Rabu, 16 Februari 2011

Anggota Yakuza Ada di Indonesia





PERCAYA atau tidak, ternyata anggota Yakuza (sindikat kejahatan Jepang) ada juga di Indonesia. Mereka ikut menjaga para pengusaha besar Jepang agar tak diganggu preman Indonesia.

Orang-orang Yakuza ini sangat rapi, layaknya seorang pengusaha biasa, pakai setelan jas dan perlengkapan diri secara baik. Bahkan, barang-barang yang mereka pakai umumnya berharga mahal dan memiliki nama besar di dunia fashion.

Seorang anggota Yakuza di Tokyo, Takahashi, pernah menceritakan sebuah kisah kepada Kompas bagaimana seorang preman Indonesia sempat mencoba meminta uang kepada eksekutif sebuah perusahaan Jepang.

Dengan halus eksekutif itu memintanya datang hari berikutnya. Ketika datang kembali ke kantor eksekutif Jepang itu, sang preman Indonesia langsung dihadapkan kepada seorang anggota Yakuza, orang Jepang, dengan tampang cukup menyeramkan dan berbadan kekar akan tetapi tetap berpakaian rapi layaknya eksekutif lain.

Melihat hal itu, sang preman Indonesia mengerti sendiri dan mengurungkan niatnya untuk meminta uang "backing" tersebut.

Sumber Kompas itu juga menjelaskan betapa banyak jenis dan tingkatan anggota Yakuza di Jepang, mulai dari yang terbawah, tukang tagih uang, pembunuh, sampai ke kelas eksekutif yang urusannya tak jarang justru dengan para pejabat tinggi pemerintahan maupun politisi Jepang.

Kelesuan perekonomian Jepang yang dimulai seusai masa gelembung ekonomi awal tahun 1990-an sampai dengan kini yang tampak semakin parah, membuat para anggota Yakuza ini meluaskan usaha pencarian uangnya tidak hanya di Jepang tetapi juga ke luar negeri, termasuk Indonesia.

Ulah para Yakuza ini tampaknya cukup memusingkan otoritas di Amerika Serikat (AS).
Sebuah lembaga di AS, misalnya, International Crime Threat Assessment (ICTA), menyebut Yakuza sebagai salah satu sindikat kejahatan terbesar dan sangat kuat di dunia.

Kelompok Yakuza ini telah melakukan investasi di bidang properti cukup banyak, baik di AS maupun Kanada, termasuk lapangan golf, hotel, sampai kepada investasi di pasar modal. Bahkan, kini ada yang ahli di bidang komputer dan teknologi finansial.

"Itulah sebabnya pada tahun 2010 nanti kelompok kejahatan ini diperkirakan akan semakin ahli bergerak menguasai kejahatan kerah putih (white collar s crime) khususnya melalui kemajuan teknologi yang ada," demikian sebuah isi laporan tertulis ICTA.

Itulah sebabnya kepolisian Jepang pun semakin berjaga-jaga dan meluaskan monitornya ke negara lain.
Operasi Yakuza pertama kali di luar Jepang dilakukan di Hawaii akhir tahun 1970-an. Kelompok Inagawa-kai itu melakukan investasi di sana dan kerja sama dengan banyak perusahaan AS pada awal tahun 1990-an. "Sedangkan keberadaan dan aktivitas Yakuza di Indonesia diperkirakan telah dimulai sekitar tahun 1980-an," ungkap Takahashi.

Aktivitas Yakuza itu memang semakin dipersempit geraknya di Jepang setelah keluar Undang-Undang (UU ) Anti Organisasi Kejahatan tahun 1992 dan parlemen Jepang juga semakin memperkuat UU itu dengan keluarnya UU lain pendukungnya pada tahun 1999 dan 2000.

Dengan UU Anti Organisasi Kejahatan, kedua pihak, baik perusahaan Jepang apalagi organisasi dan anggota kejahatan, bisa dihukum penjara berat apabila terbukti melakukan kerja sama dengan Yakuza.

Oleh karena munculnya UU baru itulah, pola pencarian uang para anggota Yakuza ini berubah. Misalnya, dengan menjual produk dengan harga mahal di atas harga pasar, menyewakan sesuatu dengan harga mahal, dan sebagainya. Sebagai imbalannya, perusahaan tersebut tak akan diganggu kelompok kejahatan ini.
Awal Januari tahun 2003, pihak kepolisian Jepang mengungkapkan pula keterlibatan 4 perusahaan besar Jepang dengan sindikat kejahatan Jepang. Berita itu dilansir kantor berita Jepang Kyodo.

Keempat perusahaan itu adalah Tokyo Electric Power Co, Nippon Steel Corp, NKK Corp, dan Toppan Printing Co. Lebih dari 10 tahun mereka melakukan bisnis dengan sindikat bawah tanah Jepang.

Caranya antara lain dengan membeli produk teh dari perusahaan yang terkait dengan salah satu organisasi Yakuza, Otowa-ikka, salah satu unit terbesar di dalam Sumiyoshi-kai.

Nippon Steel akhirnya menyatakan akan menghentikan transaksi bisnisnya dengan mereka bulan Maret 2003 nanti dan tiga perusahaan lainnya tersebut menyatakan telah menghentikan bisnisnya dengan perusahaan yang diduga terlibat di dalam organisasi kejahatan Jepang.

NKK, salah satu perusahaan baja terbesar Jepang, mengakui mengalami banyak kerugian dari transaksi tersebut sehingga urusan bisnis itu akhirnya dihentikan sebelum melakukan integrasi operasi bersama dengan Kawasaki Steel Corp. NKK dan Kawasaki kini berada di bawah atap perusahaan holding, JFE Holdings Inc, yang dibangun tanggal 27 September 2002.

Produk teh yang diperdagangkan itu dijalankan oleh isteri pemimpin Otowa-ikka, sebuah kelompok kejahatan Jepang. Lalu ada pula usaha menyewakan tumbuh-tumbuhan pemanis kantor yang dijalankan oleh kelompok kanan kejahatan Jepang, dipimpin almarhum Ketua Otowa-ikka.

Perusahaan Jepang itu rata-rata harus mengeluarkan antara 10.000 yen sampai dengan 250.000 yen per bulan selama lebih dari 10 tahun untuk urusan bisnis dengan sindikat kejahatan Jepang.

Bulan September 2002 lalu, Tokyo Dome Corp, perusahaan yang tercatat di pasar modal Jepang dan antara lain mengelola stadion olahraga, hotel, tempat hiburan atau permainan, dan fasilitas lain di Tokyo, ditemukan polisi telah memberikan tiket pertandingan baseball profesional dan membiarkan para anggota kejahatan itu menggunakan fasilitas di stadion olahraga itu dengan harga khusus. Sedangkan Tepco, perusahaan listrik terbesar di Jepang hanya mengomentari sekilas soal penemuan polisi Jepang. "Kami tidak tahu sejarahnya dan kaget setelah mengetahui transaksi dagang selama ini ternyata dengan anggota sindikat kejahatan Jepang. Oleh karena itu kami hentikan bisnis tersebut dengan mereka," kata sumber di Tepco.

Yakuza, yang berarti sindikat organisasi kejahatan Jepang, memiliki banyak anggota dan kelompok. Yang terbesar bernama Yamaguchi-gumi (kelompok Yamaguchi). JUMLAH anggota Yakuza di Jepang semakin menurun saat ini karena peraturan yang ada membuat mereka semakin tak berkutik. Yamaguchi-gumi sendiri diperkirakan memiliki sekitar 8.000 anggota. Jumlahnya semakin menyusut sekitar 50 persen saat ini karena banyak faktor. Misalnya, meninggal akibat perang antar gang, ditangkap petugas, ditahan dan masuk penjara, bunuh diri, dan paling banyak yang mundur dari keanggotaan sindikat itu karena hukum di Jepang nyaris tak memberi napas lagi kepada mereka untuk beraktivitas leluasa seperti dulu.

Di samping itu perekonomian Jepang yang semakin parah membuat donasi "backing" itu semakin berkurang saat ini. Akibatnya, sebagian dari mereka memperluas usaha ke luar Jepang, khususnya di mana banyak investasi perusahaan Jepang di sana, seperti di Indonesia.

Markas besar para anggota Yakuza ini umumnya berada di daerah Kansai (Osaka dan sekitarnya). Penghasilan mereka pun per bulan sekitar 700.000 yen. Pendanaan organisasi kejahatan seperti Yamaguchi-gumi saat ini membuat pusing kepala para pimpinannya karena upah mereka sebulan untuk para pemimpin kelompok kecil saja sedikitnya 700.000 yen.

"Dari mana uang sebanyak itu bisa diperoleh saat ini dengan situasi ekonomi Jepang yang parah," papar Shin Kitayoshi dari Osaka Antigang Center.Para anggota kejahatan Jepang itu pun tak tanggung-tanggung dalam operasinya. Kalau perlu menghilangkan nyawa polisi. Ada sebuah kasus yang diputuskan pengadilan negeri Kyoto bulan September 2002 lalu.

Tiga anggota sindikat kejahatan Jepang diharuskan membayar sekitar 80 juta yen akibat salah tembak dan menghilangkan nyawa seorang polisi Jepang dalam kasus tembak-menembak tahun 1995.

Namun, pengadilan menolak tuntutan kompensasi kepada Yoshinori Watanabe, Kepala Yamaguchi-gumi, karena Watanabe dianggap tak terlibat langsung dalam peristiwa hilangnya nyawa polisi Jepang itu.

"Kasus itu hanya merupakan perang antar gang yang berakibat terbunuhnya polisi berpakaian preman, jadi tak relevan dengan posisi Watanabe sebagai kepala Yamaguchi-gumi," papar hakim Yasukazu Watanabe.
Apa pun yang dilakukan sindikat kejahatan Jepang ini, khususnya di Jepang, mulai kelihatan buahnya bagi pihak penegak hukum karena jumlah mereka semakin kecil akibat diterapkannya hukum yang semakin memperberat keberadaan mereka.

Jelaslah kini, penanganan mereka dengan mempersempit gerak aktivitasnya melalui jalur hukum cukup berhasil di Jepang. Namun, monitor secara kesinambungan terhadap organisasi kejahatan ini masih lebih penting lagi guna menghindari bangkitnya kembali kekuatan mereka di tengah kelalaian kita, yang mungkin saja terjadi karena tak ada manusia yang sempurna.

