SESUATU yang sulit bagi seorang manajer adalah memutuskan apa yang harus
dilakukan dan lalu melaksanakannya melalui orang-orang yang ada dibawah wewenangnya. Artinya manusia dianggap sebagai sumber daya terpenting yang tersedia bagi para manajer. Kemudian melalui
sumber daya inilah semua sumber daya lainnya diberdayakan seperti pengetahuan, keuangan, material, pabrik,
peralatan,dan sebagainya. Harapan tertinggi agar proses yang dikerjakannya dapat
memperoleh hasil dengan sebaik-baiknya dengan memanfaatkan sumber daya
manusia, keuangan, material yang tersedia untuk organisasi dan para manajer
pribadi.
Teori manajemen
klasik, fungsi manajerial : planning, organizing, motivating, controlling tidak begitu sempurna dalam tataran pelaksanaanya. sehingga Teori ini di tentang oleh
beberapa kaum empiris, seperti Rosemary Stewart dan Henry Minzberg yang
mempelajari bagaimana para manajer pada kenyataanya menggunakan waktu
mereka, mengamati bahwa pekerjaan mereka
terpecah-pecah, bervariasi, dikenakan penyesuaian yang terus menerus dan diatur
sampai tingkat tertinggi oleh kejadian kejadian yang terhadapnya para manajer
tersebut hanya memiliki sedikit pengendalian dan oleh dinamika jaringan antar
hubungan dengan orang lain. Mungkin Francis Bacon memberikan jawaban terbaik
untuk pertanyaan”apa yang dapat anda lakukan” ini ketika ia menulis “belajar
menyempurnakan alam dan disempurnakan oleh pengalaman.”
Bisa dikatakan untuk menjadi manajer yang lebih baik membutuhkan adalanya keahlian yang disempurnakan oleh pengalaman dan pembelajaran. Lahirlah definisi manajemen bukan sekedar ilmu tapi sebagai Seni dan manajemen sungguh sebuah seni cukup penting untuk di pelajari. Sasaran untuk tiap pelajaran haruslah untuk
membantu kita memanfaatkan lebih baik atribut alamiah kita, kepribadian dan
kecerdasan serta memastikan bahwa pengalaman di masa lalu di interprestasikan
lebih baik lagi dan lebih sepenuhnya di gunakan dan pengalaman masa mendatang
di serap lebih cepat dan lebih manfaat.
Untuk menjadi manajer yang lebih baik membutuhkan adanya pola fikir, kreatifitas, pengelolaan budaya, memahami pola kepemimpinan, efektifitas dan efisiensi kerja, inovasi, kebijakan positif, manajemen strategis dan kepemimpinan efektif.
Untuk menjadi manajer yang lebih baik membutuhkan adanya pola fikir, kreatifitas, pengelolaan budaya, memahami pola kepemimpinan, efektifitas dan efisiensi kerja, inovasi, kebijakan positif, manajemen strategis dan kepemimpinan efektif.
Berpikir jernih
Berpikir jernih adalah berpikir logis. Artinya berpikir logis adalah proses penalaran ketika
satu penilaian diturunkan dari penilaian lainnya dan kesimpulan yang tepat di
tarik dari bukti yang ada. Sehingga berpikir jernih bersifat analitis: menyaring
informasi, memilih apa yang relevan, menetapkan dan membuktikan hubungan.
Berpikir jernih pendekatan logis terhadap pemecahan masalah, pengambilan keputusan,dan prensentasi kasus merupakan sifat penting dari
seorang manajer yang efektif. Hal ini tidak berarti bahwa ini merupakan
satu-satunya cara berpikir, Edward de Bono tanpa dapat di bantah lagi telah
menyatakan akan pentingnya berpikir lateral atau kreatif, sebagai proses yang
diperlukan untuk di gunakan oleh para manajer
yang inovatif secara bersamaan dengan pola pemikiran vertikal atau logis
yang lebih tradisional.
