Laman

Rabu, 04 Mei 2016

MENJADI MANAJER YANG LEBIH BAIK



SESUATU yang sulit bagi seorang manajer adalah memutuskan apa yang harus dilakukan dan lalu melaksanakannya melalui orang-orang yang ada dibawah wewenangnya. Artinya manusia dianggap sebagai sumber daya terpenting yang tersedia bagi para manajer. Kemudian melalui sumber daya inilah semua sumber daya lainnya diberdayakan seperti pengetahuan, keuangan, material, pabrik, peralatan,dan sebagainya. Harapan tertinggi agar proses yang dikerjakannya dapat memperoleh hasil dengan sebaik-baiknya dengan memanfaatkan sumber daya manusia, keuangan, material yang tersedia untuk organisasi dan para manajer pribadi.

Teori manajemen klasik, fungsi manajerial : planning, organizing, motivating, controlling tidak begitu sempurna dalam tataran pelaksanaanya. sehingga Teori ini di tentang oleh beberapa kaum empiris, seperti Rosemary Stewart dan Henry Minzberg yang mempelajari bagaimana para manajer pada kenyataanya menggunakan waktu mereka, mengamati bahwa pekerjaan mereka terpecah-pecah, bervariasi, dikenakan penyesuaian yang terus menerus dan diatur sampai tingkat tertinggi oleh kejadian kejadian yang terhadapnya para manajer tersebut hanya memiliki sedikit pengendalian dan oleh dinamika jaringan antar hubungan dengan orang lain. Mungkin Francis Bacon memberikan jawaban terbaik untuk pertanyaan”apa yang dapat anda lakukan” ini ketika ia menulis “belajar menyempurnakan alam dan disempurnakan oleh pengalaman.

Bisa dikatakan untuk menjadi manajer yang lebih baik membutuhkan adalanya keahlian yang disempurnakan oleh pengalaman dan pembelajaran. Lahirlah definisi manajemen bukan sekedar ilmu tapi sebagai Seni dan manajemen sungguh sebuah seni cukup penting untuk di pelajari. Sasaran untuk tiap pelajaran haruslah untuk membantu kita memanfaatkan lebih baik atribut alamiah kita, kepribadian dan kecerdasan serta memastikan bahwa pengalaman di masa lalu di interprestasikan lebih baik lagi dan lebih sepenuhnya di gunakan dan pengalaman masa mendatang di serap lebih cepat dan lebih manfaat.

Untuk menjadi manajer yang lebih baik membutuhkan adanya pola fikir, kreatifitas, pengelolaan budaya, memahami pola kepemimpinan, efektifitas dan efisiensi kerja, inovasi, kebijakan positif, manajemen strategis dan kepemimpinan efektif. 

Berpikir jernih
Berpikir jernih adalah berpikir logis. Artinya berpikir logis adalah proses penalaran ketika satu penilaian diturunkan dari penilaian lainnya dan kesimpulan yang tepat di tarik dari bukti yang ada. Sehingga berpikir jernih bersifat analitis: menyaring informasi, memilih apa yang relevan, menetapkan dan membuktikan hubungan.

Berpikir jernih pendekatan logis terhadap pemecahan masalah, pengambilan keputusan,dan prensentasi kasus merupakan sifat penting dari seorang manajer yang efektif. Hal ini tidak berarti bahwa ini merupakan satu-satunya cara berpikir, Edward de Bono tanpa dapat di bantah lagi telah menyatakan akan pentingnya berpikir lateral atau kreatif, sebagai proses yang diperlukan untuk di gunakan oleh para manajer  yang inovatif secara bersamaan dengan pola pemikiran vertikal atau logis yang lebih tradisional.