Hal inilah yang perlu kita pelajari untuk diterapkan di Indonesia. Di samping hukum yang sangat ketat untuk menekan mereka, keandalan penegak hukum serta partisipasi masyarakat memang sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi semakin merajalelanya kekuatan jahat tersebut.

Sumber : kawanua.org

TEKNIK KEPEMIMPINAN

Seorang pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan/keahlian tertentu dalam satu atau beberapa bidang. Hal itu diperlukan agar dia sebagai pemimpin dapat mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktiftas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

Yang paling penting dan perlu diingat adalah pribadi pemimpin dan bentuk kepemimpinan seseorang, apakah cocok bagi kepentingan organisasi atau kelompok dalam kondisi dan situasi tertentu.

Dalam teknik kepemimpinan, kemampuan dan keterampilan teknis serta sosial seseorang pemimpin sangat diperhatikan. dia harus menerapkan teori-teori kepemimpinan pada praktik kehidupan serta organisasi yang dipimpinnya, meliputi konsep-konsep pemikiran, prilaku sehari-hari dan semua hal yang dipakainya dalam mewujudkan kepemimpinan. Yang termasuk kategori dari teknik kepemimpinan antara lain :
  • Etika profesi pemimpin.
Dalam etika profesional pemimpin ada beberapa kriteria yang dikemukan oleh Paul E. Torgersen yaitu pengetahuan, pengntrolan diri, tanggungjawab sosial, aplikasi dan sanksi dari masyarakat.  Bedasarkan kriteria tersebut maka profesi seorang pemimpin harus berladaskan pada paham dasar yang mencerminkan berbagai nilai luhur kemanusiaan yang merupakan pedoman dari setiap pemimpin yaitu pengabdian bagi kepentingan umum, jaminan sosial bagi bawahan/anggota organisasi, adanya persatuan dan adanya dinamisator.

Etika profesi kemepimpinan sendiri meiliki bebrgaai kriteria antara lain : memiliki kemapuan yang menonjol, mempu melakukan tugas-tugas kepemimpinan, bertanggungjawab, dapat mengotrol diri dan selalu berlandaskan pada nilai-nilai etis. karena itu seorang pemimpin dituntut untuk bertanggungjawab secara moral, berdasarkan otonomi dan menuntut dirinya agar selalu bersikap kritis dan realitas.
  • Komunikasi
 merupajkan arus informasi dan emosi yang terdapat dalam masyrakat baik yang berlangsung secara vertikal maupun secara horizontal. disini yang perlu diperhatikan adlah teknik berkomunikasi antara lain : manfaat komunikasi, arah komunikasi, kebijakan komunikasi, persyaratan komunikasi dan bentuk komunikasi
  • Pengambilan keputusan.
Dalam kondisi-kondisi dari stuasi tertetu, seorang pemimpin dituntut untuk mengambil keputusan segera. Hal ini sangat sulit apabila waktu yang tersedia sangat sempit,  namun hal ini juga merupaakan usaha paling penting bagi seorang pemimpin. menurut H.A Simon ada tiga unsur penting dalam pengambilan putusan  yaitu 
  1. Intelegence activity
  2. Design activity
  3. Choise activity
Agar supaya pemimpin berhasil dalalm mempin bawahannya, pemimpin harus tahu cara memimpin bawahan dengan melaksnakan teknik-tekni memimpin yang baik yakni :
  1. memberikan perintah
  2. memberikan teguran
  3. memberikan pujian/penghargaan
  4. memelihara sikap yang baik
  5. menerima saran dari bawahan
  6. memperkuat rasa persatuan
  7. menegnalkan anggota baru



Triad


Istilah 'Triad' diberikan oleh pemerintah Hong Kong untuk masyarakat rahasia Cina yang berbasis pada simbol segitiga yang pernah mewakili masyarakat tersebut.Simbol adalah karakter Cina 'Hung,' terbungkus dalam sebuah segitiga, yang mewakili persatuan langit, bumi, dan manusia. Jadi Triad bahkan saat ini kadang-kadang disebut sebagai 'Hung Masyarakat' atau 'Langit dan Bumi Society. "Dapatkan dengan benar, atau Anda akan mendapatkan dipukuli secara kasar dengan kursi taman plastik, saya telah melihat hal itu terjadi. The Triad, dan penggambaran di film.


Tujuan dari kedua masyarakat tersebut, konon, adalah penggulingan kekaisaran Qing dan pemulihan Ming. Karakter 'Hung,' selain berarti 'merah,' warna yang paling menguntungkan dan beruntung juga menyinggung pendiri Dinasti Ming, Hung Wu.Karena sifat khianat perusahaan mereka, mereka mengembangkan bentuk komunikasi rahasia dan upacara-upacara inisiasi rumit untuk kesan kepada anggota baru kebutuhan loyalitas mutlak dan kerahasiaan.

Triad memiliki sejarah yang agak rumit yang sebagian didasarkan pada kenyataan, sebagian mitos. Ini melibatkan tidak hanya perjuangan melawan dinasti Qing, tapi mundur ke biara Shaolin dan pembakaran terkenal akhirnya biara merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Hanya lima selamat api, dan ini dikatakan menjadi 'Lima Leluhur' dari triad modern. Mereka pergi untuk memiliki sejumlah petualangan yang masih diingat oleh para pejabat triad dan kadang-kadang direpresentasikan dalam ritual inisiasi.

Mitologi asal Triad menyatakan bahwa ketika mereka merekrut ribuan orang untuk tujuan mereka, termasuk Sun Yat-Sen, Dinasti Qing akhirnya dikalahkan. Apapun penyebab runtuhnya Qing, dan apa pun keterlibatan tiga serangkai, ketika itu akhirnya jatuh, masyarakat triad tidak lagi memiliki penyebab yang berdedikasi dan diselaraskan tujuan-tujuan mereka. Beberapa menjadi (dan pada kenyataannya telah sudah) dikhususkan ketat untuk kegiatan kriminal. Asosiasi bela diri lainnya. Masih lainnya seperti serikat pekerja dan asosiasi perdagangan. Banyak beberapa kombinasi dari semua ini. Bergabung dengan Triad tidak berarti bahwa Anda adalah seorang kriminal, dan ada banyak keuntungan untuk keanggotaan. Keuntungan terbesar adalah bahwa dengan bergabung dengan Triad Anda bergabung dengan sebuah persaudaraan internasional dari individu-berpikiran yang kemudian dapat menawarkan bantuan dan perlindungan kepada Anda bila diperlukan. Sama seperti orang yang meletakkan afiliasi persaudaraan mereka pada melanjutkan hari-hari ini dengan harapan bahwa calon majikan mereka juga terjadi menjadi Phi Beta Kappa.

Penting untuk dicatat bahwa Triad tidak identik dengan sindikat kriminal Cina.Artinya, bukan anggota sindikat semua atau penjahat secara otomatis anggota triad.Di sisi lain, semua anggota triad adalah penjahat, jika hanya karena keanggotaan saja dianggap sebagai tindak pidana di bawah 1994 Hong Kong Diselenggarakan & Kejahatan Berat undang. Tetapi meskipun semua orang yang merupakan bagian dari triad adalah melanggar hukum melalui keanggotaan saja, kebanyakan anggota triad tidak dinyatakan kriminal aktif. Jadi keanggotaan dalam sebuah Triad diberikan mungkin diperkirakan mencapai 20.000, tetapi hanya 2000 yang akan ditunjuk sebagai 'aktif' - yaitu, terlibat dalam kegiatan kriminal. Di sisi lain, sebuah geng jalanan-level kecil mungkin tidak memiliki afiliasi Triad sama sekali. Anak-anak yang tumbuh untuk memasukkan sebuah geng jalanan biasanya membuat beberapa kontak triad dan kemungkinan mereka akan bergabung untuk perlindungan dan status keanggotaan menyediakan. Ketika datang sampai ke itu, itu hanya seperti fakta bahwa tidak semua anggota Partai Republik NRA, dan sebaliknya, meskipun ada hubungan yang sangat kuat antara keduanya.

Triad maka sama sekali tidak seperti Mafia. Mafia dikenal dengan ikatan kekeluargaan yang kuat, dan hirarki piramidal kaku. Triad di sisi lain, afiliasi longgar secara ekstrim. Meskipun ada hirarki untuk kepemimpinan Triad, mereka lebih rendah pada tangga memiliki kebebasan lebih banyak gerakan lateral. Bahkan, jarang adalah gerakan dan kegiatan geng kecil diarahkan oleh para pemimpin sebuah triad. anggota Triad tidak biasanya harus mendapatkan izin dari kepala triad dalam rangka untuk terlibat dalam aktivitas kriminal, bahkan jika kegiatan melibatkan kemitraan dengan orang-orang yang bukan anggota triad atau bahkan dalam kenyataan anggota tiga serangkai yang berbeda. Jadi bagaimana cara kerjanya semua, maka?

Bergabung triad bisa menjadi keuntungan besar bagi orang yang ingin terlibat dalam kegiatan kriminal. Segera setelah masuk triad, mereka akan memiliki akses terhadap sumber daya dan dapat lebih mudah bermitra dengan anggota lain dari triad untuk menarik uang dari mereka membuat skema. Tidak hanya itu, menyatakan keanggotaan dalam persaudaraan kriminal besar punggung Facebook status pribadinya pidana dan meningkat. Korban pemerasan sangat kecil kemungkinannya untuk protes ketika mereka merasa bahwa triad yang kuat dan misterius, yang memiliki tentakel di seluruh dunia, yang bersandar pada mereka, sebagai lawan hanya perasaan dijemput oleh beberapa punk berusia 14 tahun tanpa banyak di jalanprospek masa depan. Jalanan bajingan sendiri menemukan diri yang lebih besar-menghormati dalam gagasan fantastis bahwa mereka milik persaudaraan prajurit mulia yang meluas kembali sejarah ratusan tahun. Meskipun ada tidak selalu merupakan manfaat langsung kepada anggota senior persaudaraan triad dari tindakan anggota yunior, manfaat melakukan bergerak ke atas khususnya melalui hadiah moneter dan kebijakan lainnya yang diberikan oleh anggota triad junior ke senior mereka pada acara-acara khusus seperti Tahun Baru Cina dan lainnyaliburan.

