Kamis, 21 Januari 2010

KUNCI SUKSES PEMIMPIN SUKSES

BANYAK orang bisa menjadi pemimpin. Namun, berapa banyak yang bisa memimpin dengan sukses sekaligus menjadi inspirasi bagi orang banyak? Perubahan ekonomi, termasuk krisis global, mau tak mau banyak memberi perubahan bagi perusahaan.

Banyak perusahaan yang memilih untuk mencari karyawankaryawan dengan keterampilan tinggi dan ide-ide segar agar perusahaan bisa bersaing di dunia industri. Kondisi ini tidak hanya terjadi di perusahaan-perusahaan besar atau multinasional.

Bahkan perusahaan yang lingkupnya lokal pun, lebih senang memilih karyawan yang punya keterampilan tinggi. Maka siapa pun karyawan yang hanya memiliki keahlian pas-pasan, sudah pasti tidak akan mampu bersaing.
Tentu saja banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan hal ini. Meski begitu, tak ada pilihan lain selain mengikuti arus yang berlaku. Martha C Wilson, pendiri dan CEO Transformation Systems, perusahaan yang fokus pada strategi eksekutif dan organisasi, menyatakan bahwa setiap orang sebenarnya memerlukan perubahan dalam hidupnya.

Dalam pekerjaannya, dia pun mengaku banyak membantu para karyawan dan para pemimpin untuk melakukan perubahan yang radikal dalam perusahaannya.“Tak peduli bidang pekerjaan Anda, tujuan perubahan tersebut jelas, yaitu memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu semaksimal mungkin dengan risiko seminimal mungkin. Jika ini bisa dilakukan, bahkan mereka yang tidak menyukai perubahan akan mau melakukannya,” ujar Wilson, seperti dikutip dari womensmedia.com.

Menerima perubahan yang berkelanjutan
Perubahan yang menguntungkan hanya akan terjadi jika perubahan tersebut berjalan terusmenerus atau berkelanjutan. Namun, perubahan yang terlalu cepat justru akan memakan ?ongkos? yang mahal dan membuat perubahan terbaik tidak akan mudah dicapai.

“Cara terbaik ialah dengan melakukan perubahan kecil tiap hari. Ciptakan dalam diri Anda atau dalam budaya perusahaan, yang menekankan perubahan yang kecil, tapi terus-menerus dan berhubungan satu dengan yang lain,” tegas Wilson.

Tentu saja hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Pilihannya hanya ada dua, sukses atau gagal. Nah, agar perubahan yang dijalankan bisa berjalan sukses, yang terlebih dahulu harus diubah ialah gaya kepemimpinannya. Dengan kata lain, sang pemimpinnya lah yang harus terlebih dahulu mengubah dirinya.

Pemimpin di sini bisa berarti segala hal. Bahkan Anda pun bisa disebut pemimpin bagi diri Anda sendiri. Lagi pula, menurut Wilson, jika dalam satu kelompok ada orang yang memiliki keahlian lebih dibanding yang lain, maka dia bisa menjadi pemimpin. Jika hal ini terjadi pada Anda, maka gunakan kesempatan ini untuk memimpin.

Memimpin dengan memberi contoh
Kepemimpinan yang baik ialah kepemimpinan yang dekat dengan mereka yang dipimpinnya. Jika Anda adalah seorang pemimpin dan menginginkan tim yang solid, penuh talenta dan ide-ide segar, maka sebelumnya Anda harus menunjukkan bahwa Anda memiliki ide-ide yang segar.

Intinya, sebelum Anda menuntut bawahan Anda, tuntutlah diri sendiri untuk melakukan hal tersebut dan tunjukkan bahwa Anda berhasil melakukannya. Dengan begitu, bawahan Anda akan menghargai dan menaruh kepercayaan kepada Anda. Hal ini juga untuk memberikan semangat bekerja dan berusaha kepada mereka.

Evaluasi diri
Agar Anda mampu memberi contoh, lakukan evaluasi diri terlebih dahulu. Coba teliti diri Anda, apakah tujuan kerja Anda sudah jelas dan fokus? Seberapa besar komitmen Anda terhadap rencana yang sudah ditetapkan? Apakah Anda punya semangat yang tinggi untuk melakukannya?

“Jika Anda sudah mampu menjawab dengan jujur pertanyaanpertanyaan tersebut sekaligus mengakui kelemahan dan kelebihan Anda, maka Anda baru akan mampu membuat perubahan dalam hidup dan perusahaan Anda,” tandas Wilson.

Semakin Anda memahami diri sendiri, maka Anda semakin mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Selain itu, Anda pun akan lebih siap menghadapi rintangan saat melakukan perubahan tersebut.

Belajar dari kesalahan
Tentu saja perubahan yang terus-menerus akan membuat Anda terus-menerus belajar. Belajar berarti Anda harus siap menerima kenyataan bahwa Anda bisa saja melakukan kesalahan. Kesalahan tersebut harus melahirkan sebuah pelajaran baru bagi Anda.

