergantung pada penerimaan mereka terhadap kedua unsur di atas.... Mereka akan
harus menulis strategi persaingan baru atau tersingkir.
v Dua Pengungkit
Keberhasilan : PELAKSANAAN DAN STRATEGI
Grove
menggunakan sebuah perumpamaan untuk menggambarkan cara teknologi, produksi,
dan pemasaran memberikan landasan bagi kesuksesan Intel :
Hakikat perusahaan seperti Intel adalah pelaksanaan
dan Strategi. Intel, dipandang dari sisi lani, adalah sebuah kursi berkaki
tiga. Satu kaki adalah teknologi –teknologi desain dan silikon – kaki yang lain
adalah produksi, dan kaki yang ketiga adalah pemasaran. Setiap kali Intel
berhasil melakukan sesuatu, hal itu karena ketiga kakinya seimbang. Setiap kali
salah satu kakinya lebih pendek dari yang lainnya, kami pun goyah.
Kita dapat memetik
pelajaran dari pengalaman awal Grove di Intel :
Kembangkan
sudut pandang orang luar
Agar dapat benar-benar
mempelajari perusahaan Anda –termasuk semua kelemahannya – lihatlah perusahaan
Anda dari sudut pandang orang luar. Itulah sudut pandang yang anda butuhkan
untuk membuat keputusan-keputusan yang sangat menentukan.
Jangan
pernah terlalu melindungi sebuah perusahaan sehingga perusahaan itu tak bisa
mempercayai kehancurannya sendiri.
Grove yakin bahwa sedikit
paranoid baik untuk perusahaan. Hal itu melindungi kita dari serangan pesaing
dengan cara membuat para manajer dan karyawan terus waspada. Hal itu bukan
berarti membuat mereka lumpuh karena takut; sebaliknya, hal itu menanamkan
sikap skeptis dalam dosis yang sehat ke dalam organisasi, sehingga setiap orang
terfokus kepada upaya menjaga perusahaan di jalur yang benar.
Bagi Grove , perbedaan
antara perubahan biasa dan sebuah titik perubahan strategis (Strategic
Inflection Point atau SIP) adalah besarnya potensi dampak perubahan
terhadap bisnis :
Kita para manajer sering
berbicara tentang perubahan, begitu seringnya hingga perubahan menjadi semacam
klise manajemen. Namun, titik perubahan strategis bukanlah perubahan biasa. Hal
itu seperti arus sungai Tahap VI --- arus deras mematikan yang bahkan membuat
pengarung jeram profesional pun berhati-hati mengarunginya --- dibandingkan
arus air biasa.
Grove bahkan menghitung
besarnya titik perubahan strategis dengan menyebutnya “perubahan 10x lipat”,
yang berarti besarnya perubahan itu 10x lipat dari perubahan yang biasa terjadi
di dunia bisnis.
v Menghadapi titik perubahan strategis : Pedoman Manajer
1.
Pesaing
utama Anda akan berubah .
Organisasi
yang selama ini Anda anggap sebagai pesaing utama Anda mungkin bukan lagi
perusahaan yang harus paling Anda takuti. Hal itu mungkin merupakan peringatan
awal bahwa sedang terjadi guncangan dan bahwa akan terjadi perubahan besar.
2.
“Pelengkap”
utama Anda akan berubah.
Perusahaan
yang selama ini menjadi sekutu terbesar Anda mungkin tak lagi sepenting dulu –
baik di pasar maupun bagi Anda. Jika sesuatu terjadi dan mengubah posisi
persaingan seorang pemasok atau partner strategis dan nilai pentingnya bagi perusahaan
Anda, ada kemungkinan hal yang sama akan menimpa Anda .
3.
Kemampuan
manajemen untuk “mengetahui situasi” mulai berubah.
Jika
anggota tim manajemen ---termasuk Anda--- merasa bahwa mereka tidak mengetahui
apa yang benar-benar sedang terjadi di luar sana, itu merupakan tanda bahwa apa
yang ada di luar mungkin berubah lebih cepat dibanding perkiraan Anda.
v Menyiapkan organisasi
anda untuk titik perubahan strategis
1.
Dengarkan
orang-orang yang mudah khawatir
2.
Mendorong
diskusi dan debat sengit
3.