Meskipun berasal triad di Cina, Hong Kong adalah ibu tak terbantahkan. Triad aktivitas yang paling terkonsentrasi di sana. Triad memiliki lingkup internasional, bagaimanapun, dengan anggota di hampir setiap negara di dunia, khususnya kuat di China, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat. Triad kegiatan kriminal termasuk namun tidak terbatas pada tingkat kejahatan jalanan seperti perjudian, pemerasan, dan prostitusi, dan kegiatan internasional seperti perdagangan narkotika, pemalsuan, dan barang penyelundupan dan orang-orang.

Di Hong Kong, diperkirakan bahwa ada 50 masyarakat triad dengan total anggota minimal 80.000. Dari kedua masyarakat tersebut, sekitar lima belas kriminal aktif.Berikut ini adalah daftar dari triad terbesar yang beroperasi di Hong Kong:

Sun Yee On: The triad terbesar di Hong Kong dengan 25.000 anggota diperkirakan.Selain kegiatan di Hong Kong, laporan intelijen sejak tahun 1994 tampaknya menunjukkan bahwa mereka mendominasi pemerintah Provinsi Guangdong di daratan.

Wo Grup: Ada sekitar sembilan sub kelompok dalam kelompok tiga serangkai dengan total anggota sekitar 20.000. sub kelompok yang berbeda telah dikenal untuk 'mengkhususkan' dalam kegiatan yang berbeda, Wo Shing Yee kontrol dockworkers, para Wo Pada Lok mengkhususkan diri dalam lintah darat, Hop Wo Untuk menjalankan pemerasan perlindungan, dan sebagainya. Tiga serangkai Wo kelompok asal adalah Wo Shing Wo, dan itu adalah terpanjang didirikan triad di Hong Kong.

14K Triad: Juga dengan sekitar 20.000 anggota, 14K berasal dengan perjuangan oleh Guomintang terhadap komunisme. Chiang Kai-Shek memerintahkan bahwa liga dari semua masyarakat triad dibentuk dan digunakan untuk melawan pasukan komunis menggunakan taktik gerilya. The '14 'dalam nama mengacu pada alamat markas asli dari upaya ini. Ada lebih dari tiga puluh subkelompok ke 14K, dan tetap salah satu triad paling kuat internasional.

Big Circle Gang: Mantan Tentara Pengawal Merah dan tentara PLA membentuk semacam afiliasi longgar geng, meskipun mereka tidak secara teknis masyarakat triad. Mereka memasuki Hong Kong secara ilegal dan dikenal untuk perampokan bersenjata kekerasan dari toko perhiasan, bank, dan pedagang emas. Seringkali mereka dilengkapi dengan persenjataan militer seperti senapan serbu dan peluncur granat. Nama ini mungkin berasal dari kamp-kamp penahanan kembali pendidikan di China yang Pengawal Merah telah dikirim atau melarikan diri dari, dan yang ditandai pada peta dengan lingkaran besar.

Triad Organisasi

Pada tingkat yang paling dasar, hirarki anggota triad hal-hal kecil kecuali dalam setiap hubungan pribadi antara dua anggota, masing-masing berdasarkan hubungan antara 'Dai-Lo,' atau saudara besar, dan, 'Sai-Lo' atau adik. Saudara-saudara besar memberikan pekerjaan, perlindungan, dan saran kepada saudara-saudara muda, yang memberikan loyalitas, dukungan, dan uang dalam pertukaran. Dalam banyak kasus, ini adalah hubungan hanya itu penting.

Tapi ada hirarki triad. Hal ini tidak benar-benar diketahui sampai sejauh mana saat ini masih digunakan. Kebanyakan analis setuju peringkat tingkat yang lebih rendah masih umum di tempat, tapi kelompok triad berapa banyak menggunakan peringkat lebih tinggi rumit dan sampai sejauh mana tidak dapat diukur secara akurat. Seiring dengan nama masing-masing peringkat, peringkat tiga serangkai juga memiliki nomor, semua dimulai dengan, nomor 4 yang mewakili empat lautan yang dikatakan mengelilingi Cina pada zaman kuno, sehingga menandakan alam semesta secara keseluruhan.

489: Di bagian atas hirarki triad adalah orang yang dikenal sebagai Gunung Tuhan, Marsekal Pertama Route, atau Dragon Head. Kepala Naga adalah posisi yang terpilih, dan orang dalam posisi ini telah responisibility akhir untuk organisasi triad secara keseluruhan, termasuk menengahi konflik di dalam berbagai cabang, dan membimbing arah umum organisasi harus mengambil. firman-Nya adalah hukum.Dia kadang-kadang disebut sebagai 21 (4 +8 +9), karakter yang mencerminkan simbol untuk 'menggantung,' seperti yang digunakan untuk mewakili Masyarakat Hung secara keseluruhan.

438: Di bawah Kepala Naga sejumlah posisi peringkat yang sama: Asisten Gunung Tuhan, Master Dupa, dan Vanguard. Asisten bertindak sebagai proxy Kepala Naga dalam ketidakhadiran-Nya, dan sering berunding dengan oleh Kepala Dragon untuk keputusan-keputusan penting. Master Dupa dan Vanguard memimpin lebih dari ritual triad, dalam hal ini mereka sangat penting dalam melestarikan ritual dan memastikan bahwa mereka tetap simbol kuat dari sejarah triad dan kekuasaan. Dalam hal ini, jumlah 438 menjadi 15 (4 +3 +8), yang selanjutnya terurai menjadi 3 X 5: 3 melambangkan penciptaan, dan 5 melambangkan umur panjang. Tentu saja, semua ini numerologi memijat adalah tersangka yang terbaik. Meskipun ini adalah penjelasan umum untuk nomor peringkat, itu lebih mungkin bahwa jumlahnya beberapa arti sebagai bagian dari upacara misteri kuno dari yang triad dikembangkan, lama berselang, makna yang telah lama dilupakan dan digantikan oleh penjelasan didasarkan pada lebih baru triad sejarah dan numerologi.

426: Kutub Merah. Red Polandia adalah pemimpin unit militer awalnya, mereka sekarang pemimpin geng. Sebuah Kutub Merah mungkin memiliki sekitar lima puluh orang di bawah komandonya. Dia adalah orang yang merawat berantakan aspek kehidupan triad, jika tekanan harus diletakkan pada, jika seseorang perlu menggosok keluar, Kutub Merah disebut dan dia melakukan tugas dengan orang-orangnya.

415: Pada tingkat yang sama seperti Kutub Merah adalah White Paper Fan, atau petugas administrativie. White Paper Fan bertanggung jawab untuk menjaga buku-buku, investasi uang, menentukan strategi hukum, dan sebagainya. Biasanya berpendidikan tinggi dan bukan seorang pejuang, tetapi dapat berkonsultasi dengan Kutub Merah pada strategi.

432: The Sandal Straw, juga di peringkat yang sama dalam sebuah organisasi triad sebagai Merah Polandia dan White Paper Fans, adalah utusan triad. Seseorang membutuhkan pemberitahuan tebusan? The Straw Sandal memberikan. Ia juga mengatur pertemuan cabang dan perkelahian geng.

49: Di bagian bawah hirarki triad adalah 49s. Hampir semua anggota triad termasuk dalam kategori ini. Mereka adalah footsoldiers kejahatan terorganisir. 49 menjadi 36 (4 X 9), jumlah sumpah merekrut baru harus bersumpah sebelum bergabung triad tersebut.

Menurut laporan polisi baru-baru ini, banyak triad mengatur diri mereka keluar dari Red Polandia dan 49s. Polandia Merah masing-masing mungkin menjadi pemimpin cabang. Sebuah dewan Merah Polandia memimpin triad secara keseluruhan, dengan salah satu dari Polandia Merah terpilih sebagai Ketua, lain sebagai Bendahara. Sebagian besar jajaran lainnya tidak lagi dipergunakan.

Upacara Inisiasi Triad

Unsur-unsur inisiasi triad berasal dari semua aspek sejarah masyarakat triad. Aspek ritual sebagian berasal dari saat triad lebih seperti kultus-kultus. Pelantikan kerahasiaan mutlak berasal dari tradisi mereka dari kegiatan anti-pemerintah.Inisiasi biaya dibayar, berasal dari praktek di tempat ketika triad lebih mirip dengan perdagangan-guild atau koperasi. Setiap elemen dari upacara inisiasi mewakili beberapa aspek mitos dan kadang-kadang realitas asal triad.

Upacara inisiasi seperti yang dipraktekkan baru-baru ini dua puluh tahun yang lalu bisa memakan waktu enam jam untuk menyelesaikan. Hari-hari ini, bagaimanapun, pejabat triad memiliki sedikit waktu untuk melakukan upacara rumit seperti itu, dan orang-orang semakin sedikit bahkan tahu cara yang tepat untuk melakukan satu.Sebaliknya, anggota baru diberi upacara, cepat lima belas menit di mana mereka harus bersumpah tiga puluh enam sumpah, dan benar-benar itu saja. Upacara lagi mungkin masih sesekali dilakukan untuk promosi.

Hal ini dimulai, maka, dengan pintu masuk ke pondok triad. Lodge ini bukan ruang tetap, melainkan dimanapun upacara sudah diatur. Bisa jadi ruang bawah tanah seseorang, atau bahkan lorong. Akibatnya, tata letak ruang upacara disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan situasi. merekrut ini dipanggil ke pondok dengan pemberitahuan tertulis di atas kertas merah atau sepotong bambu. merekrut harus melepas sepatu dan kaus kaki, dan dada telanjang sebelum masuk. Master Dupa dan Vanguard memimpin upacara.

