- Judul Buku: The Secrets of Successful Team Management - How to lead a team to innovation, creativity and success
- Pengarang: Prof. Michael West
- Penerbit: Duncan Baird Publishers
- Jumlah halaman: 160 halaman, termasuk index
- Penulis Resensi: Majalah HC
Sejarah kerjasama
tim dalam kehidupan manusia hampir setua umur manusia itu sendiri. Kerjasama
tim menjadi vital ketika dunia kemiliteran dan bisnis berkembang dengan cepat.
Sejalan dengan perkembangan pasar dan teknologi, industri tidak lagi bisa
berjalan secara mekanistis. Ia harus bisa bertindak secara fleksibel, dan
kebutuhan terhadap kelompok kerja makin terasa. Para
peneliti menemukan bahwa pengaruh kelompok kerja terhadap produktifitas sama
besarnya dengan pengaruh seorang manajer. Hanya saja, saat organisasi menjadi
semakin besar, para pekerja kesulitan untuk saling berbagi pengetahuan tentang
material, proses, dan metode kerja untuk meningkatkan daya saing organisasi.
Ini terjadi karena saluran pertukaran ide dan keahlian di antara karyawan
mampet.
Inovasi model bisnis
berkembang selama masarekonstruksi pasca Perang Dunia II. Jepang memimpin
dengan menerapkan etika tim sebagai prinsip-prinsip produksi massal. Karyawan
mereka sangat termotivasi, komit terhadap teknologi, dan sangat produktif.
Kemudian, perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa mengkopi cara Jepang
mengelola pekerjaan itu, sembari menghapus hambatan birokrasi yang sering
menghambat inovasi dalam kultur orang-orang Jepang. Upaya mencontoh itu
ternyata bukanlah resep yang mudah. Hingga saat ini pun upaya mengadopsi
pendekatan tim itu masih menjadi tantangan terbesar pada banyak perusahaan.
Direktur HR dari 100 perusahaan paling top di Amerika (Fortune 100) melaporkan
bahwa perhatian utamanya tertuju pada upaya membangun struktur berbasis tim
agar perusahaan mereka bisa bergerak fleksibel, produktif, tangguh, dan
efektif.
Menurut Profesor
Michael West, pengarang buku The Secrets of Successful Team Management, upaya
membangun tim bukan hanya soal laba dan inovasi, tetapi ia juga penting bagi
kesehatan kita. Saat bekerja dalam sebuah tim, kita memiliki hubungan
pertemanan yang bagus, dan kita merasa dimengerti dan dihargai. "Kita
mempunyai rasa memiliki yang kini semakin hilang di perusahaanperusahaan besar,"�
ujar professor psikologi organisasi itu. Karyawan melihat adanya gap yang lebar
antara retorika sang CEO (yang selalu mengatakan, "...SDM adalah asset
utama terpenting") dengan kenyataan yang dihadapi sebagai karyawan.
Sebagai akibatnya, karyawan sering merasa tidak dihargai oleh perusahaan dan
merasakan minimnya kontrol terhadap kerjanya.
Alienasi semacam itu
tercampur saat perusahaan harus merampingkan diri untuk merespons tekanan
ekonomi, karena adanya beban pekerjaan berlebihan dan seringnya terjadi pengulangan
pekerjaan yang dirasakan karyawan.
Manfaat dari
kerjasama tim, menurut penulis, sangat banyak. Biasanya organisasi berbasis tim
memiliki struktur yang ramping. Berkerjasama dalam sebuah tim berarti memberi
tanggung jawab dan otoritas kepada tim untuk membuat keputusan tentang
bagaimana bekerja paling efisien, dan ini menyebabkan jumlah manajer dan level
manajer lebih sedikit. Oleh sebab itu, organisasi akan bisa merespons dengan
cepat dan efektif lingkungan yang cepat berubah.
Tim bisa melakukan
pengembangan dan peluncuran produk dengan cepat. Tim memungkinkan organisasi
untuk terus belajar (dan mengambil manfaat dari proses itu) secara lebih
efektif. Tim yang melibatkan banyak fungsi akan membantu meningkatkan manajemen
mutu. Ia juga mendorong berkembangnya kreatifitas dan inovasi. Kerjasama tim
juga menghasilkan manfaat finansial, termasuk karena kenaikan produktifitas.
Begitu pula, perubahan dalam sebuah organisasi lebih efektif bila melibatkan
kerjasama tim. Masih banyak manfaat lain dari kerjasama tim.
Selain memberikan
analisis teoritis dan praktis tentang manajemen tim, yang menarik dalam buku
ini, penulis memberikan kiat atau tips yang amat berguna untuk menghasilkan
kerjasama tim terbaik. Penulis menyebut kiat atau tips itu dengan istilah Work
Solution, yang berjumlah 23 buah. Penerapan Work Solution ini secara baik
diyakini akan melahirkan kerjasama tim yang kuat di perusahaan Anda. Work
Solution 1 mengulas kenapa Anda harus membentuk kerjasama tim, karena tidak
semua hal mengharuskan Anda melakukannya. Work Solution 2 berisi cara untuk
menelaah kompetensi dari tim. Work Solution 3 menyarankan pembuatan jurnal
manajemen waktu. Work Solution 4 mengupas tema "...meditasi pikiran"
untuk meresapi tugas tim.
Work Solution 5
berisi cara merespons umpan balik formal. Work Solution 6 tentang cara
mengatasi anggota tim yang sulit. Work Solution 7, jurus mempersiapkan
presentasi dari seorang juru bicara bagi tim. Work Solution 8, tentang seni
dari persuasi. Work Solution 9 berbicara tentang penyusunan aturan main. Work
Solution 10 berisi klarifikasi peran. Work Solution 11 tentang bagaimana
memproses informasi yang berguna. Work Solution 12 mengupas kiat membangun
hubungan dua arah. Work Solution 13 tentang cara menyusun objektif.
Work Solution 14 tentang
penyusunan agenda. Work Solution 15, bagaimana melakukan debat yang positif.
Work Solution 16, analisis tentang stakeholder. Work Solution 17 mengupas cara
bertukar pikiran dua tahap. Work Solution 18, mengelola risiko. Work Solution
19 tentang memaksimalkan upaya. Work Solution 20 tentang cara menghadapi
hal-hal rutin. Work Solution 21 mengupas tema bagaimana mengevaluasi kerjasama
tim. Work Solution 22 tentang pembentukan sebuah tim perubahan. Terakhir Work
Solution 24 mengupas hal menghilangkan hambatan keterbukaan.
Sebuah buku yang
menarik dan bermanfaat bagi siapa saja pelaku organisasi: eksekutif, manajer,
karyawan, dan siapa saja yang mengandalkan kerjasama tim dalam pencapaian
hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar Anda