Sifat lebih lanjut adalah kemampuan untuk berargumentasi secara
persuasif dan mendeteksi kelemahan dalam argumentasi orang lain. Untuk berpikir
jernih dan berargumentasi dengan baik,anda harus memahami: bagaimana
mengembangkan proposisi atau kasus kasus dari prinsif-prinsif dasar, bagaimana
menguji proposisi tersebut ,dan bagaimana menghindari argument-argumen yang keliru serta bagaimana memperlihat jalur
pemikiran yang di lakukan oleh orang lain.
Berpikir kreatif
Walter Bagehot menulis” sering
di bahwa manusia sering diatur oleh
imajinasi mereka, tetapi lebih benar untuk mengatakan bahwa manusia di perintah
oleh kelemahan imajinasi mereka.”
Manajemen yang tidak imajinatif cara pasti untuk mencapai kegagalan
berpikir kreatif bertujuan untuk mengatasi bahaya di atur oleh kelemahan ini.
Berpikir kreatif adalah berpikir imajinatif cara berpikir ini
menghasilkan gagasan-gagasan baru ,cara-cara baru untuk melihat hal hal atau
gagasan yang sebelumnya tidak berkaitan. Edward de Bono menemukan cara berpikir
lateral yaitu menyiratkan lompatan lompatan samping dalam imajinasi dan bukan
kemajuan yang kontinyu di sepanjang rantai penalaran yang logis.
De Bono meringkas perbedaan antara berpikir lateral dan berpikir vertikal sebagai berikut:
De Bono meringkas perbedaan antara berpikir lateral dan berpikir vertikal sebagai berikut:
Berpikir lateral
- Mengubah
- Melihat pada apa yang berbeda
- Membuat lompatan lompatan secara sengaja
- Menerima kemungkinan gangguan
- Mendalami yang paling tidak mungkin
Berpikir vertikal
- Memilih
- Melihat pada apa yang benar
- Satu hal harus mengikuti secara langsung dari hal lainnya
- Berkonsentrasi pada relevansi
- Bergerak pada arah yang paling mungkin
Proses kreativitas
Dalam “The
act of the creation” , Arthur Koestler menjabarkan
proses kreatifitas sebagai sebuah “bisosiasi” ,menempatkan dua fakta atau
gagasan yang tidak berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Penetapan hubungan
atau bisosiasi biasanya disertai dengan pelepasan ketegangan.
Jika kita mengasumsikan bahwa meningkatnya kemampuan kita untuk
berpikir kreatif merupakan sesuatu yang di inginkan, terdapat tiga hal yang
harus di lakukan:
- Memahami hambatan terhadap berpikir kreatif
- Mengembang kemampuan individual
- Menggunakan kemampuan kolektif sekelompok orang untuk menggunakan gagasan gagasan baru dengan brainstorming. Brainstroming adalah suatu cara untuk memperoleh sejumlah gagasan besar dari sekelompok orang dalam waktu singkat.
Budaya Perusahaan Dan Bagaimana
Mengelolahnya
Budaya perusahaan adalah pola, sikap, keyakinan asumsi, dan harapan yang
di miliki bersama yang mungkin tidak di catat, tetapi membentuk cara bagaimana
orang orang bertindak dan berinteraksi dalam berorganisasi dan mendukung
bagaimana hal hal di lakukan. Budaya organisasi meliputi ideologi yang dominan
dalam organisasi dan dapat di ekpresikan melalui
mitos, pahlawan, cerita, istilah, ritual, atau legenda. Budaya perusahaan memanifestasikan dirinya sendiri dalam perilaku
organisasi bagaimana para manajer dan karyawan individual atau kelompok
berprilaku dalam konteks organisasi.Dengan kata lain budaya menjadi cara “
bagaimana hal-hal di lakukan di sini “
Budaya diekpresikan dalam lima bidang:
1. Norma
2. Nilai perusahaan
3. Iklim organisasai
4. Gaya manajemen
5. Struktur dan sistem
Dalam mengelola budaya perusahaan
Howard Schwartz dan Stanley Davies melakukan Pendekatan-pendekatan yaitu:
- Abaikan budaya
- Kelolah disekitarnya
- Berusaha untuk mengubah unsur-unsur budaya agar sesuai dengan strategi
- Mengubah strategi
Menganalisis gaya manajemen
Ada beberapa pertanyaan yang
harus dipertanyakan untuk menganalisis gaya manajemen:- Apakah gaya manajemen cenderung otokratis, yaitu menggunakan kewenangan untuk memaksa orang lain ikut serta dan melibatkan diri mereka sendiri dalam pengambilan keputusan?