Setelah memasuki pondok, ada tiga lengkungan atau gerbang melalui mana memulai harus lulus. Di depan pertama, yang ditulis peringatan yang berbunyi, 'Pada pintu masuk, jangan melangkah lebih jauh jika Anda tidak setia,' memulai melakukan tarian ritual, kemudian melewati. Gerbang lengkung itu sendiri terbuat dari pedang menyeberang, dan memasuki gerbang lengkung ini disebut 'Melewati Gunung Pisau. " Di sisi lain Vanguard mencatat informasi tentang keanggotaannya (tentu saja, tidak ada catatan tertulis yang disimpan). Gerbang kedua bernama 'Loyalitas dan Kebenaran Hall.' Yang Sebuah tanda di lengkungan menyatakan 'Sebelum gerbang kesetiaan dan kebenaran semua orang adalah sama. " Setelah melewati ini lengkungan kedua, memulai membayar biaya inisiasi nya, menyerahkannya dalam amplop merah kecil. Melewati gerbang ketiga adalah 'Surga dan Bumi Circle,' dan tanda di negara-negara arch, 'Melalui Surga dan Bumi Circle Lahir Heroes Hung. "merekrut harus melewati lengkungan ketiga, maka 'Langit dan Bumi Circle' itu sendiri, melingkar bambu. Melewati lingkaran itu merupakan semacam kelahiran kembali ke dalam masyarakat triad. Di sisi lain Lingkari memulai memasuki ruang utama dan kemudian harus menavigasi melalui serangkaian episode melambangkan sejarah triad, dengan nama seperti 'The Stones Melangkah', 'Dua Jembatan Plank,' dan 'The Pit Fiery . " tiga serangkai pejabat senior berdiri di kedua sisinya, mengamati kemajuan memulai melalui ritual.

Akhirnya, yang memulai berdiri di hadapan mezbah triad pada ujung lorong, di mana para pemimpin triad senior membacakan beberapa puisi triad kepadanya. Percaya atau tidak, ada buku penuh dengan puisi triad, terus dijaga dengan hati-hati dan disekresikan pergi oleh beberapa anggota triad. Setelah puisi dibanting, yang memulai mencuci wajahnya, menghilangkan pakaiannya, dan diberikan jubah putih dan memakai sandal jerami. kehidupan lama Nya hanyut, ia kini siap untuk kelahiran kembali sebagai anggota triad. Di depan mezbah, ia bersumpah tiga puluh enam sumpah, dan mengikat sumpah dengan darah - biasanya ayam dibunuh dan darahnya menetes ke dalam mangkuk anggur. Kemudian kertas kuning dibakar dan abu yang ditambahkan ke anggur darah, dan ini rasanya oleh memulai. Mangkuk rusak untuk menggambarkan apa yang menjadi pengkhianat. merekrut ini sekarang menjadi 49. Upacara ini berakhir dengan perjalanan ke restoran untuk pesta perayaan.

Upacara rumit menanamkan rasa hormat dan takut lembaga ke direkrut triad baru.Selama rasa kagum dan hormat mengisi hatinya, ia akan setia. Tetapi sejak tindakan keras terhadap triad di Hong Kong, upacara inisiasi rumit adalah berkembang biak sekarat. Kadang-kadang merekrut baru saat ini mungkin melupakan seluruh upacara, malah bersumpah untuk mezbah bagi Guan Yu, God of War. Meskipun Guan Yu disembah oleh semua triad (dan polisi) di Hong Kong, ia sebenarnya tidak tokoh dalam upacara inisiasi asli, yang melekat ketat untuk simbolisme berasal dari mitos asal triad, di mana Guan Yu tidak berperan.

Tiga Puluh Enam Sumpah

Saya menemukan banyak sumber untuk tiga puluh enam sumpah, masing-masing berbeda dari yang lain secara luas. Daftar paling sah aku bisa menemukan berasal dari WP Morgan Masyarakat Triad di Hong Kong, yang ditulis pada tahun 1960, dan dicetak ulang di bawah ini. Hari ini pengambilan sumpah jauh disingkat, namun daftar ini dapat dianggap sebagai daftar sumpah Triad tradisional, yang terhormat disebut Triad laki-laki akan mengikuti.
  1. Setelah memasuki gerbang Hung saya harus memperlakukan orang tua dan sanak saudara sumpah saya sebagai saudara sendiri. Aku akan menderita kematian oleh lima petir jika saya tidak terus sumpah ini. 
  2. Saya akan membantu saudara-saudara saya bersumpah untuk mengubur orang tua dan saudara dengan menawarkan bantuan finansial atau fisik. Saya akan dibunuh oleh lima petir jika saya berpura-pura tidak tahu kesulitan mereka.
  3. Ketika Hung saudara mengunjungi rumah saya, saya akan menyediakan mereka dengan papan dan penginapan. Saya akan dibunuh oleh berjuta pisau jika saya memperlakukan mereka sebagai orang asing.
  4. Aku selalu akan mengakui saya saudara Hung saat mereka mengidentifikasi diri.Jika saya mengabaikan mereka saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  5.  Aku tidak akan mengungkapkan rahasia dari keluarga Hung, bahkan kepada orang tua saya, saudara, atau istri. Aku tidak akan mengungkapkan rahasia untuk uang. Saya akan dibunuh oleh berjuta pedang jika saya melakukannya.
  6. Aku tidak akan mengkhianati saudara sumpah saya. Jika, melalui kesalahpahaman, saya telah menyebabkan penangkapan salah satu saudara saya, saya harus membebaskannya segera. Jika saya melanggar sumpah saya akan dibunuh oleh lima petir.
  7.  Saya akan menawarkan bantuan keuangan kepada saudara sumpah yang berada dalam kesulitan agar mereka dapat membayar biaya perjalanan mereka, dll Jika saya melanggar sumpah saya akan dibunuh oleh lima petir.
  8. Aku tidak boleh menyebabkan kerusakan atau membawa masalah bagi saudara tersumpah saya atau Incense Master. Jika saya melakukannya saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  9. Aku tidak boleh melakukan segala serangan tidak senonoh pada isteri, saudara, atau anak perempuan, saudara disumpah saya. Saya akan dibunuh oleh lima petir jika saya melanggar sumpah ini.
  10. Aku tidak akan pernah menggelapkan uang atau harta dari saudara sumpah saya. Jika saya melanggar sumpah ini saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  11. Aku akan merawat istri atau anak-anak dari saudara bersumpah dipercayakan untuk menjaga saya. Jika saya tidak saya akan dibunuh oleh lima petir.
  12. Jika saya telah disediakan khusus palsu tentang diriku sendiri untuk tujuan bergabung dengan keluarga Hung saya akan dibunuh oleh lima petir.
  13.  Jika saya harus berubah pikiran dan menolak keanggotaan saya dari keluarga Hung saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  14.  Jika saya merampok seorang saudara tersumpah atau membantu orang luar untuk melakukannya saya akan dibunuh oleh lima petir.
  15.  Jika saya harus mengambil keuntungan dari saudara tersumpah atau kekuatan transaksi usaha tidak sehat atas dia saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  16. Jika saya sengaja mengubah kas saudara tersumpah saya atau properti untuk digunakan sendiri, saya akan dibunuh oleh lima petir.
  17. Jika saya telah salah mengambil uang tunai saudara tersumpah atau properti selama perampokan saya harus kembali kepadanya. Jika saya tidak saya akan dibunuh oleh lima petir.
  18. Jika saya ditangkap setelah melakukan suatu pelanggaran saya harus menerima hukuman saya yang tidak mencoba untuk menempatkan menyalahkan saudara sumpah saya. Jika saya melakukannya saya akan dibunuh oleh lima petir. 
  19. Jika salah satu saudara bersumpah saya dibunuh, atau ditangkap, atau berangkat ke suatu tempat lain, saya akan membantu istri mereka dan anak-anak yang mungkin membutuhkan. Jika saya berpura-pura tidak tahu kesulitan mereka, saya akan dibunuh oleh lima petir.
  20. Ketika salah satu saudara bersumpah saya telah diserang atau disalahkan oleh orang lain, aku harus datang ke depan dan membantu dia jika ia berada di kanan atau menasehatinya untuk berhenti jika ia salah. Jika dia telah berulang kali dihina oleh orang lain aku harus memberitahukan saudara-saudara kami yang lain dan mengatur untuk membantunya secara fisik atau finansial. Jika saya tidak menyimpan ini sumpah saya akan dibunuh oleh lima petir.
  21. Jika datang ke pengetahuan saya bahwa Pemerintah mencari salah satu dari saudara bersumpah saya yang datang dari provinsi lain atau dari luar negeri, saya harus segera memberitahukan supaya ia dapat melarikan diri. Jika saya melanggar sumpah saya akan dibunuh oleh lima petir.
  22. Saya tidak boleh bersekongkol dengan pihak luar untuk menipu saudara sumpah saya di perjudian. Jika saya melakukannya saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  23. Aku tidak boleh menimbulkan perpecahan di antara saudara sumpah saya dengan menyebarkan laporan palsu tentang salah satu dari mereka. Jika saya melakukannya saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  24. Aku tidak akan mengangkat diri saya sebagai Dupa Guru tanpa kewenangan.Setelah memasuki gerbang Hung selama tiga tahun yang setia dan setia dapat dipromosikan oleh Master Dupa dengan dukungan dari saudara sumpah nya. Saya akan dibunuh oleh lima petir jika saya melakukan promosi sendiri tidak sah.
  25. Jika saudara alami saya terlibat dalam sengketa atau tuntutan hukum dengan saudara-saudara saya bersumpah saya tidak harus membantu pihak baik terhadap yang lain tetapi harus berusaha untuk memiliki masalah ini diselesaikan secara damai. Jika saya melanggar sumpah saya akan dibunuh oleh lima petir.
  26.  Setelah memasuki gerbang Hung aku harus lupa dendam sebelumnya saya mungkin telah melahirkan terhadap saudara sumpah saya. Jika saya tidak melakukannya saya akan dibunuh oleh lima petir.
  27.  Saya tidak boleh pelanggaran atas wilayah yang diduduki oleh saudara disumpah saya. Saya akan dibunuh oleh lima petir jika saya berpura-pura tidak tahu hak saudara-saudara saya di hal-hal tersebut.
  28.  Saya tidak boleh mengingini atau berusaha untuk berbagi harta atau kas yang diperoleh oleh saudara disumpah saya. Jika saya memiliki ide-ide seperti saya akan dibunuh.
  29. Saya tidak boleh mengungkapkan alamat mana saudara-saudara saya bersumpah menyimpan kekayaan mereka atau harus saya berkomplot untuk menggunakan pengetahuan tersebut salah. Jika saya melakukannya saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  30. Saya tidak boleh memberi dukungan kepada orang luar jika demikian bertentangan dengan kepentingan dari setiap saudara sumpah saya. Jika saya tidak menyimpan sumpah ini saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  31. Saya tidak boleh mengambil keuntungan dari persaudaraan Hung dalam rangka opress atau mengambil keuntungan kekerasan atau tidak masuk akal orang lain.Saya harus puas dan jujur. Jika saya melanggar sumpah saya akan dibunuh oleh lima petir.
  32. Saya akan dibunuh oleh lima petir jika saya bersikap indecently terhadap anak-anak kecil keluarga saudara disumpah saya.
  33. Jika salah satu saudara bersumpah saya telah melakukan pelanggaran besar saya tidak harus memberitahukan kepada mereka kepada Pemerintah untuk tujuan mendapatkan hadiah. Saya akan dibunuh oleh lima petir jika saya melanggar sumpah ini.
  34.  Saya tidak boleh ambil untuk diri para istri dan selir saudara bersumpah saya tidak berzinah dengan mereka. Jika saya melakukannya saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  35.  Aku tidak boleh mengungkapkan rahasia Hung atau tanda-tanda ketika berbicara dengan orang luar. Jika saya melakukannya saya akan dibunuh oleh berjuta pedang.
  36.  Setelah memasuki gerbang Hung saya akan setia dan setia dan akan berusaha untuk menggulingkan Ch'ing dan mengembalikan Ming oleh mengkoordinasikan upaya saya dengan orang-orang dari saudara-saudara bersumpah saya meskipun saudara-saudara saya dan saya tidak boleh dalam profesi yang sama. Tujuan umum kami adalah untuk membalaskan Lima Leluhur kita.