Teliti
---dan curigai--- data yang ada
v Tambahan dari sang CEO
1.
Untuk
memastikan organisasi Anda siap menghadapi perubahan besar-besaran, Anda harus
menanamkan budaya membenci rasa puas diri
2.
Untuk
mencapai langkah 1, tanamkan rasa takut dengan dosis yang sehat ke dalam organisasi
3.
Pastikan
bahwa manajer di seluruh dunia bisa berkomunikasi langsung dengan Anda
4.
Jadikan
eksperimen dengan produk baru sebagai bagian rutin proses pengembangan produk,
meskipun pemasukannya terlihat kecil.
5.
Jika
sesuai dengan industri Anda, pastikan strategi bisnis perusahaan Anda
melibatkan komponen online yang unik, yaitu dengan memanfaatkan keunikan
Internet dengan cara yang belum terpikirkan oleh para pesaingnya.
Bagian 6
Mengendalikan Pemikiran Setiap Karyawan
(Bill Gates)
“Orang-orang pintar di
seluruh perusahaan harus memilliki kekuatan untuk menggerakkan sebuah prakarsa”
(Bill Gates , Pimpinan dan arsitek kepala peranti lunak, Microsoft)
Internet bukan hanya tentang perusahaan yang baru
berdiri... Internet lebih merupakan bisnis yang sudah ada dan cara mereka
beralih menggunakan keterampilan serta basis pelanggan, dua pendekatan digital,
untuk melakukan segalanya dengan lebih baik. Itulah hal terhebat dalam revolusi
ini. --- Bill Gates
Beberapa
cara untuk memastikan bahwa perusahaan Anda menekankan prinsip berbagi gagasan
dan pemahaman :
1.
Pastikan
organisasi mempunyai prasarana dan budaya yang mendukung gagasan dari semua
orang
2.
Pertimbangkan
untuk mengadakan retret perusahaan guna memusatkan perhatian kepada prakarsa
kunci dan membantu tim manajemen memperbaiki arahnya.
Beberapa
gagasan untuk meningkatkan arus informasi perusahaan Anda :
1.
Dorong
setiap karyawan atau pelanggan untuk menghubungi secara langsung melalui e-mail
2.
Targetkan
transaksi digital “murni”
Beberapa
cara untuk meningkatkan memori perusahaan Anda :
1.
Pastikan
pelanggan dan pemasok Anda mempunyai akses yang sama atas informasi seperti
karyawan anda
2.
Pastikan
tidak dibutuhkan lebih dari 60 detik untuk memperoleh dokumen atau arsip apa
pun.
Pelajaran
Tambahan dari sang CEO (Bill Gates)
a.
Pastikan
setiap laporan --- dan setiap dokumen penting lain --- yang dikeluarkan oleh
perusahaan Anda tersedia dalam format digital.
b.
Adakan
pertemuan dengan bawahan langsung Anda untuk memperkuat komitmen Anda dalam
menciptakan sistem syaraf digital yang efisien dan berfungsi penuh.
c.
Bentuk
gugus tugas untuk mengembangkan memori korporat organisasi Anda.
d.
Sejak
awal, pastikan pelanggan ditempatkan di pusat keseluruhan upaya.
e.
Supaya
sesuai dengan semangat sistem syaraf digital, biarkan semua orang tahu betapa
berkomitmennya Anda kepada komunikasi cepat di tiap tingkat .
Bagian 7
Menciptakan Budaya Bermotivasi Kinerja (Herb
Kelleher)
Peraturan di Southwest
adalah, jika seseorang memiliki gagasan, baca dan tanggapi dengan segera. Anda
bisa menolak, namun Anda harus memberikan banyak alasan mengapa Anda menolak,
atau Anda bisa mengatakan bahwa kita akan mengujinya di lapangan, dan melihat
apakah gagasan itu berhasil.
---Herb Kelleher, Pendiri
dan mantan CEO, Southwest Airlines
Kami berupaya menghargai
setiap orang di Southwest dan menyadari keberadaan mereka sebagai manusia ---
bukan sekadar orang-orang yang bekerja untuk perusahaan kami. Yang sebenarnya
ingin kami katakan adalah, “Kami menghargai Anda sebagai manusia di samping
kenyataan bahwa Anda bekerja disini”. Pendekatan itu terbukti sangat membantu
Southwest.