Sifat lebih lanjut adalah kemampuan untuk berargumentasi secara persuasif dan mendeteksi kelemahan dalam argumentasi orang lain. Untuk berpikir jernih dan berargumentasi dengan baik,anda harus memahami: bagaimana mengembangkan proposisi atau kasus kasus dari prinsif-prinsif dasar, bagaimana menguji proposisi tersebut ,dan bagaimana menghindari argument-argumen  yang keliru serta bagaimana memperlihat jalur pemikiran yang di lakukan oleh orang lain.

Berpikir kreatif

Walter  Bagehot menulis” sering di  bahwa manusia sering diatur oleh imajinasi mereka, tetapi lebih benar untuk mengatakan bahwa manusia di perintah oleh kelemahan imajinasi mereka.”
Manajemen yang tidak imajinatif cara pasti untuk mencapai kegagalan berpikir kreatif bertujuan untuk mengatasi bahaya di atur oleh kelemahan ini. 

 Berpikir kreatif adalah berpikir imajinatif cara berpikir ini menghasilkan gagasan-gagasan baru ,cara-cara baru untuk melihat hal hal atau gagasan yang sebelumnya tidak berkaitan. Edward de Bono menemukan cara berpikir lateral yaitu menyiratkan lompatan lompatan samping dalam imajinasi dan bukan kemajuan yang kontinyu di sepanjang rantai penalaran yang logis.  

De Bono meringkas perbedaan antara berpikir lateral dan berpikir vertikal sebagai berikut:

Berpikir lateral
  • Mengubah
  • Melihat pada apa yang berbeda
  • Membuat lompatan lompatan  secara sengaja
  • Menerima kemungkinan gangguan
  • Mendalami yang paling tidak mungkin
Berpikir vertikal
  • Memilih
  • Melihat pada apa yang benar
  • Satu hal harus mengikuti secara langsung dari hal lainnya
  • Berkonsentrasi pada relevansi
  • Bergerak  pada arah yang paling mungkin
Proses kreativitas
Dalam “The act of the creation , Arthur Koestler menjabarkan proses kreatifitas sebagai sebuah “bisosiasi” ,menempatkan dua fakta atau gagasan yang tidak berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Penetapan hubungan atau bisosiasi biasanya disertai dengan pelepasan ketegangan.

Jika kita mengasumsikan bahwa meningkatnya kemampuan kita untuk berpikir kreatif merupakan sesuatu yang di inginkan, terdapat tiga hal yang harus di lakukan:
  • Memahami hambatan terhadap berpikir kreatif
  • Mengembang kemampuan individual
  • Menggunakan kemampuan kolektif sekelompok orang untuk menggunakan gagasan gagasan baru dengan brainstorming. Brainstroming adalah suatu cara untuk memperoleh sejumlah gagasan besar dari sekelompok orang dalam waktu singkat.
Budaya Perusahaan Dan Bagaimana Mengelolahnya
Budaya perusahaan adalah pola, sikap, keyakinan asumsi, dan harapan yang di miliki bersama yang mungkin tidak di catat, tetapi membentuk cara bagaimana orang orang bertindak dan berinteraksi dalam berorganisasi dan mendukung bagaimana hal hal di lakukan. Budaya organisasi meliputi ideologi yang dominan dalam organisasi dan dapat di ekpresikan melalui mitos, pahlawan, cerita, istilah, ritual, atau legenda. Budaya perusahaan memanifestasikan dirinya sendiri dalam perilaku organisasi bagaimana para manajer dan karyawan individual atau kelompok berprilaku dalam konteks organisasi.Dengan kata lain budaya menjadi cara “ bagaimana hal-hal di lakukan di sini “

Budaya diekpresikan dalam lima bidang:
1.     Norma
2.     Nilai perusahaan
3.     Iklim organisasai
4.     Gaya manajemen
5.     Struktur dan sistem