Mengenal Yakuza

Yakuza dari bahasa Jepang: (やくざ atau ヤクザ) atau gokudō (極道) adalah nama dari sindikat terorganisir di Jepang. Organisasi ini sering juga disebut mafia Jepang, karena ada kesamaan dengan bentuk organisasi yang asalnya dari Italia tersebut.

Sejarah
Sejarah panjang Yakuza dimulai kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.

Seperti kata pepatah : orang yang hanya punya martil cenderung melihat segala sesuatu bisa beres dengan dimartil, demikian juga dengan kaum ronin ini. Banyak dari mereka menjadi penjahat dan centeng. Mereka disebut sebagai kabuki-mono atau samurai nyentrik urakan yang ke mana-mana membawa pedang. Mereka berbicara satu sama lain dalam bahasa slang dan kode rahasia. Terdapat kesetiaan tinggi di antara sesama ronin sehingga kelompok ini sulit dibasmi.

Untuk melindungi kota dari para kabuki-mono, banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi-yokko (satuan tugas (satgas) desa). Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai, dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya untuk menghadapi kaum kabuki-mono. Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi-yokko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki mono. Di kalangan rakyat Jepang abad ke 17, kaum machi-yokko ini dianggap seperti pahlawan.

Masalah jadi rumit, karena setelah berhasil menggulung para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka dan memilih jadi preman. Hal ini diperparah lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini. Ada dua kelas profesi para machi-yokko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Namanya saja kaum pedagang tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Bos (bapak)) dan Kobun (bawahan (anak)), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.

Penjudi
Kaum Bakuto (penjudi), punya sejarah yang unik. Awalnya mereka disewa oleh Shogun untuk berjudi melawan para pegawai konstruksi dan irigasi. Tindakan ini dilakukan agar gaji para pegawai konstruksi dan irigasi habis di meja judi dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah.

Jenis judi yang biasa dilakukan adalah menggunakan kartu Hanafuda dengan sistem permainan mirip Black Jack. Tiga kartu dibagikan dan bila angka kartu dijumlahkan, maka angka terakhir menunjukkan siapa pemenang, diantara sekian banyak kartu sial kartu berjumlah 20 adalah yang paling sering disumpahi orang, karena berakhiran nol. Salah satu konfigurasi kartu ini adalah kartu dengan nilai (8-9-3) yang dalam bahasa Jepang menjadi Ya-Ku-Za yang kemudian menjadi nama asal Yakuza.

Dari kaum Bakuto ini juga muncul tradisi menandai diri dengan tato disekujur badan (disebut irezumi) dan yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman. Awalnya hukuman ini bersifat simbolik, karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat pemilik tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.

Yakuza modern
Waktu pun berlalu, kaum Bakuto dan Tekiya menjadi satu identitas sebagai Yakuza. Kaum yang asalnya bertugas melindungi masyarakat – menjadi ditakuti masyarakat. Para pimpinan Jepang memanfaatkan hal ini untuk mengendalikan masyarakat dan menggerakkan nasionalisme. Yakuza ikut direkrut oleh pemerintah Jepang dalam aksi pendudukan di Manchuria dan Cina oleh Jepang tahun 1930-an. Para Yakuza dikirim ke daerah tersebut untuk merebut tanah, dan memperoleh hak monopoli sebagai imbalan.

Peruntungan kaum Yakuza berubah setelah Jepang menyerang Pearl Harbor. Militer mengambil alih kendali dari tangan Yakuza. Para anggota Yakuza akhirnya harus memilih apakah bergabung dalam birokrasi pemerintah, jadi tentara atau masuk penjara. Dapat dikatakan pamor Yakuza menjadi tenggelam.

Setelah Jepang menyerah, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat. Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang eks militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun). Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii. Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963 saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai godfather-nya Yakuza.

Ekstasi, pachinko dan perdagangan senjata
Di masa kini, keanggotaan Yakuza diperkirakan telah menurun tajam, tetapi bukan berarti tidak berbahaya. Tulang punggung bisnis ilegal mereka adalah pachinko, perdagangan ampethamine (termasuk ice dan ekstasi), prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyelundupan senjata.

Di era 1980-an, Yakuza mengembangkan sayap mereka hingga ke Amerika Serikat, dan ikut masuk dalam bisnis legal untuk mencuci uang mereka. Dalam operasinya, Yakuza membeli aset di Amerika dan salah satu yang pernah mencuat ke permukaan adalah keterlibatan Prescott Bush, saudara dari presiden George H.W. Bush dan paman dari Presiden George W. Bush, dalam transaksi penjualan perusahaan Aset Management International Financing & Settlements di awal 1990an.

Berdasarkan perkiraan kasar dari sumber majalah Far Eastern Economic Review edisi 17 Januari 2002, Yakuza diperkirakan telah menanamkan uang hingga 50 milyar dolar dalam investasi saham dan perusahaan di Amerika Serikat. Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia yang 36 milyar dolar.

Di dalam negeri, Yakuza juga ditengarai turut berperan dalam anjloknya ekonomi Jepang selama 10 tahun terakhir. Sebagai akibat amblasnya bisnis properti dan macetnya kredit bank di Jepang pasca 1990, banyak debitor yang menyewa anggota Yakuza agar agunan mereka tidak disita oleh bank. Selain itu, banyak perusahaan yang memperoleh pinjaman bank pada dasarnya adalah sebuah kigyo shatei, perusahaan boneka miliki Yakuza. Perusahaan milik Yakuza ini diperkirakan memperoleh kredit antara 300-400 milyar dolar, dan sebagian dari jumlah itu dialirkan ke induk organisasi Yakuza. Menghadapi hal seperti ini, bank Jepang jelas tidak bisa berkutik.

Di sisi lain, anggota Yakuza juga kerap membeli aset properti dengan harga miring dari perusahaan yang butuh uang tunai untuk dijual kembali dengan harga tinggi apapun itu mulai dari apartemen, perkantoran hingga rumah sakit. Bila sebuah bangunan telah dibeli oleh Yakuza, tidak ada yang berani jadi tetangga mereka dan alhasil harga properti langsung jatuh, dan segera naik segera setelah Yakuza menjualnya.

Selain beroperasi secara di level bawah, Yakuza juga menggurita di kalangan politisi Jepang. Beberapa praktik suap telah terbongkar termasuk dalam program tender proyek umum senilai trilyunan yen. Program rekapitalisasi perbankan Jepang yang berlarut-larut tidak kunjung selesai diperparah oleh keterlibatan Yakuza yang sangat berkepentingan dalam bisnis properti dan kredit perbankan. Saat ini perbankan Jepang masih menanggung beban kredit macet sebesar kira-kira 1,2 Triliun dolar dan membuat ekonomi tidak bertumbuh selama 10 tahun terakhir.

Minggu, 13 Februari 2011

TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN DALAM SEKTOR PUBLIK

Oleh: Dr.I Wayan Gede Suacana*


Para ilmuwan yang memperdalam ilmu pemerintahan dan administrasi negara sering dihadapkan pada berbagai pertanyaan dan keraguan teori organisasi dan manajemen yang diajarkan pada kedua jurusan tersebut sebagai mata kuliah pokok jurusan. Keraguan-raguan ini disebabkan oleh adanya kritik bahwa teori organisasi dan manajemen yang selama ini diajarkan, yang lebih banyak mengacu pada organisasi swasta dan manajemen ilmiah dianggap kurang tepat untuk menjelaskan persoalan pemerintahan dan administrasi negara yang lebih banyak berkaitan dengan sektor publik.

Dewasa ini muncul saran dari pakar  kedua bidang ilmu tersebut untuk meninggalkan teori manajemen ilmiah yang normatif tersebut. Alasannya adalah bahwa teori manajemen ilmiah (POSDCORB) kurang relevan dengan konteks pemerintahan dan administrasi negara, dan bahwa ada kelemahan yang terkandung dalam prinsip-prinsip tersebut. Appleby, dan Waldo, misalnya tidak melihat bahwa doktrin manajemen ilmiah tersebut sebagai doktrin terbaik. Mereka melihatnya sebagai salah satu cara saja dari cara-cara yang ada. Begitu pula Simon, yang melihat bahwa ketidak-konsistenan yang terdapat dalam prinsip-prinsip manajemen ilmiah, misalnya antara prinsip span of management dengan prinsip communication.

Kritik yang demikian menuntut disusunnya teori organisasi dan manajemen baru yang dikenal dengan teori organisasi dan manajemen publik (OMP), yang diharapkan lebih relevan dan lebih tepat apabila diterapkan dalam pemerintahan dan administrasi negara. Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk memberikan pengenalan tentang teori tersebut. perbedaannya dengan teori organisasi dan manajemen swasta (OMS), pendekatan-pendekatan yang dimilikinya, serta beberapa karakteristik OMP modern. Pembahasan ini dianggap penting  mengingat bahwa OMP mulai dipopulerkan untuk diajarkan baik di jurusan ilmu pemerintahan maupun administrasi negara dalam rangka memberikan bekal yang lebih relevan bagi para calon administrator publik, manajer publik, ahli analis kebijakan maupun para calon akademisi kedua disiplin keilmuan tersebut.