- Apakah gaya manajemen cenderung berorientasi pada tugas atau berorientasi pada manusia?
- Apakah para manajer cenderung jauh dan dingin atau dapat didekati dan ramah?
- Apakah para manajer cenderung keras atau lunak kepada orang-orang?
Efektivitas organisasi
Efektivitas sebuah organisasi tergantung pada:
- Kepemimpinan visioner yang kuat dari atas
- Kelompok manajemen yang kuat
- Tenaga kerja yang termotivasi dengan baik, memiliki komitmen, berketerampilan dan luwes.
- Kerja kelompok yang baik di seluruh organisasi
- Tekanan yang berkelanjutan untuk berinovasi yang digandakan dengan kemampuan untuk mengolah dan bertumbuh dalam perubahan
- Sasaran yang di definisikan dengan jelas dan strategi untuk mencapainya
- Budaya perusahaan yang positif
- Sistem nilai yang menekankan kinerja, mutu, dan tanggung jawab organisasi kepada para pemegang kepentingannya para pemegang saham, manajer, pemasok, pelanggan dan masyarakat.
- Kemampuan untuk bertindak cepat.
- Memperbaiki efektifitas organisasi
- Menganalisis situasi yang ada dalam kaitannya dengan setiap butir dalam sepuluh topik yang terdapat di atas.
- Melakukan audit manajemen.
Efisiensi dan efektivitas
Dalam Summer Lighting , P.G.Wodehouse menjuluki
sekretaris Lord Emsworth sebagai” baxter yang efisien”. Ia menjelaskan: "Kami menyebut Rupert Baxter efisien dan memang ia efisien. kata
tersebut memang seperti yang kami artikan, menyiratkan bukan hanya kemampuan
untuk melakukan tugas tugas kehidupan biasa dengan keteguhan sentuhan yang
halus, tetapi juga dengan kewaspadaan pnkiran tertentu, kegeniusan akan
peluang, kegeniusan untuk melihat dengan jelas, berpikir dengan cepat dan
melakukannya sekarang".
Efisiensi,sebagaimana didefinisikan diatas ,jelas merupakan
karakteristik yang sangat baik, karakteristik ini mencakup gagasan tentang
efektivitas yang sering kali kurang ditekankan daripada seharusnya dalam usaha
mencapai efisiensi.
Inovasi
Inovasi adalah darah kehidupan
sebuah organisasi, tidak ada yang begitu melumpuhkan sebuah perusahaan atau orang
orang di dalamnya seperti keyakinan bahwa cara cara lama merupakan cara cara
yang terbaik. sebuah organisasi yang mencoba
untuk berdiri diam tidak akan bertahan.
Inovasi merupakan gabungan antara kreatifitas, pemikiran yang jernih
dan kemampuan untuk menyelesaikan hal-hal. Inovasi memerlukan pemikir dan pelaku
untuk bekerja sama secara erat.manajemen puncak harus menciptakan iklim yang
memungkinkan para manajer memeliki ruang lingkup untuk mengembangkan gagasan
gagasan baru dan sumber daya untuk
mengimplementasikan gagasan gagasan tersebut. Keberhasilan proyek-proyek yang inovatif dapat dilihat dari dua hal
yaitu karakteristik manajer individual yang bersangkutan dan iklim organisasi.