---Herb Kelleher
Berdasarkan saran
Kelleher , berikut dua buah gagasan yang mungkin dapat membantu organisasi Anda
ketika sedang mewawancarai kandidat untuk posisi penting :
1.
Menghargai
hal-hal yang tidak tampak .
Kelleher memahami bahwa
hal-hal yang “tidak terlihat” sering kali lebih penting daripada hal-hal yang
“terlihat”.
2.
Mengembangkan
daftar kriteria perekrutan Anda sendiri.
Buatlah daftar sifat yang
paling penting bagi Anda dan organisasi Anda, dan pastikan kandidat yang ada
memenuhi kriteria tersebut sebelum Anda menawarkan pekerjaan kepada mereka.
v Kelleher Tentang Laba :
“Produk Sampingan Layanan Pelanggan”
Kami katakan kepada
karyawan kami, “Jangan pusingkan masalah laba. Pikirkan layanan pelanggan.”
Laba adalah produk sampingan layanan pelanggan. Laba secara intrinsik bukan
sebuah tujuan. Laba adalah sesuatu yang dihasilkan oleh upaya Anda dan cara
Anda memperlakukan satu sama lain serta dunia luar.
v Langkah-langkah Kelleher
Membentuk Budaya Kinerja Tinggi
Birokrasi berlawanan
dengan prestsasi. Sukses bagi sebagian besar bisnis tergantung pada cepatnya
pencapaian hasil eksternal, bukannya kemurnian dan pembentukan proses internal.
Untuk bisnis-bisnis yang ingin lebih bersifat kewiraswastaan dan tidak terlalu
birokratis, kelleher merekomendasikan langkah-langkah berikut :
a.
Terfokus
kepada dunia pesaing, pelanggan, dan perubahan sosial, bukan kepada dunia
internal kantor pada umumnya, yang kadang hanya terdiri atas pengabdian diri
kepada formulir, protokol, dan prosedur.
b.
Jangan
menjadi bawang, jadilah jeruk.
c.
Kurangi,
sebanyak mungkin, jumlah dewan korporat permanen.
d.
Tidak
ada “Pengetahuan Yang Sempurna”, yang ada hanya penilaian yang baik.
e.
Minta
para manajer Anda menggunakan waktu untuk benar-benar bekerja bersama (tidak
mengawasi) karyawan dan pelanggan eksternal.
f.
Sadari
bahwa semua kertas kerja yang dihasilkan, termasuk anggaran,hanyalah halaman
putih yang diisi bercak hitam.
g.
Hindari
aturan yang kaku dan buku petunjuk yang rumit yang dirancang untuk mengatur
detail kehidupan perusahaan dan interaksi pelanggan.
h.
Jadilah
“intelektual” sejati : Hargai gagasan bukan karena status, hubungan, atau
pengalaman orang yang menyampaikannya, dan ajak setiap orang untuk memberikan
gagasan langsung ke pucuk pimpinan (Tidak ada orang lain --- hanya ada “kita”).
i.
Beri
personel “manajemen” masalah untuk dipecahkan dalam bidang di luar tanggung
jawab langsung mereka dan beri karyawan kesempatan untuk mempelajari pekerjaan
lain; hal itu sering menghasilkan pembelajaran, empati, dan kesatuan.
j.
Terfokuslah
kepada hal pokok, bukan kepada hal sampingan.
k.
Miliki
rencana strategis umum, bukan rencana jangka panjang atau pedoman.
l.
Untuk
mempunyai “ceruk” yang bisa ditentukan dan dipahami.
m.
Bersikaplah
rendah hati; mudah didekati; etis; memimpin dengan melayani; jangan rakus untuk
diri sendiri
n.
Ingatlah
selalu bahwa G.O. (korps pasokan) ada untuk melayani orang-orang di garis
depan, bukan sebaliknya.
Kelleher menambahkan
gagasan khusus untuk mengelola “bagian SDM” dari bisnis tersebut --- dan,
terutama saran-saran konkret untuk mengembangkan sebuah budaya dan memastikan
agar birokrasi tidak menjadi bumerang bagi budaya tersebut (yang ia nyatakan
sebagai aset terbesar perusahaan).