Selanjutnya, hikmah dari kesalahan tersebut harus bisa membuat Anda menjadi setingkat lebih baik. Yang harus diperhatikan, jika Anda gagal, maka hal ini akan berpengaruh kepada bawahan Anda. Karena itulah, Anda juga harus menanamkan pola pikir belajar terus-menerus dan tidak takut menghadapi kesalahan sebagai bagian dari jalan menuju sukses.

Anda harus belajar melihat sisi lain dari kegagalan, kesalahan, ketakutan, dan kekhawatiran. Pembelajaran ini akan menuntun Anda pada kesadaran, kepedulian, dan kesabaran.

“Jika hal ini sudah Anda dapatkan, maka Anda akan menginspirasi orang-orang di sekeliling Anda. Stres bisa jadi malah akan meningkatkan energi dan semangat, kesalahan bisa menjadi pelajaran, dan Anda bisa mengartikan sebuah ketakutan menjadi suatu hal yang positif,” tegas Wilson.

Jika Anda bisa menularkan sikap positif ini ke banyak orang, maka Anda akan dianggap sebagai orang yang inspiratif. Sekali lagi, intinya ialah Anda harus melihat diri Anda dulu, memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu, sebelum memperbaiki dan menginspirasi orang lain.

“Ingatlah, satu-satunya cara untuk menjadi pemimpin bagi orang lain, itu artinya Anda harus bisa menjadi pemimpin untuk diri sendiri dulu,” tutup Wilson.

HAL PENTING YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN

APAKAH Anda berpikir untuk memiliki usaha sendiri? Atau Anda berusaha untuk memperoleh peningkatan karier saat perusahaan sedang berjuang mengatasi resesi? Dalam kata lain, apakah Anda memiliki obsesi menjadi pemimpin?
Yang perlu diketahui ialah, di belakang setiap pemimpin besar selalu ada konsultan, pembimbing, dan rekan kerja yang bisa dipercaya. Orang-orang ini bisa ditemukan tak hanya dalam kehidupan profesional tapi juga kehidupan pribadi. Hubungan di antara mereka bisa disebut sebagai hubungan yang saling mendukung satu sama lain.

Dalam menciptakan hubungan yang saling mendukung tersebut, ada empat cara pandang utama yang bisa dipelajari dan dipraktekkan, yang bisa membantu Anda untuk memperoleh kesejahteraan hidup dan finansial.
Senang membantu

Pola pikir ini akan menumbuhkan rasa saling pengertian. Setelah keintiman dan kejujuran terbentuk, sifat senang membantu akan menguatkan hubungan.
Jika sifat ini sudah dimiliki, maka masing-masing sudah siap dengan segala risiko atau tantangan yang mungkin muncul.

Jujur
Ini adalah sifat yang mengacu pada kemampuan untuk selalu mengungkapkan apa yang ada di benaknya. Dengan berkata jujur, seorang pemimpin dan orang-orang yang dipercayanya akan mampu berbagi harapan dan ketakutan. Kejujuran juga akan membuat seseorang berjuang untuk berbuat lebih baik lagi.
Bertanggung jawab
Perilaku ini mengacu pada kemampuan untuk melakukan apa yang telah dijanjikan sebelumnya, Ini juga menyangkut kemampuan untuk memberi dan menerima. Kunci sesungguhnya dari membangun hubungan yang erat dengan orang-orang yang Anda percaya ialah dengan menggabungkan keempat perilaku ini.
Prosesnya dimulai dengan kebaikan hati. Perilaku ini tidak mempertimbangkan apakah seseorang sudah berbuat baik terhadapnya terlebih dahulu, baru ia akan berbuat baik.
Ada atau tidak ada orang yang berbuat baik padanya, ia akan tetap berbuat baik. Perilaku ini nantinya akan mampu membawanya kedalam hubungan yang lebih erat lagi dengan rekannya. Itu artinya, ia bisa memperdalam hubungan ini menjadi lebih akrab, menciptakan hubungan yang saling membantu, dan saling terbuka satu sama lain.
Jika Anda berada dalam zona yang nyaman untuk mengungkapkan apa yang Anda pikirkan dan rasakan, itu artinya Anda akan membangun sebuah komitmen saling mendukung satu sama lain. Hubungan persahabatan akan semakin dekat dan Anda bisa menciptakan masa depan yang lebih baik. Persahabatan pun menjadi titik tolak membuat sebuah jaringan, baik pertemanan maupun berkaitan dengan karier Anda. 
“Semakin banyak yang Anda berikan, maka semakin banyak dan berkualitas yang Anda dapatkan. Itu artinya Anda akan semakin merasa nyaman dan merasa lebih bebas untuk bisa jujur pada rekan Anda,” ujar Ferrazzi.
Jika Anda bekerja dengan menerapkan empat hal ini, maka Anda akan menemukan berbagai pengalaman yang inspiratif. Hubungan Anda dengan orang-orang yang bekerja bersama Anda nantinya akan lebih dari sekadar rekan kerja atau asisten. Mereka akan berada dalam lingkaran orang-orang kepercayaan Anda sekaligus orang yang bisa Anda andalkan.
“Mereka akan dengan senang hati memberikan kritik, namun juga tetap menghormati Anda sebagai orang yang mereka percayai,” tegas Ferrazzi. Jadi, sudah siap memulai kesuksesan Anda?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...