A. Karakter kuat Seorang Pemimpin
1.
Karismatik
“
Karisma adalah hasil dari kepemimpinan yang efektif, bukan sebaliknya “. (Warren Bennis)
Seorang Pemimpin yang Karismatik akan
disegani lawan maupun kawannya. Karismatik bukan lah sikap yang dibuat-buat,
tetapi lebih cenderung pada pancaran alami yang
muncul dari dalam diri.
2.
Memiliki
Integritas
“ Bukan
posisi yang menjadikan seorang dianggap sebagai pemimpin tetapi kepemimpinannya
lah yang membuat posisi. “ (Stanley
Huffty)
Pemimpin yang memiliki integritas akan
lebih disegani teman ataupun lawannya. Integritas seorang pemimpin akan membawa
perubahan baik, karena dengan integritas tersebut, campur tangan pihak lain
bisa diminimalisasi. Jika terlalu banyak campur tangan dari pihak luar, maka
semakin banyak pula keinginan dari banyak pihak yang berbenturan. Integritas
berguna untuk menjaga agar pemimpin tetap pada jalurnya, sehingga apa yang
ditergetkan dengan mudah terpenuhi.
3.
Gunakan
Kekuasaan Sesuai Porsinya.
“
Karakter adalah kekuasaan ; itu membuat teman- teman, menarik patronase dan
dukungan, serta membuka jalan menuju kejayaan, kehormatan, dan kebahagiaan. “ ( J.Howe )
Kekuasaan adalah hal penting dalam
kepemimpinan. Dengan kekuasaan, kita tahu batas-batas dalam memimpin. Tetapi
kekuasaan bukanlah inti dari kepemimpinan sebab jika kekuasaan digunakan secara
sewenang-wenang tentu akan membuat orang lain / orang yang dipimpin akan lengah
dan cenderung akan memberontak. Jika sudah memberontak tentu akan terjadi
konflik yang bisa menghancurkan tujuan yang hendak dicapai.
4.
Komitmen
Tinggi
“
Seseorang yang belum pernah belajar untuk taat maka tidak akan menjadi komandan
yang baik. “
(Aristoteles)
Komitmen bisa diibaratkan seperti
ikatan. Orang yang sudah merasa terikat pada komitmen tertentu akan sulit untuk
pindah pada komitmen lain. Jika seorang pemimpin memiliki komitmen tinggi, maka
akan sangat efektif kerana bisa menjadi contoh bagi anak buah / bawahan.
5.
Memiliki
Ketenangan
“ Jangan
pernah mengungkapkan selluruh diri anda untuk orang lain ; menahan sesuatu
dalam cadangan sehingga orang tidak pernah yakin jika mereka benar-benar tahu
anda.”
(Michael Korda)
Disaat sedang
tegang dan genting, yang diperlukan bukanlah ketergesa-gesaan, tetapi suatu
ketenangan. Ketenangan diperlukan untuk menata pikiran serta mengendalikan
ketegangan dan kegentingan. Ketenangan dalam menghadapi masalah merupakan ciri
seorang pemimpin yang berfikiran matang dan dewasa. Melihat para pemimpin
dunia, kebanyakan dari mereka memiliki ketenangan dan tidak tergesa-gesa dalam
mengambil keputusan atau memerintah sesuatu.
6.
Bersikap Adil
“ Ingat bahwa seni besar dalam
memrintah adalah untuk mengambil bagian yang adil dari sebuah pekerjaan.” (Nuh Porter)
Sikap adalah
sikap mutlak yang harus dimiliki seorang pemimpin. Keadilan harus dimulai dari
diri sendiri karena jika sudah mampu bersikap adil terhadap diri sendiri, maka
akan lebih mudah adil terhadap terhadap orang lain. Dalam menangani masalah
terhadap bawahan juga harus adil, jangan mentolerir kesalahan secara berlabihan
sebab bisa membentuk semacam kebiasaan.
7.
Beretika
“ Hal utama dan kemenangan terbaik adalah menaklukkan diri sendiri.” (Plato)
Etika adalah hal
penting dalam hubungannya dengan orang lain. Pemimpin yang beretika akan mampu
menyesuaikan diri dimana pun dan kapan pun ia berada. Etika seorang pemimpin
akan mencerminkan bagaimana kemampuan seorang pemimpin dan bagaimana dalam
memimpin.
8.
Penuh Tanggung Jawab
“ Tanggung jawab pertama seorang pemimpin adalah mendefinisikan realitas
dan yang terakhir adalah mengucapkan
terimakasih.” ( Max de Pree
)
Semua keputusan
dan tindakan selalu membawa pada banyak kemungkinan, disamping itu, juga memiliki
konsekuensi tertentu yang bisa berakibat baik dan buruk. Seorang pemimpin pun
harus memiliki rasa tanggung jawab apabila terjadi kesalahan yang dilakukan
dirinya maupun yang dipimpinnya. Yang membedakan pemimpn dan yang dipmpin
adalah tanggung jawabnya.
9.
Kepercayaan Diri Tinggi
“Optimisme dan kepercayaan diri adalh kekuatan pengganda.” (Colin Powell)
Percaya diri
adalah hal peting dalam setiap melakukan tindakan . tanpa adanya rasa percaya
diri, maka semua tindakan akan menjadi ragu-ragu. Pemimpin yang memiliki
kepercayaan diri tinggi bisa diibaratkan sudah melangkah setengah jalan sebelum
tujuan tercapai.Sikap percaya diri mutlak ada didalam jiwa seorang pemimipin,
Percaya diri adalah salah satu modal dalam melakukan tindakan sebagai pemimpin.
10.
Tidak Tkut Perubahan
“Anda harus menjadi perubahan yang ingin anda lihat di dunia.” (M.K. Gandhi)
Perbahan dari
seorang pemiimpin bukanlah untuk ditakuti, tetapi utnuk dikelola dengan baik.
Perubahan adalah dinamika yang tidak bisa dihindarkan dalam sendi kehidupan.
Adanya perubahan juga menuntut seorang pemimpin mau untuk dikoreksi dan belajar
sesuatu yang baru
11.
Berani Berkorban
“Pengorbanan adalah proses berkelanjutan, bukan sesuatu pengorbanan
suatu pengorbanan sekali bayar.” (John C. Maxwell)
Sifat sesungguhnya
dari seorang pemimpin adalah pengorbanan. Semakin tinggi kepemimpinan maka akan
semakin tinggi pula pengorbanannya. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang tidak
hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga anak buah/ karyawannya. Dengan sikap
seperti itu maka loyalitas akan terbangun dengan sendirinya.
12.
Menjunjung Tingi Kejujuran
“ Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan.” (Thomas Jefferson)
Kejujuran adalah
hal mutlak dalam rangka menccapai tujuan. Tanpa adanya kejujuran, maka akan
banyak hambatan yang berujung pada kegagalan pencapaian.
13.