Begitu Anda selesai
membangun budaya G.O yang pas, sadari bahwa Karyawan perusahaan Anda adalah
Pelanggan utama Anda : Rekrut, latih,tanamkan, libatkan, dan ilhami mereka,
maka mereka akan bersikap toleran, berempati, ramah, perhatian, memiliki selera
humor yang baik, dan rela berkorban kepada satu sama lain dan Pelanggan
eksternal Anda.
1.
Rekrut
sikap baik dan bukan sikap buruk (bahkan sikap buruk dengan ijazah, pengalaman,
dan keahlian yang tinggi).
2.
Latih
orang-orang dalam dua hal: kepemimpinan dan layanan pelanggan.
3.
Tempatkan
wakil pelanggan (internal dan eksternal) di tingkat manajemen tertinggi, yang
selalu diberitahu tentang semua pertimbangan dan proposal dalam segala hal yang
mempengaruhi pelanggan internal dan eksternal.
4.
Biarkan
karyawan Anda menjadi diri sendiri di tempat kerja.
5.
Rayakan
prestasi karyawan Anda , secara sering dan spontan.
6.
Gambarkan
dengan jelas apa yang sedang dilakukan perusahaan Anda dan alasannya.
7.
Tangani
masalah karyawan secara perorangan, cepat, dan khusus; bahkan “masalah mental”
pun masih merupakan “sebuah masalah” bagi orang yang bersangkutan.
8.
Melalui
anutan, perayaan, dan komunikasi, junjung tinggi kesempurnaan semangat dan
kinerja; tumbuhkan rasa bangga atas prestasi dan sikap tidak mementingkan diri
sendiri, dan ingat bahwa apa yang tidak terlihat, yang tidak mudah ditiru,jauh
lebih penting daripada apa yang terlihat,yang dapat dibeli.
9.
Jabatan
dan posisi tidak penting, kualitas kepemimpinanlah yang paling penting. Dan
setiap orang, apapun jabatan atau gelarnya,memimpin dengan memberikan
contoh.Oleh karena itu, sungguh tidak adil bagi para karyawan jika anda tidak
mengubah kepemimpinan yang buruk.
10.
Komunikasi
dari hati lebih penting dibanding komunikasi dari kepala, dan komunikasi tidak
formal sama pentingnya dengan komunikasi formal (misal,”senang sekali bertemu
anda.” “Saya ikut gembira mendengar
kelahiran bayi anda.”) Selain itu,
mengomunikasikan tujuan, gagasan, perasaan,ilham, dan kasih sayang sama
pentingnya dengan mengomunikasikan fakta dan angka-angka.
11.
Jika
anda tidak berapi-api tentang apa yang anda lakukan, alasan anda melakukannya,
dan orang-orang yang melakukannya bersama anda, anda tidak bisa mengobarkan
pikiran, hati, dan pengabdian mereka untuk sebuah tujuan.
Tambahan Pelajaran dari
Sang CEO
1.
Bekerja
bersama manajer lain dan gugus tugas budaya, tunjukkan semua proses dan
prosedur yang akan paling merasakan manfaat “Operasi Plastik Proses”.
2.
Hasil
Akhir gugus tugas budaya harus merupakan sebuah rancangan budaya yang meliputi
perincian tindakan untuk mengurangi birokrasi dan hierarki perusahaan.
3.
Mengambil
langkah-langkah penting untuk sedikit demi sedikit menghapus lapisan manajemen.
4.
Begitu
anda mempunyai rencana, pastikan hal itu dikomunikasikan ke seluruh tingkat
organisasi (misal, lewat pidato, rapat manajer, e-mail ke seluruh perusahaan,
buletin dan sebagainya).
5.
Jangan
meremehkan pentingnya menjadikan tempat kerja sebagai pengalaman yang
menyenangkan. Ambil selembar halaman buku manajemen Herb Kelleher dan biarkan
para karyawan mengetahui bahwa anda berkomitmen menjadikan tempat kerja sebagai
pengalaman yang menyenangkan. Ingat, karyawan yang termotivasi cenderung melayani pelanggan anda
dengan lebih baik.