B. Batasan dan Ruang Lingkup
Batasan tentang organisasi sangat bervariasi. Nicholas Henry (1988), setelah mempelajari berbagai batasan yang dikemukakan beberapa ahli seperti Victor A. Thompson, Chester A. Barnard, dan E. Wight Bakke, mengatakan bahwa kesimpulan dari berbagai batasan tersebut ternyata berbeda-beda. Atau dengan kata lain , setiap ahli memandang organisasi secara berbeda. Selanjutnya Henry (1988: 73) menyebutkan beberapa karakteristik yang pasti dari suatu organisasi adalah bahwa organisasi: 1) punya maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai macam manusia; 2) punya hubungan sekunder atau impersonal; 3) punya tujuan yang khusus dan terbatas; 4) punya kegiatan kerja sama pendukung; 5) terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas; 6) menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya; serta 7) sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan. Sedangkan khusus untuk organisasi publik dapat dirumuskan dengan menambah satu karakteristik lagi, yakni: memperoleh sumber-sumbernya (pajak dan legitimasi) dari negara, dan dijembatani oleh lembaga-lembaga kenegaraan. Organisasi publik sering terlihat pada bentuk organisasi instansi pemerintah yang juga dikenal dengan birokrasi pemerintah. Istilah birokrasi ini diberikan kepada instansi pemerintah karena pada awalnya tipe organisasi yang ideal yang disebut birokrasi merupakan bentuk yang diterima dan diterapkan oleh instansi pemerintah.

Manajemen publik tidak lain dari manajemen instansi pemerintah. Overman (dalam Keban, 1994) mengemukakan bahwa manajemen publik bukanlah “manajemen ilmiah”, meskipun sangat dipengaruhi oleh “manajemen ilmiah”. Manajemen publik juga bukan “analisis kebijakan”, bukan administrasi publik yang baru, atau kerangka yang lebih baru. Manajemen publik merefleksikan tekanan-tekanan antara orientasi “rational-instrumental” pada satu pihak, dan orientasi politik kebijakan di pihak lain. Manajemen publik adalah suatu studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi. Ia merupakan gabungan fungsi-fungsi manajemen seperti: perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan dengan sumber daya manusia, keuangan, fisik, informasi dan politik. Berdasarkan pandangan tersebut, Ott, Hyde dan Shafritz (1991:xi) mengemukakan bahwa manajemen publik dan kebijakan publik merupakan dua bidang pemerintahan yang tumpang tindih. Tapi untuk membedakan keduanya, dapat dikemukakan bahwa kebijakan publik merefleksikan “sistem otak dan syaraf’ , sementara manajemen publik mempresentasikan “sistem jantung dan sirkulasi” dalam tubuh manusia.

Catheryn Seckler Hudson (Shafritz & Hyde:1987) memberikan masing-masing penjelasan konsep organisasi di satu pihak  dan manajemen dipihak lain agar tidak membingungkan. Organisasi adalah pembagian dan unifikasi dari usaha dalam rangka mencapai suatu tujuan atau kebijakan. Manajemen didefinisikan sebagai pemanfaatan yang efektif sumber daya manusia dan material dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, berdasarkan pendapat Hudson, apabila digabungkan, OMP dapat diartikan sebagai pembagian dan pemanfaatan sumber daya manusia dan materi berdasarkan kebijakan publik yang diarahkan oleh pemerintah pusat dalam organisasi publik dengan menggunakan metode kerja, sistem informasi dan koordinasi yang efektif di dalam lingkungan publik yang dinamis.

Apa saja yang merupakan ruang lingkup kajian OMP merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam memahami isu-isu yang berkembang di dalamnya.  Setidaknya, terdapat sejumlah arena yang merupakan ruang lingkup OMP, dimana pemerintah dituntut menerapkan pola bertindak yang berbeda pada masing-masing arena.

Harmon dan Mayer (1986) mengindikasikan adanya tiga arena OMP, yaitu:

1. Inter-organizational arena. Suatu arena dimana administrator publik bertindak sebagai wakil dan agen dari organisasi dalam berhubungan dengan organisasi-organisasi lain. Di arena ini terjadi hubungan antar organisasi, masing-masing aktor dalam melakukan hubungan mengemban misi dari organisasi yang diwakilinya. Dalam arena ini berbagai isu keorganisasian dapat muncul, misalnya bagaimana melakukan koordinasi antar intansi dalam penyelenggaraan program antar sektor, bagaimana menciptakan hubungan yang serasi dan dinamis antara intansi pusat dengan daerah, bagaimana memelihara hubungan antar organisasi pada tingkat lokal, nasional, regional, atau internasional.

2. Intra-organizational relations. Dalam arena ini yang menonjol adalah struktur internal yang mendefinisikan hubungan dalam organisasi. Hubungan ini dapat digambarkan dalam bagan yang menunjukkan siapa menjabat apa, siapa melapor kepada siapa dalam satu unit organisasi. Disini manusia dalam organisasi bertindak mewakili peranan individual yang dimainkan (sebagai kepala, sekretaris, atau bendahara) bukan sebagai pribadi yang utuh. Hal yang ditonjolkan di sini adalah bagaimana suatu peran berhubungan dengan peran lain. Dalam kerangka hubungan ini kita dapat membedakan antara organisasi formal dan organisasi informal. Pada organisasi formal, hubungan yang terjadi adalah dalam kaitanya dengan peran formal yang secara sah diemban oleh setiap aktor, sedangkan pada organisasi informal hubungan antar individu terjadi di luar peranan formal tersebut, tetapi berdasarkan kesepakatan tidak resmi atau tradisi. Dalam arena ini berbagai isu keorganisasian dapat muncul, misalnya bagaimana menentukan deskripsi kerja dan kordinasi kerja antar bagian dalam suatu organisasi, bagaiamana mengatur mekanisme pelaporan yang efisien atau sistem pengendalian yang efektif, dan sebagainya.

3. Organization to individual relations. Dalam arena ini hubungan yang terjadi adalah antara individu yang bertindak di bawah otoritas yang dimilikinya (nisalnya sebagai manajer atau sebagai kasir) dengan orang-orang lain sebagai pribadi baik yang ada di dalam atau di luar organisasi. Termasuk dalam kategori ini adalah hubungan antara manajer (mewakili kepentingan organisasi) dengan pekerja (mewakili kepentingan pribadi sebagai penjual tenaga), atau antara petugas lapangan (mewakili kepentingan organisasi) dengan kliennya (mewakili kepentingan pribadi mereka). Dalam arena ini berbagai isu keorganisasian penting dapat muncul, misalnya bagaimana memotivasi bawahan, bagaimana menyelesaikan konflik dalam organisasi, bagaimana menyelenggarakan pelayanan yang memuaskan kepentingan langganan, dan sebagainya.

Walaupun organisasi dan manajemen merupakan proses universal, tetapi ligkungan yang berbeda menuntut organisasi dan manajemen yang berbeda pula. Pembedaan terutama dapat dibuat antara OMP dan OMS. John T. Dunlop (Lane, 1986) mengemukakan sepuluh aspek yang secara tegas membedakan OMP dan OMS, yaitu:

1. Perspektif Waktu. Pejabat OMP cenderung mempunyai horison waktu yang lebih pendek karena masa kerjanya dibatasi oleh kalender politik (misalnya setiap lima tahun), sementara dalam OMS tidak terpengaruh oleh kalender politik tersebut sehingga horison waktunya dapat lebih panjang.

2. Lamanya Menjabat. Karena faktor tersebut pertama, jangka waktu manajer puncak/ pejabat tinggi dalam OMP secara relatif lebih pendek dibanding masa jabatan dalam OMS.

3. Ukuran Keberhasilan. Sulit jikapun ada kesepakatan tentang ukuran untuk menentukan keberhasilan pimpinan OMP, sementara untuk OMS sejumlah ukuran dapat disepakati, seperti: keuntungan finansial, luasnya pasar.

4. Kendala Kepegawaian. Pegawai negeri lebih sulit dikendalikan (dibuat menjadi lebih efisien, produktif, jujur) ketimbang pegawai swasta.

5. Kesamaan dan Efisiensi. Di sektor publik tekanan lebih diberikan kepeda peningkatan kesamaan manfaat dari suatu program publik untuk berbagai kelompok masyarakat, sementara di sektor swasta tekanan utamanya pada peningkatan efisiensi.

6. Proses Publik Lawan Proses Swasta. OMP lebih cenderung disorot masyarakat luas, sementara OMS cenderung kurang disorot atau lebih merupakan proses internal.

7. Peranan Media Massa. OMP harus senentiasa berhadapan dengan media massa yang meliput aktivitas dan melaporkan kinerjanya, sementara hal serupa kurang banyak terjadi dalam OMS.

8. Persuasi dan Pengarahan. Pejabat publik cenderung bersikap kompromis terhadap tekanan yang saling berlawanan, sementara pimpinan swasta kurang memperoleh tekanan semacam itu sehingga tidak banyak mengalami kontradiksi-kontradiksi dalam mengambil keputusan.

9. Dampak Legislatif dan Judisial. Pejabat publik seringkali menerima pengawasan dari legislatif atau bahkan dipengaruhi oleh keputusan peradilan, sementara pimpinan swasta lebih leluasa untuk bertindak.

10. Misi. Misi pemerintah sering terlalu abstrak, kurang operasional dibanding organisasi swasta (misalnya mencari untung, memperluas pasar, atau menjaga kelangsungan organisasi).

Namun demikian, pembedaan OMP dan OMS dari sudut kepublikan (publicness) masih menjadi polemik dalam literatur organisasi dan manajemen. Benar bahwa organisasi publik mempunyai warna publik yang menonjol. Tetapi organisasi swasta juga warna publik. Barry Bozeman (1987), dalam bukunya “All Organizations Are Public: Bridging Public and Private Organizational Theories” berpendapat bahwa “some organizations are governmental, but all organizations are public, “ dan kepublikan (publicness) dipandang sebagai kunci dalam memahami perilaku organisasi dan manajemen di semua organisasi, tidak hanya organisasi pemerintahan.