Disiplin
“Bakat tanpa disiplin, seperti gurita dalam sepatu roda. Ada banyak
gerakan, tetapi anda tidak pernah tahu apakah akan maju, mundur atau
kesamping.” (H.Jackson
Brown Junior)
Disiplin
merupakan salah satu kunci utama keberhasilan. Banyak kegagalan yang
diakibatkan karena tidak disiplin. Disiplin harus dimulai dari awal pengonsepan
hingga sampai pelaksanaannya, sehingga dalam menjalankan tugas akan terarah dan
tidak mengalami hambatan.
14.
Memandang
dari Sudut Lain
“
Riwayat seseorang belum selesai ketika ia kalah, riwayatnya selesai ketika ia
menyerah.” (Richad Nixon)
Kemampuan memandang dari sudut lain
merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap pemimpin. Seorang pemimpin harus
pandai menempatkan diri dan harus mampu memahami berbagai sudut pandang yang berbeda. Jika mampu memandang dari sudut
yang berbeda dengan baik, maka tujuan akan mudah tercapai
15. Berwibawa
“Wibawa
adalah kilau pada orang dan tidak dapat dibeli dengan uang. Wibawa adalah energi
tidak terlihat dengan efek terlihat.”
(Marianne Williamson)
Berwibawa adalah salah satu syarat
seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang berwibawa akan membuat orang segan
padanya. Akan tetapi, jika seorang pemimpin tidak memiliki wibawa maka akan
diremehkan oleh lawannya, bahkan diremehkan pula oleh anak buahnya. Dengan
wibawa pula, seorang pemimpin akan dengan mudah mempengaruhi anak buah
16. Keinginan untuk Memimpin
“seorang
pemimpin ibarat seorang pedagang di harapan.” (Napoleon Bonaparte)
Keinginan memimpin adalah hal penting
yang harus dimiliki seorang pemimpin. Jika tidak memiliki keinginan memimpin,
maka yang ada hanyalah persaan terpaksa dan akan menemui kegagalan. Persaan
terpaksa tersebut akan berpengaruh pada kinerja karena dengan keterpaksaan akan
membuat kerja tidak sepenuh hati dan tidak memiliki gairah untuk memimpin.
Pemimpin yang baik akan menganggap sebuah kepercayaan sebagai tanggung jawab
bukan keterpaksaan.
17. Proaktif
“Ketepatan
kata-kata yang anda gunakan adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan
energi, intensitas, dan keyakinan anda menggunakannya.” (Jules Rose)
Sikap proaktif bisa diartikan sebagai
sikap menahan diri terhadap situasi, namun dengan toleransi tertentu. Seorang
pemimpin juga harus memiliki sikap proaktif karena dengan proaktif, maka akan
dicintai bawahannya.
18. Objektif Dalam Menilai
“ Yang
paling menarik informasi berasal dari anak-anak karena mereka mengatakan semua
yang mereka tahu dan kemudian berhenti.” (Mark Twain)
Kemampuan menilai segala hal secara objektif
sangatlah diperlukan agar mampu melihat sesuat secara jujur dan
menyeluruh. Jika memiliki kemampuan
menilai secara objektif tentu tidak ada yang namanya kolusi dan nepotisme,
pemimipin yang memiliki kemapuan demikian maka akan mampu membentuk tim yang
solid, sehingga akan memudahkan dalam mencapai tujuan. Penilian secara objectif
akan berpengaruh pada keutuhan tim dalam jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Jika mampu menilai secara objektif maka tidak ada lagi pihak
yang merasa iri atau dianaktirikan
B. Memiliki Visi dan Misi yang jelas
19.
Fokus
terhadap Tujuan
“jika
akan mengalihkan pandangan tujuan anda, maka sebuah hambatan akan menjadi hal
yang sangat menakutkan.” (Hendry
Ford)
Tanpa adanya fokus maka akan
berpindah-pindah sesuai mood. Jika sudah tidak fokus maka bisa ditebak bahwa
anda akan terombang-ambing dalam ketidakpastian yang mengkibatkan tujuan tidak
tercapai.
20. Orientasi untuk Melayani
“Hal
pertama untuk menajadi seorang pemimpin adalah dengan menjadi pelayan.” ( John C. Maxwell)
Seorang pemimpin pada dasarnya ada
kerana diangkat oleh yang dipimpin. Dengan kata lain ada beban yang harus
dipikul oleh seorang pemimpindan harus dipertanggungjawabkan bersama. Orintasi untuk melayani berhubungan dengan
apa yang harus diberikan seorang pemimpin terhadap yang dipimpin dan juga tanggung jawab moral. Seorang
pemimin tidak hanya dinilai dari kemampuan intelektual saja, namun juga
kemampuan berhubungan dengan orang lain. Jadi, pemimpin yang baik harus
memiliki orientasi untuk melayani bukan dilayani.
21. Berorientasi pada Pengembangan
“hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari
ini.”
(Pepatah)
Sesuatu itu butuh pengembangan guna
menyesuaikan dengan perubahan. Hal itu juga berlaku dalam mengembangkan cara
kerja dan keutuhan tim. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan,
mencari ide baru, dan eksperimen yang berguna untuk tim. Dan jangan lupa
menginplementasikan pengembangan, ide, dan eksperimen yang dlakukan.
22. Pemimpin bukan Majikan
“ Ciri
pemimpin adalah mereka tidak memulai dengan pertanyaan (apa yang saya
inginkan?), mereka memulai dengan bertanya (apa yang perlu dilakukan?).” (Peter Drucker)
Pemimpin sangat berbeda dengan majikan.
Pemimpin ada karena ada yang dipimpin. Memimpin sama saja mamanggul amanat yang
berguna demi kemaslahatan bersama. Jadi, seorang pemimpin harus membuang
jauh-jauh pemikiran terus-menerus dilayani.
23. Rencana kerja yang Matang
“Aku
memimpikan oran-orang yang mengambil langkah berikutnya, bukannya mencemaskan
ribuan langkah berikutnya.” (Theodore
Roosevelt)
Rencana kerja yang matang dan tidak
terburu-buru, akan membawa hasil lebih baik dibandingkan dengan renana yang
dibuat terburu-buru dan asal-asalan. Kunci penyusunan rencana yang matang
adalah adanya kesiapan untuk melaksanakan dan kemampuan yang sesuai dengan
rencana-rencana kedepan.
Kemampuan lebih merujuk pada tingkat
kemampuan sumber daya manusia untuk merealisasikan rencana
24. Penuh denga Inovasi Brilian
“Inovasi
membedakan antara pemimpin dan pengikut.” (Steve Jobs)
Inovasi bisa dikatakan sebagai sebuah
pembaruan. Dalam memimpin diperlukan sebuah pembaruan yang akan membuat tim
semakin solid karena adanya pembaruan akan membuat penyegaran, sehingga tidak
membosankan. Pembaruan tidak harus dilakukan secara radikal, namun ada
tahap-tahap tertentu sehingga tidak menimbulkan kekagetan tim. Mulailah
pembaruan tersebut dari hal-hal kecil yang kadang terabaikan.