Dalam mengelola budaya perusahaan Howard Schwartz dan Stanley Davies melakukan Pendekatan-pendekatan yaitu:
  1. Abaikan budaya
  2.  Kelolah disekitarnya
  3. Berusaha untuk mengubah unsur-unsur budaya agar sesuai dengan strategi
  4. Mengubah strategi
Menganalisis gaya manajemen
Ada beberapa pertanyaan yang harus dipertanyakan untuk menganalisis gaya manajemen:
  • Apakah gaya manajemen cenderung otokratis, yaitu menggunakan kewenangan untuk memaksa orang lain ikut serta dan melibatkan diri mereka sendiri dalam pengambilan keputusan?
  • Apakah gaya manajemen cenderung berorientasi pada tugas atau berorientasi pada manusia?
  • Apakah para manajer cenderung jauh dan dingin atau dapat didekati dan ramah?
  • Apakah para manajer cenderung keras atau lunak kepada orang-orang?

Efektivitas organisasi
Efektivitas sebuah organisasi tergantung pada:
  • Kepemimpinan visioner yang kuat dari atas
  • Kelompok manajemen yang kuat
  • Tenaga kerja yang termotivasi dengan baik, memiliki komitmen, berketerampilan dan luwes.
  • Kerja kelompok yang baik di seluruh organisasi
  • Tekanan yang berkelanjutan untuk berinovasi yang digandakan dengan kemampuan untuk mengolah dan bertumbuh dalam perubahan
  • Sasaran yang di definisikan dengan jelas dan strategi untuk mencapainya
  • Budaya perusahaan yang positif
  • Sistem nilai yang menekankan kinerja, mutu, dan tanggung jawab organisasi kepada para pemegang kepentingannya para pemegang saham, manajer, pemasok, pelanggan dan masyarakat.
  • Kemampuan untuk bertindak cepat.
  •   Memperbaiki efektifitas organisasi
  • Menganalisis situasi yang ada dalam kaitannya dengan setiap butir dalam sepuluh topik yang terdapat di atas.
  • Melakukan audit manajemen.

Efisiensi dan efektivitas
Dalam Summer Lighting , P.G.Wodehouse menjuluki sekretaris Lord Emsworth sebagai” baxter yang efisien”. Ia menjelaskan: "Kami menyebut Rupert Baxter efisien dan memang ia efisien. kata tersebut memang seperti yang kami artikan, menyiratkan bukan hanya kemampuan untuk melakukan tugas tugas kehidupan biasa dengan keteguhan sentuhan yang halus, tetapi juga dengan kewaspadaan pnkiran tertentu, kegeniusan akan peluang, kegeniusan untuk melihat dengan jelas, berpikir dengan cepat dan melakukannya sekarang".

Efisiensi,sebagaimana didefinisikan diatas ,jelas merupakan karakteristik yang sangat baik, karakteristik ini mencakup gagasan tentang efektivitas yang sering kali kurang ditekankan daripada seharusnya dalam usaha mencapai efisiensi.

 Inovasi
Inovasi adalah darah   kehidupan sebuah organisasi, tidak ada yang begitu melumpuhkan sebuah perusahaan atau orang orang di dalamnya seperti keyakinan bahwa cara cara lama merupakan cara cara yang terbaik. sebuah organisasi yang mencoba  untuk berdiri diam tidak akan bertahan.

Inovasi merupakan gabungan antara kreatifitas, pemikiran yang jernih dan kemampuan untuk menyelesaikan hal-hal. Inovasi memerlukan pemikir dan pelaku untuk bekerja sama secara erat.manajemen puncak harus menciptakan iklim yang memungkinkan para manajer memeliki ruang lingkup untuk mengembangkan gagasan gagasan baru dan sumber daya untuk  mengimplementasikan gagasan gagasan tersebut. Keberhasilan proyek-proyek yang inovatif dapat dilihat dari dua hal yaitu karakteristik manajer individual yang bersangkutan dan iklim organisasi.