Kepublikan yang dimaksud oleh Bozeman adalah “ the degree to which the organization is affected by political authority”. Dalam hal ini organisasi swasta pada derajat tertentu dipengaruhi oleh otoritas publik, dan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh organisasi pemerintah, misalnya kontrol media massa, tidak adanya bottom line, pengaruh politik dalam pengambilan keputusan, dialami juga oleh organisasi swasta. Karena itu organisasi publik tidak cukup diartikan sebagai organisasi pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dapat juga disebut sebagai organisasi publik.


C. Pendekatan OMP
Karena adanya perbedaan-perbedaan yang jelas antara OMP dan OMS, maka studi OMP perlu menggunakan pendekatan yang berbeda dengan studi OMS. John J. Dilulio, Jr (1989) mengusulkan pendekatan yang harus diambil dalam studi OMP, yaitu:

1. Pendekatan Normatif.
Pendekatan normatif melihat organisasi dan manajemen sebagai suatu proses penyelesaian tugas atau pencapaian tujuan. Efektivitas dari proses tersebut diukur dari apakah kegaitan-kegiatan organisasi direncanakan, diorganisir, dikoordinasikan, dan dikontrol secara lebih efsien. Organisasi Manajemen Normatif (OMN) sejak pembentukannya lebih bersifat “profit oriented” atau “business oriented” dan karena itu dianggap tidak cocok dengan ideologi pemerintahan dan administrasi negara yang lebih beorientasi kepada “public service”. OMN tersebut mendapat pengaruh yang kuat dari POSDCORB dan manajemen klasik.
Namun demikian, hal ini tidak berarti OMN harus dikesampingkan. dalam konteks tertentu dari “public service” itu, OMN masih penting peranannya, misalnya dalam menangani pekerjaan BUMN dan BUMD.

Badan-badan tersebut lebih berorientasi pada upaya mencari keuntungan buat daerah dalam rangka menunjang pembangunan di daerah sehingga lebih cenderung berpegang kepada prinsip-prinsip manajemen perusahaan. OMN yang sudah memanfaatkan kemajuan “science”, mutlak diperlukan.
Termasuk dalam pendekatan tersebut adalah beberapa fungsi yang sangat bersifat universal, yang dapat diperinci sebagai berikut:

a) Planning: suatu proses pengambilan keputusan tentang apa tujuan yang harus dicapai pada kurun waktu tertentu di masa mendatang dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses tersebut terdiri dari dua elemen, yaitu penetapan tujuan dan menentukan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi ini menghasilkan dan mengintegrasikan tujuan, strategi, dan kebijakan.

b) Organizing: suatu proses pembagian kerja (division of labour) yang disertai dengan pendelegasian wewenang. Organizing sangat bermanfaat dalam memberikan informasi tentang garis kewenangan agar setiap anggota dalam organisasi bisa mengetahui apa kepada siapa dia memberi perintah dan dari siapa dia menerima perintah. Organizing juga diperlukan untuk memperbaiki efisiensi kerja dan kualitas pekerjaan melalui “synergism” yang baik dimana orang bekerja bersama-sama akan meberikan output yang lebih besar daripada bekerja secara sendiri-sendiri. Disamping itu, organizing juga dapat memperbaiki komunikasi. Suatu struktur organisasi yang jelas dapat menggambarkan garis komunikasi antar anggota.

c) Staffing: suatu proses untuk memperoleh tenaga yang tepat, baik dalam jumlah maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam organisasi.

d) Coordinating: suatu proses pengintegrasian kegiatan-kegiatn dan terget/ tujuan dari berbagai unit kerja dari suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan secara efisien. Tanpa kordinasi, individu-individu dan bagian-bagian yang ada akan bekerja menuju arah yang berlainan dengan irama/ kecepatan yang berbeda-beda. Demikian pula, tanpa koordinasi, masing-masing bekerja sesuai dengan kepentingannya masing-masing dengan mengorbankan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

e) Motivating: suatu proses pemberian dorongan kepada para anggota organisasi agar mereka dapat bekerja sesuai dengan tujuan organisasi. Proses tersebut dapat dipahami melalui suatu mekanisme berikut: Kebutuhan mempnegaruhi dorongan kerja, dan dorongan kerja mempengaruhi pencapaian tujuan. Berdasarkan mekanisme tersebut, seorang manajer harus memahami hakekat kebutuhan manusia dan dorongan kerjanya.

f) Controlling: suatu fungsi manajemen yang mencari kecocokan antara kegiatan-kegiatan aktual dengan kegiatan-kegiatan yang direncanakan. Fungsi tersebut sangat berkaitan dengan perencanaan yaitu merupakan feedback bagi perencanaan pada masa yang akan datang.

2. Pendekatan Deskriptif
Pendekatan Organisasi Manajemen Deskriptif (OMD) menurut Mintzberg, 1973 menggambarkan bahwa dalam kenyataannya seorang manajer lebih terlibat dalam melakukan kegiatan-kegiatan personal, interaktif, administratif, dan teknis, bukan kegiatan-kegiatan yang tergolong dalam pendekatan OMN di atas.

a) Kegiatan personal: adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajer publik untuk mengatur waktunya sendiri, berbicara dengan para broker, menghadiri pertandingan  dan kegiatan-kegiatan lain yang memuaskan dirinya atau keluarganya. Dalam konteks organisasi, kegiatan-kegiatan ini mungkin dianggap tidak penting, tetapi sebagai manusia, seorang manajer publik pasti terlibat, bahkan kadang-kadang menentukan keberhasilan kariernya. Seorang manajer publik yang berhasil mengatur kegiatan-kegiatan persoanlnya akan lebih sukses dalam memimpin organisasi.

b) Kegiatan interaktif: Manajer publik biasanya menggunakan banyak waktu untuk melakukan interaksi dengan bawahan, atasan, pelanggan, organisasi lain, dan pemimpin-pemimpin masyarakat. Biasanya dua pertiga dari waktu yang ada digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Peranan yang dimainkan oleh manajer publik dalam konteks tersebut terdiri dari interpersonal, informational, dan decision making.

c) Kegiatan administratif: Kegiatan ini mencakup surat-menyurat, penyediaan dan pengaturan budget, monitoring kebijakan dan prosedur, penanganan masalah kepegawaian. Biasanya para manajer publik hanya menggunakan sebagian kecil saja dari waktu yang tersedia. Meskipun demikian, pengalaman menunjukkan bahwa banyak manajer publik yang mengeluh dengan kegiatan-kegiatan tersebut.

d) Kegiatan teknis: Kegiatan ini merupakan kegiatan seorang manajer publik untuk memecahkan masalah-masalah teknis, melakukan supervisi terhadap pekerjaan teknis, dan bekerja dengan menggunakan peralatan-peralatan dan perlengkapan-perlengkapan.

Disamping pandangan deskriptif yang dikemukakan oleh Mintzberg tersebut, ada juga pendekatan deskriptif  PAFHRIER yang didasarkan atas penemuan Garson dan Oveman (Keban, 1995) tentang apa yang dilakukan oleh manajer publik di Amerika Serikat. PAFHRIER merupakan singkatan dari Policy Analysis, Financial Management, Human Resource Management, Information Management, dan External Relations. Policy analysis merupakan pengembangan lebih lanjut dari planning dan reporting; human resource management merupakan pengembangan dari staffing, directing dan coordinating; financial management merupakan pengembangan dari budgeting; dan information management merupakan pengembangan dari reporting, directing, dan coordinating.

Isi dari masing-masing pendekatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Policy Analysis.  Tugas pertama dari para manajer publik adalah melakukan analisis kebijakan publik. Perlu diperhatikan bahwa hanya manajer publik pada level yang lebih tinggi atau yang diberi wewenang dan tanggung jawab yang melakukan tugas tersebut. Tugas tersebut meliputi tiga kegiatan pokok yaitu perumusan masalah, identifikasi alternatif, dan proses seleksi alternatif.

b). Financial Management. Inti manajemen keuangan publik adalah bagaimana mengatur anggaran. Suatu anggaran publik adalah: 1) suatu pernyataan fiskal yang menggambarkan pendapatan dan pengeluaran dari semua unit-unit organisasi pemerintah, dan 2) suatu mekanisme untuk menegndalikan, mengatur, mengimplementasikan dan mengevaluasi semua kegiatan dari instansi pemerintah.

c) Human Resource Management. Dalam manajemen sumber daya manusia ada tiga hal pokok yang harus dipertimbangkan. Pertama, menyangkut bagaimana memperoleh SDM dalam jumlah dan kualitas yang tepat. Kedua, bagaimana meningkatkan kualitas pengembangan SDM sedemikian rupa sehingga mereka dapat bekerja sebaik mungkin dan dengan semangat yang tinggi, dan ketiga, bagaimana memimpin dan mengendalikan mereka sesuai dengan tujuan organisasi.

d) Information Management. Manajemen informasi sangat penting dalam suatu organisasi lebih-lebih organisasi yang telah berkembang dan kompleks. Informasi-informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, penilaian pekerjaan, sistem monitoring dan pengendalian, harus ditata, disusun dan disimpan secara teratur, sehingga dapat dengan mudah diperoleh apabila dibutuhkan. Pengelolaan informasi tersebut kini sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi, dan karenanya dikelola dalam suatu bidang disiplin yang disebut MIS (Management Information System).

e) External Relations. Suatu organisasi publik berada dalam suatu lingkungan yang sangat mempengaruhi dinamikanya. Karena itu, suatu organisasi harus menjaga hubungan luar. Lingkungan ini pada prinsipnya berasal dari organisasi lain atau unit lain, maupun masyarakat luas. Unit lain dalam organisasi yang sama, tidak dapat disangkal merupakan partner kerja yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi.


D. Menuju OMP Modern
OMP modern disebut oleh Max Weber sebagai birokrasi. Birokrasi adalah institusi formal yang ditata berdasarkan atas legitimitas rasional, mendasarkan diri pada peraturan-peraturan yang bersifat impersonal, orang yang bekerja di dalamnya menganggap pekerjaan di birokrasi sebagai karier, mereka masuk ke dalam birokrasi melalui proses seleksi yang obyektif didasarkan atas kriteria profesionalisme, dan di dalam birokrasi tersedia jenjang-jenjang karier dengan sistem konpensasi yang jelas.