25. Teruslah Melangkah walaupun setapak
“Sukses
itu tergantung usaha.” (Sophocles)
Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk
mangarahkan diri sendiri dan bawahannya untuk selalu tetap melanngkah dalam
rangka mencapai tuk=juan, meskipun langkah tersebut setapak demi setapak. Yang
dibutuhkan bukan langkah cepat atau tidak beraturan, tetapi langkah yang
konsisten. Adanya konsistensi tersebut tidak akan membuat Stagnan. Jadi
melangkah secara konsisten walaupun setapak.
26. Mampu Mengagendakan sesuatu
“ Kunci
Sukses adalah turun langsung kebawah dan mendengarkan apa yaang dikatakan oleh
teman. Keterlibatan semua orang adalah penting. Ide-ide terbaik kami datang
dari karyawan pada tingkat bawah.” ( sam Walton)
Kemampuan mengagendakan sesuatu akan
berpengaruh pada kinerja secara kontinu. Mengagendakan sesuatu bisa diwujudkan
dalam bentuk mencatat semua aktivitas dan pelaksanaan tugas.
Perjanjian-perjanjian dengan pihaktertentu yang berhubungan dengan dengan tim
juga perlu diagendakan supaya tidak terjadi kekacauan jadwal. Dan perlu
diperhatikan untuk mengagendakan pertemuan dengan anak buah. Dengan pertemuan
dengan anak buah akan diketahui kesulitan dan saran dari bawahan secara
langsung. Hal ini merupakan hal penting karena yang melaksanakan dilapangan
adalah bawahnanya, sedangkan pemimpin cenderung sebagai konseptor.
27. Pertumbuhan Eksplosif
“ untuk
menambahkan pertumbuhan, pemimpinlah para pengikut. Untuk melipatgandakan
pertumbuhan maka pimpinlah para pemimpin.” (John C. Maxwell)
Untuk memperoleh pertumbuhan yang
eksplosif diperlukan adanya semangat ekstra dan konsisten dengan apa yang akan
dicapai. Bahkan, harus senang dan fokus pada target. Bukan tingkat pendidikan,
kemampuan intelektual, dan keberuntungan semata faktor yang membuat sesorang
sukses, tetapi semangan juga berperann sangat penting. Jika menginginkan
pertumbuhan yang eksplosif makan harus memimpin para pemimpin. Hal itu dengan
pertimbangan bahwa jika memimpin para pemimpin maka pertumbuhan berlipat akan
mudah dicapai.
C. Menggiring tanpa Paksaan
28. Memiliki pengaruh
“
Kepemimpinan adalah Pengaruh.” (John
C. Maxwell)
Syarat utama untuk memimpin adalah
mempunyai pengaruh. Kunci memiliki pengaruh adalah kemampuan menggiring orang
lain untuk mengikuti. Jika sudah mampu mempengaruhi orang lain, maka akan lebih
mudah mewujudkan apa yang akan dicanangkan.
29. Menggiring tanpa paksaan
“Jika
orang menghormati seseorang sebagai individu, mereka akan mengaguminya. Jika
mereka menghormatinya sebagai sahabat, mereka akan mengasihinya. Jika
menghormatinya sebagai pemimpin, mereka akan mengikutinya.” (John C. Maxwell)
Pengaruh dalam kepemimpinan adalah hal
vital, namun hal lain yang cukup vital adalah menggiring tanpa paksaan.
Memimpin orang lain dengan elegan. Elegan bisa diartikan membuat orang lain
mengikuti kemuan anda dengan sukarela tanpa terbebani oleh rasa takut ataupun
terpaksa. Dengan demikian tujuan akan lebih cepat terwujud.
30. Kemampuan Memotivasi Siri Sendiri dan
Orang Lain
“ Jika
tindakan anda mengilhami orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, dan
menjadi lebih baik maka anda adalh seorang pemimpin.” (John Q.Adam)
Seorang pemimpin harus memiliki motivasi
kuat karana dengan motivasi yang kuat, pemimpin akan sanggup untuk memotivasi
yang dipimpinnya. Kamampuan untuk memotivasi orang lain akan sangat berguna
manakala orang lain terpuruk. Disaat orang lain terpuruk, tentunya memerlukan
motivasi untuk bangkit. Jika seorang pemimipin mampu memotivasi orang yang di pimpin, jika orang tersebut
sudah bangkit, tentu loyalitas terhadap pemimpin akan semakin kuat karena
adanya ikatan emosional. Ikatan emosinal tersebut muncul karena pemimpin seolah
menjadi pencerah terhadap orang tersebut.
31. Mampu membuat ketergantungan
“anda
telah mecapai kesempurnaan sebagai seorang pemimpin jika orang mengikuti anda
ke mana-mana walaupun hanya karena ingin tahu.” (Colin Powell)
Jika memiliki kemampuan membuat orang
lain ketergantungan terhadapa anda, maka anda memiliki ciri seorang pemimpin.
Seorang pemimpin adalah orang yang memilliki kelebihan tertentu. Kelebihan
itulah yang membuat orang lain sangat bergantung pada anda. Seorang pemimpin
adalah sosok pemersatu yang mampu membuat massa yang dipimpinya merasa
tergantung padanya. Pada dasarnya, seorang pemimpin pun tergantung pada massa
yang dipimpinnya dalam rangka mencapai tujuan.
32. Memiliki Daya Tarik
“Seorang
pemimpin memiliki visi dan keyakinan bahwa mimpi dapat dicapai. Ia menginspirasi kekuatan dan energi untuk
menyelesaikannya.” ( Ralph Lauren)
Pemimpin harus memiliki daya tarik agar
disenangiorang lain. Daya tarik seorang pemimpin akan memikat anak buah atau
lawan sekalipun. Daya tarik bisa ditunjukan dari perkataan, gesture, ataupun
tindakan nyata. Daya tarik seorang pemimpin bisa diibaratkan sebuah magnet,
orang lain akan mendekat dengan sendirinya tanpa disuruh manakala pemimpin
memiliki daya tarik yang baik. Daya tarik juga bisa mengubah lawan menjadi
kawan.
33. Perkataan dan tindakan beriringan
“
Tanyakanlah pada diri sendiri apakah perkataan anda cocok dengan perbuatan
anda.”
(John C. Maxwell)
Banyak kasus ketidakpercayaan,
ketidakpatuhan, hingga ketidaknyamanan karena kepemimpinan yang tidak sesuai
antara ucapan dan tindakan. Pemimpin adalah panutan yang dipimpin. Oleh karena
itu, setiap tindak tanduk pemimpin akan selalu diperhatikan bawahannya. Jika
pemimpin berbuat baik, tentu saja ada kecendurungan bawahannya akan berlaku
demikian.