Bagian 8
Belajar dari Pesaing, namun Tetap Setia
kepada Visi (Sam Walton)
Hanya ada satu bos.
Pelanggan. Dan ia dapat memecat setiap orang di perusahaan mulai dari pimpinan
ke bawah, hanya dengan membelanjakan uangnya di tempat lain.
“Sebagian besar yang
kulakukan aku tiru dari orang lain....aku mungkin mengunjungi lebih banyak
kantor pusat bisnis diskon dibanding siapapun-sepanjang sejarah....aku mengajukan
banyak pertanyaan tentang cara menentukan harga dan distribusi, apa saja. Aku
banyak belajar dengan cara itu.” (Sam Walton)
Beberapa gagasan yang
diambil dari buku panduan Walton yang dapat Anda terapkan pada perusahaan Anda
sendiri :
- Jangan pernah berhenti belajar – dari pesaing, pelanggan dan karyawan Anda sendiri.
- Anggap ada sesuatu yang bisa Anda pelajari bahkan dari pesaing “terbesar” Anda.
- Pertimbangkan rapat akhir pekan bersama para manajer untuk unggul dalam persaingan.
v Lakukan Inovasi, bereksperimen,
Ciptakan Anarki
“Saya tidak pernah puas
dengan apa yang sudah baik dan kenyataannya,saya merasa bahwa perombakan yang
selalu saya lakukan mungkin merupakan salah satu kontribusi terbesar
saya....saya selalu tertantang untuk melawan sistem, melakukan inovasi,
melangkah lebih jauh...saya selalu menjadi pemberontak yang suka menimbulkan
gangguan dan menciptakan sedikit kekacauan.”
Di bawah ini ada dua
pelajaran penting yang layak diterapkan dalam bisnis Anda :
a)
Pertimbangkan
menurunkan harga untuk meningkatkan volume penjualan.
b)
Jangan
takut untuk menimbulkan gangguan.
v Setia Kepada Visi : Harga
Terendah
Yang selalu menjadi
obsesi kami adalah menjaga agar harga kami di bawah toko lain....Kami berhasil
menjual barang dagangan kami dengan harga serendah mungkin, dan hal itu membuat
kami mampu berdiri selama sepuluh tahun pertama-hal itu ditambah dengan selalu
memperbaiki penjualan kami di pasar-pasar
yang lebih kecil dengan cara membina hubungan dengan pelanggan. Gagasannya
sangat sederhana ; ketika pelanggan memikirkan Wal-Mart, mereka harus
memikirkan harga murah dan jaminan kepuasan.
“Sungguh mengherankan
para pesaing kami tidak lebih cepat mengetahuinya dan berusaha menghentikan
kami...yang terjadi adalah mereka tidak benar-benar berkomitmen terhadap bisnis diskon. Mereka
terlalu lama mempertahankan konsep toko serba ada kuno mereka. Mereka begitu
terbiasa memperoleh markup sebesar 45 persen dan tidak mau melepasnya. Dengan
biaya rendah, struktur pengeluaran rendah dan harga murah kami mengakhiri sebuah era dominasi. Kami
menutup pintu pemikiran beragam”.
Beberapa hal yang layak
dipelajari dari model Walton yang mungkin berhasil diterapkan dalam bisnis Anda
:
Ø Begitu anda memiliki
“Resep” untuk industri Anda, berupayalah memperbaikinya.
Ø Tetaplah setia kepada
Visi.
Pelajaran tambahan yang
dapat diperoleh dari Sam Walton :
- Pastikan bahwa perusahaan mempunyai pernyataan visi yang jelas, dan bahwa pernyataan visi itu di komunikasikan ke seluruh perusahaan.
- Alokasikan sejumlah waktu setiap minggu untuk mempelajari apa yang sedang dilakukan pesaing Anda,sekaligus mempelajari bisnis apa pun yang kemungkinan akan memacu gagasan bagus.
- Saat mengolah gagasan yang telah Anda tulis, cari cara mengembangkannya sehingga menjadi sesuatu yang segar dan baru.
- Pastikan sistem informasi Anda memungkinkan Anda dan organisasi Anda beroperasi dengan efisiensi maksimal.
- Rekrut berdasarkan sikap, tidak selalu harus berdasarkan pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar Anda