Karakteristik organisasi yang mendorong inovasi adalah
- Arus informasi yang bebas dan memungkinkan para eksekutif untuk menemukan gagasan –gagasan di tempat yang tidak di perkirakan dan mendorong gagasan tersebut untuk bergabung untuk membentuk kepingan kepingan informasi.
- Kontak yang erat dan sering di antara departemen,dan penekanan pada hubungan lateral ,yang menyediakan sumber daya ,informasi, dan dukungan,di samping hubungan vertikal.
- Tradisi bekerja dalam kelompok dan berbagi kredit
- Para eksekutif senior yang percaya pada inovasi dan menyediakan sumber daya yang di perlukan
- Para mana dengan kemampuan dan keinginan untuk meeraih peluang dan menyediakan waktu untuk inovasi.
Kebijakan
Segala sesuatu yang menunjukan apa yang dapat anda lakukan dan apa yang
tidak dapat anda lakukan dalam situasi
tertentu adalah sebuah kebijakan. kebijakan tidak perlu tidak perlu
tertulis.bahkan kebijakan tidak harus di nyatakan secara eksplisit, tetapi jika
terdapat pemahaman “ bahwa demikianlah cara kami melakukan hal hal di sini..”
maka terdapat kebijakan .
Sebuah kebijakan yang di definisikan dengan jelas, hampir hampir kaku
yang mengutip bagian atas adalah baik
jika orang orang menemukan beberapa bagian atasan itu dan berusaha
sebaik baiknya untuk menyesuaikannya, jika tidak kebijakan itu tidak
berguna.sebuah kebijakan untuk membayar di atas tingkat yang berlaku adalah baik
jika itu yang terjadi,dan selama penerapan kebijakan ini konsisten antara
pekerjaan yang berbeda dan bagian bagian yang berbeda dalam perusahaan.
Inkonsistensi tentu saja merupakan bahaya dari kebijakan yang di definisikan dengan buruk,seperti
batasan yang tidak pada tempatnya terhadap penilaian dan inisiatif merupakan
bahaya dari kebijakan yang terlalu kaku.
Kebijakan harus dirumuskan sebagai tanggapan terhadap kebutuhan orang orang
memerlukan tuntunan tentang apa yang harus dan jangan di lakukan; rencana hanya
dapat direalisasikan jika jalur yang akan di ambil di definisikan; butir butir
rujukan diperlukan dalam bidang bidang pengambilan keputusan yang tidak di
kenal.
Kekeliruan dan bagaimana memperbaikinya
Theodore Roosevelt pernah mengatakan : ”Lakukan apa yang dapat anda
lakukan,dengan apa yang anda miliki, dimana anda
berada,” kesulitannya adalah orang orang tidak selalu menerapkan
saran-saran ini. Hal hal menjadi keliru karena orang orang melakukan kurang dari
apa yang mampu mereka lakukan,salah menggunakan sumber daya mereka atau memilih
waktu atau tempat yang tidak sesuai untuk melakukannya. Situasi yang salah di
nilai dan keputusan yang salah diambil
Terdapat dua analisis yang menarik tentang ketidakmampuan yang jika di
pelajari akan memberi anda beberapa petunjuk tentang bagaimana menghindari atau
setidaknya meminimumkan kesalahan. Yang pertama adalah The Peter Principle oleh Dr.Lawrence J.Peter;
yang kedua adalah On The Psychology of Military Incompetence oleh Norman
F.Dixon. Dalam The Peter Principle, Dr. Lawrence menyarankan bahwa dalam sebuah
hirarki, para indivindu cenderung sampai ketingkat ketidakmampuan mereka
sendiri.Seperti dikatakan peter.” Masalahnya ketika anda menemukan sesuatu yang
tidak dapat anda lakukan dengan sangat baik, disanalah anda tinggal, lalai dalam
pekerjaan, membuat rekan kerja anda prustasi,dan mengikis efektifitas
organisasi,”ketidakmampuan meliter.