34. Sentuh Hati dan Orang akan mengikutinya
“ untuk
memimpin diri sendiri gunakanlah rasio anda dan untuk memimpin orang lain
gunakanlah hati anda.” (Anonim)
Memahami karakter setiap orang agar
mudah diterima dan jangan sekali-kali menyamaratakan bahwa orang harus sesuai
keinginan pemimpin. Pendekatan dari hati ke hati itu lebih penting daripada
mengedepankan akal dalam menghadapi orang lain. Ikatan emosional seseorang
kadang lebih besar dibandingkan rasionalnya. Oleh karena itu, sentuh hati orang
lain dan orang lain akan dengan sukarela mengikuti.
35. Pencitraan diri yang kuat
“ Sebuah
nama baik akan bersinar selamanya.” (Anonim)
Setiap pemimpin harus memiliki
pencitraan diri positif yang kuat sebab dari pencitraan tersebut akan membuat
yakin pihak lawan maupun kawan. Pencitraan diri luar bisa dilihat dari
penampilan fisik, bahasa tubuh, dan suara. Penampilan fisik yang rapih akan membawa
kesan berwibawa. Bahasa tubuh pun demikian harus mencerminkan seorang pemimpin
dan jangan sampai selengekan. Bahasa tubuh yang selengekan akan menurunkan
wibawa sebagai seorang pemimpin. Sedangkan pencitraan diri dari dalam erat
hubungannya dengan kebiasaan yang tercermin dari karakter pribadi. Jika
pencitraan bagus, baik dilihat dari luar ataupun dalam, maka anda adalah ciri
pemimpin sejati.
36. Banyak Memiliki Prestasi
“Keteladanan
adalah kepemimpinan.” (A.
Schweitzer)
Orang yang berprestasi tentu lebih
memiliki karisma lebih dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki prestasi
sama sekali. Prestasi bukan hanya kemampuan dalam intelektual semata, namun
juga dalam pergaulan dan memimpin keluarga.
Prestasi bisa diwujudkan dalam bentuk apapun. Semakin memiliki banyak
prestasi, maka semakin disegani dan dihormati pula oleh bawahan atau anak buah.
D. Efektif dan Efisien dalam berkomunikasi
37. Komunikasi Efektif
“
Mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik adalah sangat penting untuk
kepemimpinan yang efektif. Pemimpin harus dapat berbagi pengetahuan dan ide-ide
untuk mengirimkan rasa urgensi dan antusiasme pada orang lain.” ( Gilbert Amelio)
Jika sebagai seoarang pemimpin, maka
komunikasi dengan orang yang dipimpin harus intens dan berkelanjutan. Tidak
pernah berkomunikasi dengan bawahan adalah kesalahan fatal seoarang pemimpin.
Dengan bekomunikasi bisa diketahui segala hanbatan dan berbagai masalah. Bukan
berarti sebagai seorang pemimpin harus menunggu laporan dari bawahan, tetapi
juga harus aktif bertanya pada bawahan agar informasi tetap up to date. Adanya
komunikasi juga diharapkan akan menambah kekuatan emosional antara pimpinan dan
bawahan. Disamping itu, adanya komunikasi yang efektif juga membuat anak buah
merasa dipehatikan oleh pemimpinnya.
38. Menghargai bawahan
“Hal
yang terbaik dari para pemimpin adalah ketika pekerjaan telah selesai dan tugas
pun selesai, kemudian akan mengatakan bahwa kami telah melakukannya.” (Lao Tzu)
Tidak hanya pemimpin saja yang butuh
dihargai, bawahan pun membutuhkan penghargaan karena pada dasarnya antara
pemimpin dan bawahan adalah manusia biasa. Pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang menghargai bawahannya. Pemimpin tidak pernah ada jika tidak ada yang
dipimpin. Pemimpin dan bawahan adalah satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Hal yang terpenting adalah sikap saling mengerti dan menghargai
batas-batas antara pimpinan dan bawahan.
39. Memiliki Fleksibilitas
“ ada
orang yang dapat terus memimpin ketika laut tenang.” (Pabililius Syrus)
Seorang pemimpin juga harus fleksibel
tehadap keadaan tertentu. Pemimpin yang kaku cenderung akan menemui banyak
kesulitan. Usahaknlah membuat anakbuah nyaman dan memahaimi masalah yang
dialaminya.
40. Koordinasi Intens
“ Akal
sehat adalah bakat melihat hal-hal sebagaiman adanya dan melakukan hal-hal
sebagaimana seharusnya dilakukan.” (Harriet Beecher Stowe)
Salah satu tugas pemimpin adalah
mengoordinasi anak buah atau bawahannya. Tanpa adanya koordinasi yang baik,
maka mustahil tugas-tugas yang diberikan pada bawahan akan terlaksana. Banyak
kegagalan diakibatkan karena tidak ada pengoorganisasian tugas dan wewenang dengan baik. Koordinasi harus dilakukan secara intens atau
pun secara bekala karena dari koordinasi tersebut dapat dilihat sejauh mana
pelaksanaan tugas dan kemampuan setiap anggota.
41. Pendengar yang baik
“
Pengetahuan berbicara, tetapi kebijaksanaan
mendengarkan.” (Jimi
Hendrix)
Seorang pemimpin juga harus menjadi
pendengar yang aktif. Pendengar yang aktif disini bisa diartikan sebagai
pendengar yang mampu menganalisis setiap informasi yang berasal dari mana pun.
Kepekaan terhadap permasalahan dan isu
yang sedang berkembang mutlak diperlukan. Kemampuan sebagai pendengar
yang aktif perlu diasah setiap hari dengan cara memahami permasalahan dan isu secara
menyeluruh dan tidak sepotong –sepotong untuk menghindari salah penafsiran dan
salah pemahaman.
42. Kemampuan berbicara dengan tepat
“
Karakter mannusia dapat dipelajari dari kata sifat yang biasa digunakan dalam
percakapan.”
(Mark Twain)
Hal ini berkaitan dengan kecepatan dan
tekanan intonasidalam berbicara. Banyak sekali kegagalan diakibatkan oleh
ketidakmampuan dalam berbicara secara tepat. Kecepatan dalam mengucapkan
sesuatu itu sangat berpengaruh pada penangkapan si anak buah.
43. Berikan Perintah secara halus
“Hidup
adalah pelajaran panjang dalam kerendahan hari.” (James M. Barrie)
Sifat orang pada dasarnya adalah ingin
dihargai orang lain. Setidaknya ada kata kunci dalam memberikan perintah, yaitu
‘Maaf’, ‘Tolong,’ dan ‘terimakasih’. Ketiga kata tersebut adalah kata ampuh
dalam melakukan perintah terhadap bawahan. Pemimpin yang memiliki sopan santun
lebih akan dicintai anak buah atau bawahannya.