Karakteristik organisasi yang mendorong inovasi adalah
  1. Arus informasi yang bebas dan memungkinkan para eksekutif untuk menemukan gagasan –gagasan di tempat yang tidak di perkirakan dan mendorong gagasan tersebut untuk bergabung untuk membentuk kepingan kepingan informasi.
  2. Kontak yang erat dan sering di antara departemen,dan penekanan pada hubungan lateral ,yang menyediakan sumber daya ,informasi, dan dukungan,di samping hubungan vertikal.
  3.   Tradisi bekerja dalam kelompok dan berbagi kredit
  4. Para eksekutif senior yang percaya pada inovasi dan menyediakan sumber daya yang di perlukan
  5. Para mana dengan kemampuan dan keinginan untuk meeraih peluang dan menyediakan waktu untuk inovasi.
Kebijakan
Segala sesuatu yang menunjukan apa yang dapat anda lakukan dan apa yang tidak dapat anda lakukan dalam situasi  tertentu adalah sebuah kebijakan. kebijakan tidak perlu tidak perlu tertulis.bahkan kebijakan tidak harus di nyatakan secara eksplisit, tetapi jika terdapat pemahaman “ bahwa demikianlah cara kami melakukan hal hal di sini..” maka terdapat kebijakan .

Sebuah kebijakan yang di definisikan dengan jelas, hampir hampir kaku yang mengutip bagian atas adalah baik  jika orang orang menemukan beberapa bagian atasan itu dan berusaha sebaik baiknya untuk menyesuaikannya, jika tidak kebijakan itu tidak berguna.sebuah kebijakan untuk membayar di atas tingkat yang berlaku adalah baik jika itu yang terjadi,dan selama penerapan kebijakan ini konsisten antara pekerjaan yang berbeda dan bagian bagian yang berbeda dalam perusahaan.

Inkonsistensi tentu saja merupakan bahaya dari kebijakan  yang di definisikan dengan buruk,seperti batasan yang tidak pada tempatnya terhadap penilaian dan inisiatif merupakan bahaya dari kebijakan yang terlalu kaku.

Kebijakan harus dirumuskan sebagai tanggapan terhadap kebutuhan orang orang memerlukan tuntunan tentang apa yang harus dan jangan di lakukan; rencana hanya dapat direalisasikan jika jalur yang akan di ambil di definisikan; butir butir rujukan diperlukan dalam bidang bidang pengambilan keputusan yang tidak di kenal.

Kekeliruan  dan bagaimana memperbaikinya
Theodore Roosevelt pernah mengatakan : ”Lakukan apa yang dapat anda lakukan,dengan apa yang anda miliki, dimana anda  berada,” kesulitannya adalah orang orang tidak selalu menerapkan saran-saran ini. Hal hal menjadi keliru karena orang orang melakukan kurang dari apa yang mampu mereka lakukan,salah menggunakan sumber daya mereka atau memilih waktu atau tempat yang tidak sesuai untuk melakukannya. Situasi yang salah di nilai dan keputusan yang salah diambil

Terdapat dua analisis yang menarik tentang ketidakmampuan yang jika di pelajari akan memberi anda beberapa petunjuk tentang bagaimana menghindari atau setidaknya meminimumkan kesalahan. Yang pertama adalah  The Peter Principle oleh Dr.Lawrence J.Peter; yang kedua adalah On The Psychology of Military Incompetence oleh Norman F.Dixon. Dalam The Peter Principle, Dr. Lawrence menyarankan bahwa dalam sebuah hirarki, para indivindu cenderung sampai ketingkat ketidakmampuan mereka sendiri.Seperti dikatakan peter.” Masalahnya ketika anda menemukan sesuatu yang tidak dapat anda lakukan dengan sangat baik, disanalah anda tinggal, lalai dalam pekerjaan, membuat rekan kerja anda prustasi,dan mengikis efektifitas organisasi,”ketidakmampuan meliter.