Unsur- unsur ketidakmampuan militer
didaftarkan oleh Norman Dixon
sebagai:
- Penyia-nyian serius terhadap sumber daya manusia
- Konservatisme fundamental dan kesetiaan pada tradisi using atau pada keberhasilan masa lalu
- Kecenderungan untuk menolak atau mengabaikan informasi yang tidak nyaman atau yang bertentangan dengan pandangan sebelumnya
- Kecenderungan untuk meremehkan lawan
- Ketidaktegasan atau kecenderungan untuk turun dari peran sebagai pengambil keputusan
- Keteguhan yang keras kepala dalam sebuah tugas tertentu walaupun terdapat bukti yang kuat yang bertentangan
- Kegagalan untuk memanfaatkan situasi yang diperoleh dan kecenderungan untuk menarik pukulan
- Kegagalan untuk membuat peninjauan yang memadai
- Kegemaran akan serangan frontal
- Keyakinan pada kekuatan yang kejam dan bukan pada titi yang cerdik
- Kegagalan untuk memanfaatkan kejutan atau tipuan
- Kesiapan yang tidak pada tempatnya untuk menemukan kambing hitam
- Penekanan atau distorsi berita dari medan pertempuran,yang biasanya di pandang di perlukan untuk semangat dan keamanan
- Keyakinan pada kekuatan mistik, takdir, nasib buruk, dll.
Manajemen strategis
Maksud perencanaan strategi adalah mengaitkan perusahaan dengan
lingkungan eksternal menyesuaikan kekuatan, kelemahan dan nilai nilai dasar
perusahaan dengan peluang dan ancaman
yang terdapat dalam lingkungan eksternal
dalam usaha mengejar keuntungan kompetitif yang dapat dipertahankan.
Sasaran perencanaan strategis adalah:
- Mendefinisikan dan merencanakan masa depan jangka panjang dari bisnis
- Meningkatkan laju pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang
- Memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi tantangan perubahan dan memperoleh laba dari peluang peluang baru.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah melakukan
hal hal melalui orang lain, kepemimpinan terjadi ketika terdapat tujuan untuk
dicapai ,atau tugas untuk dilaksanakan ,dan ketika diperlukan lebih dari satu
orang untuk melakukannya. Semua manajer pada dasarnya adalah pemimpin dalam arti
bahwa mereka hanya melakukan apa yang harus mereka lakukan dengan dukungan
kelompok mereka. Kepemimpinan adalah tentang
mendorong dan memberikan inspirasi kepada para individu dan kelompok untuk
berusaha sebaik baiknya dalam mencapai hasil
yang diinginkannya.
Kepemimpinan diperlukan
karena seseorang harus menunjukkan jalan dan bahwa orang yang sama
harus bahwa setiap orang yang berkepentingan tiba disana. Efektifitas organisasi
bergantung pada kualitas kepemimpinan. Untuk memenuhi sasaran keseluruhan tugas
ini, pemimpin memiliki tugas tujuan utama:
- Membuat komitmen dan kerja sama dari kelompoknya
- Membuat kelompoknya bertindak untuk mencapai tujuan –tujuan yang disepakati
- Memanfaatkan sebaik baiknya keterampilan,energi dan bakat kelompoknya.
Peran –peran kepemimpinan
Fungsi utama
- Pemimpin sebagai visioner
- Pemimpin sebagi eksekutif
- Perencana
- Pembuat kebijakann
- Ahli
- Pengendali hubungan dalam kelompok
- Pemberi imbal jasa dan hukuman
Fungsi pelengkap
- Teladan
- Figur bapak
- Kambing hitam.
Jadi untuk menjadi manajer yang baik sangat diperlukan pemahaman seorang manajer terhadap faktor-faktor diatas. sehingga bukan sekedar manajer tapi harus melangkah lebih luas lagi sebagai seorang pemimpin, artinya jadilah manajer yang juga bertindak dan berperilaku menjadi seorang pemimpin dengan belajar mengelola organisasi pembelajar dan meningkatkan efikasi diri yang kuat. dan ternyata butuh proses lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar Anda