44. Kemampuan Membangun Fondasi hubungan
“ Bahan
paling penting untuk membangun kesuksesan adalah mengetahui bagaimana bergaul
dengan banyak orang.” (Theodore
Roosevelt)
Hal penting yang tidak boleh dilupakan
seorang pemimpin adalah kemampuannya dalam membangun fondasi hubungan dengan
orang lain. Adanya hubungan dengan pihak lain berguna dalam rangka mencapai
tujuan. Semakin banyak berhubungan dengan orang lain, maka semakin banyak pula
relasi. Dari banyaknya relasi tersebut bisa dipelajari kekurangan dan
kelebihannya, sehingga bisa bermanfaat. Fondasi hubungan yang kuat dengan
relasi akan embuat ikatan emosional tersendiri, sehingga ketika membutuhkan
bantuan , maka akan dengan mudah relasi kita akan mengulurkan bantuan.
45. Kecerdasan Diplomasi
“ Seni
Komunikasi adalah bahasa kepemimpinan.” (James humes)
Kecerdasan berdiplomasi akan sangat
berguna manakala menghadapi masalah pelik dengan menghasilkan kemenangan yang
elegan. Seorang pemimpin akan lebih memilih berdiplomasi terlebih dahulu
dibandingkan dengan langsung menyerang lawan. Dari diplomasi tentu bisa
didapatkan mengapa pihak lawan bertindak demikian. Kecerdasan diplomasi seorang
pemimpin akan mencerminkan seberapa hebat kemampuannya dalam memimpin.
46. Selalu mengucapkan kata-kata baik
“ Hidup
adalah pelajaran panjang dalam kerendahan hari.” (James M. Barrie)
Kata –kata baik yang diucapkan seorang pemmimpin
akan memberikan dorongan kuat bagi anak buahnya. Kata-kata baik juga akan
berpengaruh pada teman dan orang lain disekitar anda. Baik dan buruknya kata
akan memengaruhi penilaian terhadap terhadap diri kita. Sangat tidak pantas
seorang pemimpin sering mengucaapkannn kata-kata kotor.
47. Hindari permusuhan Pribadi
“Teman
bisa datang dan pergi, tetapi musuh menumpuk.” (Thomas jones)
Sekecil apapun permusuhan antara
pemimpin dan bawahan atau antara bawahan dengan bawahan, maka akan berefek
terhadap kinerja tim secara keseluruhan. Pemimpin dengan bawahan adalah sebuah
tim yang tidak bisa dipisahkan. Jadi, seorang pemimpin jangan sampai menuai
permusuhan dengan bawahannya. Pemimpin juga harus bisa menjadi penengah jika
terjadi permusuhan antara bawahan dengan bawahan.
48. Adakalanya Diam
“Diam
adalah argumen yang dilakukann dengan cara lain.” (Ernesto “Che” Guevara)
Adakalanya pemimpin bersikap diam. Diam
disini dalam konteks ketika orang lain atau bawahan sedang berbicara atau
mengemukankan sesuatu. Pemimpin yang baik adalah pendengar yang baik. Diamnya
seorang pemimpin bisa diartikan sedang berfikir atau menelaah sesuatu yang
mungkin bisa berguna dalam hubungannya dengan tujuan yang hendak dicapai. Diam
juga berarti fokus terhadap apa yang diingikan atau diungkapkan orang lain.
49. Biasakan Tersenyum
“
Senyuman adalah sebuah pelukan verbal.” (Anonim)
Senyum adalah kekuatna ampuh yang
terkadang dilalaikan. Senyum bisa mengubah keadaan tegang menadi lebih cair dan
bersahabat. Satu senyum bisa mewujudkan banyak harapan. Seorang pemimpin
tentunya akan berhubungan dengan banyak orang, termasuk anak buahnya. Orang
yang diberikan senyuman akan merasa dihargai dibandingkan tatapan yang seakan
mengejek.
50. Kecerdasan Toleransi
“Tidak
adanya toleransi adalah salah satu penyebab ketiadaan imam.” ( M. K. Gandhi)
Kecerdasan toleransi yang dimaksud
disini adalah kemampuan untuk menoleransi tanpa merugikan diri sendiri dan
orang lain. Kemampuan seperti inilah yang sangat penting. Namun, untuk hal yang
sangat penting dan menimbulkan dampak sistematik, jangan gunakan toleransi
secara berlebihan karena akan membawa pada kerugian.sebagai seorang pemimpin,
maka harus tahu mana yang boleh ditoleransi dan mana yang tidak boleh
ditoleransi.
E. Pimpinan yang Antisipatif terhadap Masalah
51. Antisipatif terhadap Permasalahan
“ Salah
satu ujian kepemimpinan adalah kemampuan dalam mengenali masalah sebelum
masalah itu menjadi berat.” (Arnold
H. Glasow)
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
selalu bersifat antisipatif terhadap permasalahan. Dengan kata lain bahwa tidak
menunggu berbagai masalah baru muncul, tetapi mengatisipasi sebelum masalah
baru muncul. Jika seorang pemimpin bersikap demikian, maka bisa diminimalisasi
masalah yang muncul. Masalah yang berlarut
dan telat diantisipasi akan membuat permasalahan dan guncangan besar terhadap
keberadaan sebuah tim. Oleh karena itu, sekecil apapun masalah, hendaknya
segeralah diselesaikan sebelum semakin membesar.
52. Selalu Konstruktif
“ cara
untuk maju adalah dengan mempebaiki diri dalam segala hal, tanpa pernah
mencurigai siapa pun yang ingin menghalanginya.” (Abraham
Lincoln)
Ciri khas Pemimipin jempolan adalah
selalu konstruktif terhadap yang dipinpinnya. Konstruktif disini bisa diartikan
dengan selalu memberikan dorongan positif pada bawahan, dan tidak membuat
bawahan berkecil hati. Konstruktif akan lebih efektif dalam memberikan
semangat, dibandingkan sikap yang destrutif. Sikap konstruktif akan menmbuhkan
rasa percaya diri pada orang lain, sedangkan destrutif lebih bersifat
menghancurkan, menghakimi, dan cenderung menyalahkan.
53. Menerima Kritik dengan Elegan
“
Kritikus harus mendidik publik ; seniman harus mendidik kritikus.” (Oscar Wilde)
Kritik tidak selamanya bersifat
destruktif / merusak, tetapi jika ditanggapi dengan baik, maka kritik akan bersifat
konstruktif. Adanya kritik tentu ada sesuatu yang kurang dan yang mengetahui
kekurangan kita adalah orang lain. Sejelek apapun kritik, bisa dijadikan bahan
evaluasi guna memperbaiki diri.
54. Membuat keputusan tepat
“ Dia
yang ragu-ragu adalah tolol.” (Mae
West)
Seorang pemimpin harus memiliki
kemampuan untuk membuat sebuah keputusan tepat, sekalipun keputusan tersebut
diambil secara cepat. Mengambil keputusan tepatdiperlukan pertimabangan matang
karena sebuah keputusan tentu akan berdampak bagi banyak pihak. Oleh karena itu
seorang pemimpin harus terus melatih diri dalam membuat keputusan tepat. Hal
tersebut bisa dilakukan dengan belajar dari pengalaman siri sendiri ataupun
pengalaman orang lain yang relevan.