Unsur- unsur ketidakmampuan militer  didaftarkan oleh Norman Dixon  sebagai:
  1.  Penyia-nyian serius terhadap sumber daya manusia
  2. Konservatisme fundamental dan kesetiaan pada tradisi using atau pada keberhasilan masa lalu
  3. Kecenderungan untuk menolak atau mengabaikan  informasi yang tidak nyaman atau yang bertentangan  dengan pandangan sebelumnya
  4. Kecenderungan untuk meremehkan lawan
  5. Ketidaktegasan atau kecenderungan untuk turun dari peran sebagai pengambil keputusan
  6. Keteguhan yang keras kepala dalam sebuah tugas tertentu  walaupun terdapat bukti yang kuat yang bertentangan
  7. Kegagalan untuk memanfaatkan situasi  yang diperoleh  dan kecenderungan untuk menarik pukulan
  8. Kegagalan untuk membuat peninjauan yang memadai
  9.  Kegemaran akan serangan frontal
  10. Keyakinan pada kekuatan yang kejam  dan bukan pada titi yang cerdik
  11. Kegagalan untuk memanfaatkan kejutan atau tipuan
  12. Kesiapan yang tidak pada tempatnya untuk menemukan kambing hitam
  13. Penekanan atau distorsi berita dari medan pertempuran,yang biasanya di pandang di perlukan untuk semangat dan keamanan
  14. Keyakinan pada kekuatan mistik, takdir, nasib buruk, dll.
Manajemen  strategis

Maksud perencanaan strategi adalah mengaitkan perusahaan dengan lingkungan eksternal menyesuaikan kekuatan, kelemahan dan nilai nilai dasar perusahaan dengan  peluang dan ancaman yang terdapat dalam lingkungan eksternal  dalam usaha mengejar keuntungan kompetitif yang dapat dipertahankan.

Sasaran perencanaan strategis adalah:
  1. Mendefinisikan dan merencanakan masa depan  jangka panjang dari bisnis
  2. Meningkatkan laju pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang
  3. Memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi tantangan perubahan  dan memperoleh laba dari peluang peluang baru.
Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah melakukan hal hal melalui orang lain, kepemimpinan terjadi ketika terdapat tujuan untuk dicapai ,atau tugas untuk dilaksanakan ,dan ketika diperlukan lebih dari satu orang untuk melakukannya. Semua manajer pada dasarnya adalah pemimpin dalam arti bahwa mereka hanya melakukan apa yang harus mereka lakukan dengan dukungan kelompok mereka. Kepemimpinan adalah tentang mendorong dan memberikan inspirasi kepada para individu dan kelompok untuk berusaha sebaik baiknya dalam mencapai hasil  yang diinginkannya.

Kepemimpinan diperlukan karena  seseorang harus  menunjukkan jalan dan bahwa orang yang sama harus bahwa setiap orang yang berkepentingan tiba disana. Efektifitas organisasi bergantung pada kualitas kepemimpinan. Untuk memenuhi sasaran keseluruhan tugas ini, pemimpin memiliki tugas tujuan utama:
  1. Membuat komitmen dan kerja sama dari kelompoknya
  2. Membuat kelompoknya bertindak untuk mencapai tujuan –tujuan yang disepakati 
  3. Memanfaatkan sebaik baiknya keterampilan,energi dan bakat kelompoknya.
Peran –peran kepemimpinan

Fungsi utama
  • Pemimpin sebagai visioner
  • Pemimpin sebagi eksekutif
  • Perencana
  • Pembuat kebijakann
  • Ahli
  • Pengendali hubungan dalam kelompok
  • Pemberi imbal jasa dan hukuman
Fungsi pelengkap
  • Teladan
  •   Figur bapak
  • Kambing hitam.
Jadi untuk menjadi manajer yang baik sangat diperlukan pemahaman seorang manajer terhadap faktor-faktor diatas. sehingga bukan sekedar manajer tapi harus melangkah lebih luas lagi sebagai seorang pemimpin, artinya jadilah manajer yang juga bertindak dan berperilaku menjadi seorang pemimpin dengan belajar mengelola organisasi pembelajar dan meningkatkan efikasi diri yang kuat. dan ternyata butuh proses lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukan komentar Anda