Secara lebih operasional, Luther Gulick mengemukakan prinsip-prinsip OMP modern yang diasumsikan bersifat universal (validitasnya tidak dibatasi oleh tempat dan waktu). Prinsip-prinsip yang dikemukakannya adalah sebagai berikut:


1. The Division of Work
Karena setiap manusia berbeda dalam sifat, bakat, kemampuan dan ketrampilan, maka diperlukan pembagian kerja. Manusia yang sama tak mungkin berada di dua tempat yang berbeda pada saat yang sama. Cakrawala pengetahuan dan ketrampilan itu begitu luasnya sehingga sepanjang hayatnya seseorang hanya akan mampu menguasai sebagian kecil diantaranya. Waktu dan ruang membatasi kemampuan seseorang. Oleh karena itu, pembagian kerja merupakan kebutuhan setiap organisasi, bagaimanapun sederhananya. Tetapi pembagian kerja semakin dituntut seiring dengan perkembangan industrialisasi, karena ketika proses produksi menjadi kompleks, menggunakan  teknologi yang semakin canggih, dan skala produksi yang semakin tinggi, tidak mungkin satu orang mengerjakan segalanya.

Namun pembagian kerja ada batasnya. Pada batas tertentu, pembagian kerja tidak dapat dikembangkan lebih jauh lagi. Ada beberapa faktor yang menentukan batas pembagian kerja (limits of division). Faktor pertama bersifat praktis, yaitu menyangkut  alokasi waktu setiap pekerja. Pembagian kerja tidak boleh sampai membuat masing-masing pegawai membutuhkan waktu yanglebih pendek untuk menyelesaikan tugasnya dari seluruh waktu kerjanya. Ringkasnya, jangan sampai pembagian kerja justru menimbulkan pengangguran terselubung. Faktor kedua berkenaan dengan tekologi atau kebiasaan.

Dalam beberapa kasus, pekerjaan yang berbeda kadang-kadang justru lebih efektif apabila dikerjakan oleh orang yang sama. Misalnya, untuk kantor yang tidak terlalu besar, pekerjaan kesekretariatan (mengetik, filing surat, dll) dan penerimaan telepon (bell-boy) dapat diperankan oleh orang yang sama. Demikian pula di sejumlah pabrik pekerjaan elektronik dan perbaikan ledeng justru lebih efektif jika digabungkan. Batasan ketiga adalah pembagian kerja hanya tepat jika sifatnya fisik, bukan organik. Misalnya, tidak ada manfaatnya jika seorang perawat kendaraan dinas diberi pekerjaan khusus merawat hanya bagian depan kendaraan dan bagian belakang secara khusus diberikan kepada petugas lainnya.


2. Koordinasi Kerja
Dalam melakukan pembagian kerja terdapat suatu kesatuan tugas yang besar (the whole) perlu diperhatikan integrasi bagian-bagian (parts). Untuk bisa demikian harus ada koordinasi kerja. OMP dengan struktur otoritas yang ada dan jaringan komunikasi antara eksekutif di pusat dengan para stafnya merupakan cara terbaik untuk  mencapai koordinasi. Struktur otoritas ini tidak hanya terdiri dari banyak orang yang bekerja sendiri di banyak tempat pada waktu tertentu, tetapi juga Atasan tunggal yang mempunyai otoritas untuk mengatur pekerjaan orang-orang tersebut. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar terjadi koordinasi kerja yang baik, yaitu: rentang kontrol (the span of control), satu bos (one master), efisiensi teknis (technical efficiency), dan pengendalian pimpinan (caveamus expertum).

Dari pandangan beberapa pakar lainnya tentang formulasi OMP modern, juga dapat diamati bahwa ciri-ciri ilmiah sangat menonjol. Kecuali itu, ciri-ciri  sosio-psikologis juga mengemuka. Hal ini disebabkan karena para manajer publik terkelompokkan dalam lingkungan sosiaologik, sedangkan secara perorangan setiap manajer publik merupakan faktor produksi yang peka terhadap perubahan perilaku yang psikologis. Jadi, ciri-ciri sosio-psikologis dapat dikenakan pada OMP.

Seementara itu, keikutsertaan seluruh anggota manajemen, menuntut pengelolaan yang khas bagi SDM (HRD). Dengan cara itu, OMP modern juga memerlukan SDM yang profesional dan memiliki pola karier yang mantap. Dalam implementasinya, pengembangan SDM melekat secara langsung pada manajemen organisasi publik. OMP modern, dengan demikian secara lekat pula menggiatkan organisasi itu disamping memerlukan penyesuaian terhadap perubahan waktu. Ciri-ciri yang ditandai dengan keilmiahan, sosio-psikologis, pengembangan SDM, dan waktu serta dipergunakannya prinsip-prinsip eksprimentasi, kalkulasi, analitik, manfaat bagi masyarakat, kemahiran bermanajemen bagi perorangan dan kelompok, koordinasi yang lancar antar kelompok dan perorangan, program budaya kerja, dan manajemen strategis, secara jelas membedakan OMP modern dengan OM lainnya.

Pada tingkat perkembangan global dewasa ini, setiap sistem OMP merupakan sistem OM terbuka dan harus membuka diri dan menyatu dengan lingkungannya (bersifat kontingensial). Kontingensi dan interaksi antara suatu sistem OMP dengan lingkungan sosial politik, ekonomi dan budaya melahirkan kebutuhan yang bersasaran ganda, yaitu: 1) pemahaman akan posisi dan peranan OMP dalam kerangka kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, dan juga sebagai warga dunia dengan kondisinya yang selalu berkembang secara dinamis menurut ruang dan waktu; dan 2) peningkatan kemampuannya dalam memberikan jawaban atas tantangan, peluang, ataupun kendala yang dihadapi baik intern (inter administrative system) maupun ekstern (dalam kontingensi dan interaksi dengan lingkungannya), secara tepat, efektif dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan secara optimal.

Untuk mencapai sistem OMP yang demikian, diperlukan “pembangunan OMP” dengan pendekatan antardisiplin, namun tetap perlu memperhatikan kehadiran berbagai dimensi OM secara proporsional. Dimensi-dismensi pokok yang senantiasa melekat atau terkandung didalam sistem OMP modern adalah: dimensi nilai, dimensi struktural, dimensi fungsional, dimensi teknologi dan informasi, dan dimensi perilaku. Dalam praktek, kelima dimensi tersebut merupakan satu kesatuan “sistemik”, meskipun secara analitis dapat dipisahkan.

Dalam konteks pembangunan dan dinamika lingkungan yang kompleks dan luas dewasa ini, sistem OMP diisyaratkan untuk dapat berperan dan mengembangkan diri sebagai suatu sistem manajemen strategis, yang ditandai antara lain dengan keterpaduannya dalam menyelenggarakan keseluruhan siklus dan hirarki kebijakan. Sejalan dengan posisi dan peranan demikian, sistem OMP dapat memanfaatkan antara lain studi “analisis kebijakan”, manajemen berdasarkan sasaran (MBO), sistem informasi dan komputer, sibernetik, di samping teknik-teknik perencanaan termasuk “strategic planning” yang selama ini telah dikenal. Dalam analisis kebijakan, permasalahan ekonomi, kemasyarakatan dan pemerintahan (public affairs), yang lazimnya memepunyai interdependensi yang kompleks, cenderung dikaji secara “sistemik”. Pendekatan analisis sistem (system analysis) dimana teori pengambilan keputusan (decision making theory), ilmu manajemen (management science), penelitian operasi (operation research), ekonomitrika (econometrics), dan berbagai pendekatan kuantitatif lainnya, merupakan peralatan yang dapat digunakan dalam perencanaan dan analisis kebijakan, di samping substansi disipliner ekonomi, politik, administrasi, pendidikan, kependudukan, bisnis dan sebagainya. Dalam rangka pembentukan kebijakan publik diperlukan pula pengamatan mengenai keseluruhan unsur sistemik seperti struktur, fungsi dan perilaku kelembagaan dalam penyusunan kebijakan dan “pengambilan keputusan” ataupun dalam tahapan manajerial lainnya.

Akhirnya, sukses penerapan berbagai ciri-ciri, prinsip-prinsip, maupun berbagai dimensi “OMP  modern” tersebut dalam PJP II akan dapat diukur antara lain dari perubahan-perubahan perilaku yang ditandai oleh kemampuan aparatur negara dalam menerapkan kaidah-kaidah penuntun sebagaimana diamanatkan GBHN, peningkatan efisiensi dan produktivitas aparatur negara, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.


DAFTAR PUSTAKA
Darwin, Muhadjir, Teori Organisasi Publik, Magister Administrasi Publik UGM, Yogyakarta, 1994.
Denhart, Robert B., Theories of Public Organization, Montery CA: Books/ Cole Publishing Company, 1984.
Harmon, Michael M. dan Richard T. Mayor, Organization Theory for Public Administration, Boston: Little, Brown & Co, 1986.
Henry, Nicholas, Administrasi Negara dan Masalah-masalah Kenegaraan, Rajawali Pers, Jakarta, 1988.
Keban, Yeremias T., Manajemen Publik dalam Konteks Normatif dan Deskriptif, Laporan Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta, 1994.
————————, Pengantar Administrasi Negara, Modul Untuk Matrikulasi PS Administrasi Negara Program Pasca Sarjana UGM, 1995.
Lane, Frederick S., Current Issues in Public Administration (third edition), New York: St. Martin’s Press, 1986.
Mustopadidjaja, “Dimensi-dimensi Teoritis Manajemen Modern” dalam Manajemen Pembangunan, No. 10/III, 1995.
Shafritz, J.M., dan A.C. Hyde, Classics of Public Administration, Pacific Grove, CA: Brooks/ Cole Publishing Company, 1987.
Shafritz J.M., Ott J.S, dan A.C. Hyde, Public Management: The Essential Reading, Chicago, Il: Lyceum Books/ Nelson-Hall Publisher, 1991.
Sukarno, Suyoso, “Pengembangan dan Penerapan Prinsip-prinsip Manajemen Modern Sesuai dengan Budaya Bangsa”, dalam Pembaharuan Administrasi Dalam Menghadapi Era Globalisasi, Pimpinan Pusat PERSADI, Jakarta, 1995.

*Penulis adalah Peneliti dan Dosen universitas Warmadewa, Bali.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...