55. Menarik kesimpulan secara akurat
“ ukuran
akhir seorang manusia bukanlah saat ia berdiri saat nyaman, melainkan berdiri
saat ada tantangan dan kontroversi.” (martin Luther King Jr.)
Pemimpin kadang dihadapkan pada
pengambilan kesimpulan pada kejadian atau kasus tertentu. Kemampuan untuk menarik
kesimpulan secara akurat merupakan hal penting karena kesimpulan yang diambil
secara akurat akan berpengaruh banyak pada kelangsungan tim. Untuk mengambil
kesimpulan secara akurat, maka diperlukan pertimbangan matang antar manfaat dan
mudharatnya.
56. Efektif dan Efisien
“
Kepemimpinan yang efektif adlahan meletakan hal pertama ditempat pertama.” ( Stephen Covey)
Efektif dan efeisien akan mejadi dasar
untuk mencapai tujuan. Dan mempertahankan tujuan tersebut bila telah dicapai.
Tujua yang bisa dicapai dengan mudah jangan sampai dipersulit dalam
mencapainya. Jia hal mudah dipersulit maka seorang pemimpin yang berlaku
demikian, dikatakan sebagai pemimpin yang bertindak tidak efektif dan efisien.
57. Menjauhakan Masalah Pribadi dengan Tim
“
Bersikaplah sopan pada semua, tapi intim dengan sedikit.” (thomas Jeferson)
Profesionalitas seorang pemimpin bisa
dilihat dari kemampuannya dalam memisahkan antara masalah pribadi dengan tim.
Jika masalah pribadi sudah dicampuradukan dengan tim, maka akan rugi dua kali, yaitu pribadi dan tim.
Baiknya selesaikan masalah pribadi terlebih dahulu kemudian baru mengurus tim.
Tahan emosi dan jangan tunjukan kepada tim agar tidak mempengaruhi kinerja tim.
58. Memperbaiki diri
“
Pemimpin adalah orang yang belajar.” ( John C. Maxweel)
Seorang pemimpin bukan berarti selalu
lepas dari kesalahan. Namun, kesalahan yang pernah dilakukan bisa dijadikan
sebuah pengalaman berharga untuk perbaikan selanjutnya. Memperbaiki diri adalah
sikap yang harus dilakukan seorang pemimpin, sehingga dapat menjadi contoh
teladan anak buahnya. Memperbaiki diri dilakukan bukan hanya dilakukan disaat
melakukan kesalahan, tetapi dilakukan setiap saat agar semakin menjadi baik.
59. Reaktif Positif
“
Perbuatan adalah indikasi karakter yang sesungguhnya.” ( John C.
Maxwell)
Yang dimaksud dengan reaktif positif
disini adalah menanggapi sesuatu dengan cepat dan selalu berfikir dari sisi
positif dahulu. Misalkan ada orang mengatakan perusahaan yang anda pimpin
kurang cepat dalam menanggapi komplain. Untuk mengetahui kebenaran tersebut
maka anda tidak perlu marah menanggapinya, tetapi menyelidiki kebenarannya.
Jika terbukti benar maka berikanlah reward
pada orang yang komplain tadi. Namun jika tidak terbukti kenyataannya maka
hal itu bisa dijadikan pelajaran bahwa karakter orang itu bermacam-macam,
sehingga lebih antiipatif terhadap berbagai kemungkinan.
60. Mampu bertahan Ekstra
“
Kekalahan bukanlah kegagalan yang buruk. Tidak mencoba adalah kegagalan
sejati.”
( George Edward Woodberry)
Pemimipin terkadang dihadapkan pada
situasi yang dilamatis dan tidak
mengenakkan. Namun, seorang Pemimpin harus mampu bertahan dalam berbagai
kemungkinan situasi dan kondisi. Tidak selamanya sesuatu dilakukan sendirian
dan tidak selamanya pula sesuatu bisa dilakukan secara besama-sama. Jika sudah
memiliki pertahanan ekstra tentu saja akan lebih kebal dan lebih siap dalam
menghadapi berbagai kemungkinan.
61. Berani mengambil resiko
“ Tanpa
masuk sarang harimau, bagaimana dapat menangkap menangkap anak harimau.” ( Peribahasa Cina)
Dalam setiap keputusan dan tujuan tentu
ada resiko yang dihadapi. Seorang pemipin yang baik harus berani mengambil
resiko. Namun demikian, adanya resiko-resiko yang akan menghambat tentu harus
dipikirkan secar matang dan tidak asal-asalan dalam mengambil keputusan.
Perimbangan baik buruk yang akan dihadapi harus diperhitungkan secara matang.
Resiko hanya mengenal dua kemungkinan,
yaitu keberhasilan dan kegagalan.
62. Mengerti Medan
“ Layang
– layang terbang tinggi karena menentang angin, bukan terbaawa angin.” (Winston Churcill)
Sebagai seorang pemimpin tentu tidak
ingin terjerumus pada medan yang tidak jelas sebab banyak resiko yang akan
dihadapinya. Proses mengerti medan bisa dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan atau bisa saja langsung turun ke lapangan. Mengerti medan tidak bisa
disepelekan begitu saja sebab dengan mengerti medan, maka akan mengetahui
karakter-karakter dari hulu hingga hilir.
63. Mampu mengelola amarah
“ Ketika
marah, maka pikirkanlah konsekuensinya.” (Konfusius)
Suatu kemarahan bisa mengakibatkan
banyak kemungkinan negatif yang ditimbulkan. Bentuk kemarahan yang tidak
terkendali akan membuat hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin menjadi
renggang. Jika selalu marah-marah, maka konsekuensinya adalah hubungan sosial
dengan orang-orang disekitar akan terganggu dan akan menujukan kelemahan anda
dalam megontrol emosi.
64. Kemampuan Observasi
“Pemimpin-pemimpin
efektif bukanlah pengkhotbah, Mereka adalah pelaku.” (Peter Drucker)
Sebelum melakukan tindakan, alangkah
lebih baiknya melakukan observasi terlebih dahulu. Dengan melakukan observasi,
maka diperoleh gambaran secara umum mengenai objek yang hendak menjadi tujuan.
Kemampuan seorang pemimpin untuk memfokuskan hal tertentu untuk diobservasi
untuk menghindari informasi atau objek yang tidak valid dan tidak layak
dijadikan pertimbangan.
65. Pandai memonitoring
“ Buat
masa depan anda dari masa depan, bukan masa lalu.” (Werner Erhard)
Memonitoring berguna untuk mengetahui
kinerja anak buah dilapangan. Memonitoring juga berguna sebagai tindakan
langsung melihat kendala dilapangan. Adanya monitoring dari pimpinan akan
membuat anak buah meras diperhatikan. Namun, monitoring jangan samai menganggu
pelaksanaan kerja dilapangan dan jangan sampai membebani anak buah.
66. Realistis
“ Kalau
anda melakukan perkerjaan anda 51% anda akan menjadi pahlawan.” (Alferd P. Sloan)
Adakalanya seoranng pemimpin harus
bersikap realistis. Misalkan, seorang jendral dalam peperangan hanya memiliki
100 orang prajurit dan musuh mimiliki 10 ribu unit prajurit, tentu kemungkinan
menang sangat kecil. Hal paling relaistis adalah lebih baik menyingkir dan
membangun kekuatan yang lebih besar untuk mengimbangi musuh. Intinya seoarang
pemimpin harus realistis terhadap kemampuan dan keadaan, setelah mumpuni
barulah siap untuk bertempur.
67. Selektif
“ Asumsi
keliru bisa menjai bencana.” (Peter
Drucker)
Sebagai seorang pemimpin haruslah
menerapkan sifat dan sikap selektif agar terhindar dari barbagai kemungkinan
yag tidak diinginkan. Selektivitas dalam mimilih anggota tim akan berpengaruh
besar terhadap knerja pelaksanaan program dan tujuan. Jika tim yang dipilih
tepat, maka akan dengan mudah mencapai tujuan.
68. Penuh Keseimbangan
“
sebagian besar kepemimpinan adalah menemukan keseimbangan antara dua kegiatan
yang sering bertentangan, yaitu menegaskan wewenang dan menanggapi orang lain.” (Belle Linda Halpern dan Kathy Lubar)
Adanya keseimbangan pada diri seorang
pemimpin akan sangat berpengaruh pada gaya kepemimpinannya. Pemimpin harus
pandai memilah hal yang penting dan tidak penting. Kemampuan mengendalikan
emosi juga merupakan bentuk keseimbangan. Hindari juga fanatisme berlebihan
sebab akan menggangu keseimbangan. Jika seorang pemimpin penuh dengan keseimbangan,
maka akan berani melihat bahwa sebuah keberhasilan tentu berdampingan dengan
kegagalan.
69. Kemapanan
“ Tidak
ada hambatan yang lebih besar dalam menjalin hubungan baik dengan sesama
ketimbang tidak menerima diri sendiri.” ( Honore de Balzac)
Kemapanan disini bisa diartikan sebagai
sebuah pendirian kuat dengan dasar yang kuat pula. Menurut John C. Maxwell, ada
empat ciri pemimpin yang tidak memiliki kemapanan
1. Mereka
tidak memberikan kemapanan pada orang lain
2. Mereka
lebih banyak mengambil daripada memberi
3. Mereka
terus mambatasi orang-orang yang terbaik
4. Mereka
terus membatasi organisasinya
Adapun
untuk meningkatkan kemampuan seorang pemimpin maka yang diperlukan
adalah
1. Mengenali
diri sendiri
2. Bagilah
kredit atas suatu prestasi
3. Mencari
bantuan para profesional untuk mengatasi rasa ketidakmapanan tersebut.
70. Berikan Alternatif
“
Tentukanlah hal yang dapat dan harus dilakukan dan kemudian kita akan menemukan
jalan.”
(Abraham Lincoln)
Seorang pemimpin harus memiliki
kemampuan antisipatif dengan banyak memiliki alternatif dalam setiap kebijakan.
Semakin banyak alternatif, maka semakin banyak pula cara yang bisa dilakukan
guna mencapai tujuan. Tentunya alternatif harus disesuaikan dengan misi dan
visi yang dicanangkan. Dari sekian banyak alternatif, harus disesuaikan pula
dengan kemampuan tim, sehingga tidak terjadi kesalahan.
71. Mengevaluasi hasil
“ tidak
semua yang dapat dihitung itu diperhitungkan dan tidak semua yang
diperhitungkan dapat dihitung.” (
Albert Einstein)
Setiap kegiatan atau pelaksanaan tentu
diperlukan adanya evaluasi. Dari evaluasi tersebut dapat diketahui kemajuan,
keberhasilan, atau kegagalan dalam pelaksanaan tujuan. Jika mengalami kemajuan,
maka perlu ada peningkaan supaya tujuan dengan mudah tercapai. Jika mengalami
keberhasilan, tentu hal itu bisa dijadikan pijakan dalam menentukan arah tujuan
berikutnya. Akan tetapi, jika mengalami kegagalan, maka dengan adanya evaluasi
bisa dicarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi.
F. Sukses Memberdayakan Tim
72. Mampu memberdayakan tim
“ Jangan
pernah memberi tahu orang bagaimana melakukan sesuatu. Katakan pada mereka apa
yang harus dilakukan.” (
Goerge S. Patton)
Memberdayakan tim disini diartikan
sebagai pengondisian terhadap tim untuk mengeluarkan segala kemampuan dan
potensi yang dimiliki guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini bukan
sebagai bentuk eksploitasi besar-besaran terhadap anak buah, namun lebih diartikan
sebagai ajang kemampuan.
73. Mampu mengidentifikasi kebutuhan tim
“
pemimpin tidak menunggu. Mereka membentuk batas mereka sendiri. Semakin besar
tantangan, semakin besar kesempatan.” (Anonim)
Sebagai pemimpin harus memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan tim. Jangan sampai salah
mengidentifiksaikan kebutuhan. Jangan sekali-kali menyamaratakan kebutuhan tim
karena tugas –tugas mereka berbeda.
Identifikasi kebutuhan dengan baik akan memperlancar dan mempernyaman jalannya
pelaksanaan tugas.
74. Mampu melatih
“
Kepemimpinan dan belajar adalah hal yang
sangat diperlukan satu sama lain.” ( John F. Kennedy )
Pemimpin biasanya merupakan orang
pilihan yang sudah terlatih dibidangnya. Seorang pemimpin yang sudah terlatih,
baik otodidak atau belajar dari orang lain, dapat menurunkan kemampuan itu pada
anak buahnya. Namun demikian, tidak semua pemmimpin mampu melatih anak buahnya
dengan baik. Jika pemimpin mampu melatih anak buahnya dengan baik, maka
pekerjaan seorang pemimpin akan lebih ringan sebab dengan sedikit perintah saja
anak buah akan cepat tanggap untuk melaksanakan perintah.
75. Pendamping yang Baik
“
Reputasi adalah apa yang pria dan wanita pikirkan tentang kita.” ( Thomas Paine)
Seorang pemimpin harus menjadi
pendamping yang baik bagi anak buahnya. Pendampingan akan sangat berguna karan
dengan pendampingan, anak buah akan lebih memahami instruksi yang diberikan.
Dalam pendampingan biasanya ada pengarahan – pengarahan dan dukungan yang
berguna dalam mencapai tujuan
76. Belajarlah saat ini dan Esok anda
menjadi pemimpin
“
Kesenangan dan tindakan membuatjam tampak pendek.” (William Shakespeare)
Menurut John C. Maxwell, kepemimpinan
itu berkembang setiap harinya dan bukan dalam satu hari saja. Pernyataan
tersebut berhubungan erat dengan hukum proses. Semua memerlukan proses dan
tidak diperoleh secara instan. Jika menginginkan menjadi pemimpin yang baik,
tentu segeralah untuk memulainya. Semakin menunda, maka semakin lama keinginan
itu terwujud.
77. Mampu Memanajemen Waktu
“
Ketepatan waktu adalah satu kebajikan utama dalam segala hal.” ( Don Marquis)
Kemampuan lain yang harus dimiliki
seorang pemimin adalah memanajemen waktu. Jika sudah merencanakan tujuan secara
matang, tentu ada dealine waktu yang harus dipatuhi. Setiap rencana tentu ada
tenggat waktu yang berguna untuk mengatur dan mengukur tercapai tidaknya tujuan
/ target.
78. Etos Kerja Sama
“Anda
harus berfikir tentang hal – hal besar saat anda sedang melakukan hal-hal kecil
sehingga semua hal-hal kecil menuju ke arah yang benar.” (Alvin Toffler)
Semangat kerja sama harus diutamakan
karena dengan kerja sama kekuatan menajadi lebih besar. Sebagai seorang pemimpin, maka harus mamahami
bawahan, kawan, bahkan lawan yang hendak bekerja sama. Dari sudut pandang sosiologis,
menurut soerjono soekanto (Sosiolog) menyatakan pelaksanaan kerja sama anteeer
kelompok masyarakat ada tiga bentuk, antara lain
79. Pemberi Dukungan
“
Pemimpin adalah seorang pembagi harapan.” (Napoleon Nonaparte)
Dukungan seorang pemimpin terhadap anak
buah, bawahan atau tim sangat besar
karena akan memacu kinerja menjadi lebih baik. Pemimpin yang mampu
memberikan dukungan disaat anak buah sedang bersemangat, tentu akan membuat
anak buah lebih semangat lagi. Jika memberikan dukungan disaat anak buah
terpuruk, maka dukungan tersebut akan sangat berguna untuk membuatnya
bangkit kembali.
80. Mempunyai Loyalitas
“Barangsiapa
yang mematuhi pemimpin, dia mentaati aku dan barangsiapa yang medurhakai
pemimpin, ia mendurhakaiku.” (HR
Muslim)
Loyalitasakan membuat eksistensi
seseorang diperhitungkan dimana pun dan kapan pun berbeda. Loyalitas adalah
barang mahal yang tidak semua orang memilikinya. Anak buah harus memiliki
loyalitas pada pimpinannya, sedangkan seorang pemimpin harus memiliki loyalitas
pada tujuan yang hendak dicapai.
81. Mampu mengarahkan
“Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mendapatkan prestasi yang luar biasa dari orang biasa.” (Brian Tracy)
Mengarahkan disini berarti seorang
pemimpin harus mampu menerjemahkan dan memberikan arahan mengenai sasaran dan
peran setiap anak buah. Apalagi jika anak buah merupakan orang baru, tentu
memerlukan arahan yang intens. Pemimpin juga jangan sampai lepas tangan dalam
pelaksanaan, tetapi mengikuti kinerja anak buahnya. Hal tersebut untuk
memberikan respons dan masukan dari pencapaian yang telah ditentukan.
82. Saatnya Mendelegasikan Tugas
“Pendelegasian
tugas dapat berjalan jika orang yang mendelegasikan tugas tugas juga
menjalankannya.” (Robert
Half)
Seorang pemimipin tidak selamanya mampu
berada ditengah-tengah massa yang dipimpinnya. Oleh karena itu, dibutuhkan
adanya pendelegasian tugas. Dengan pendelegasian tugas sesuai kemampuan tentu
akan lebih efektif jika dijalankan dengan benar. Untuk mendelegasikan tugas
dibutuhkan oran yang benar-benar dapat dipercaya dan memiliki kemampuan mumpuni
dalam pelaksanaan tugas.
83. Regenerasi Berkelanjutan
“Nilai
Seorang pemimpin yang langgeng akan diukur oleh suksesi.” (John C. Maxwell)
Dalam sebuah institusi mutlak dibutuhkan
adanya regenerasi. Hal itu dimaksudkan agar pada saat tertentu, terutama ketika
seorang pemimpin sedang tidak ada, maka dapat menggantikannya sebagai pemimpin
baru. Regenerasi tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi setahap demi
setahap. Tahapan tersebut dilalui guna pemetangan pada calon pemimpin baru.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin
yang siap menggantikannya.
G. Menggapai Kesuksesan Berikutnya
84. Kreaktif dalam segala Hal
“setelah
anda membuat keputusan, alam semesta bersekongkol untuk mewujudkannya.” (Ralph Waldo Emerson)
Kreatifitas adalah hal yang harus
dimiliki seorang pemimpin. Kreatifitas disini adalah kemampuan untuk
merencanakan tujuan, melaksanakan tujuan, dan mengatasi hambatan dengan baik.
Perencenaan juga memerlukan kreatifitas karena dalam perencanaan biasanya tersusun
strategi yang hendak digunakan. Kreatifitas juga dibutuhkan dalam memecahkan
masalah. Pemimpin yang kreaktif adalah pemimpin yang memiliki 1001 cara untuk
menyelesaikan masalah. Jadi jika ingin menjadi seorang pemimpin teladan,maka
harus kreaktif dalam segala al.
85. Penuh dengan Ide dan Gagasan baru
“Tanpa
petumbuhan yang berkelanjutan dan kemajuan, kata-kata seperti perbaikan,
prestasi, dan kesuksesan tidak ada artinya.” (Benjamin Franklin)
Pemimipin yang penuh ide atau gagasan
baru akan lebih dihargai anak buahnya. Semakin banyak ide, maka semakin banyak
pula kemungkinan. Yang terpenting adalah ide atau gagasan tersebut cukup
aplikatif. Perlu di ingat bahwa ide atau gagasan jangan sekali-kali
bertentangan ataupun banyak merugikan orang lain. Jika bertentangan dan
merugikan, tentu jika tetap dilaksanakan akan berjalan dengan berat hati dan
akhirnya tujuan tidak tercapai.
86. Memegang Teguh Kepercayaan
“
Mendapatkan kepercayaan adalah pujian yang lebih besar daripada dicintai.” (George McDonald)
Kepercayaan adalah modal terpenting
ketika oranglain mengangkat anda sebagai pemmimpin. Para pemimpin sejati tidak
pernah menganggap bahwa suatu jabatan adalah suatu kehormaatan yang patut
disyukuri, tetapi jabatan dianggap sebagai suatu amatnat yang harus dijalani
sebaik-baiknya guna menyejahterakan orang yang dipimpinnya. Memegang teguh
kepercayaan adalah citi pemimpin sejati yang akan berjuang dengan sekuat tenaga
demi kebaikan bersama.
87. Memberikan reward dan Punishment
“
Kualitas seorang pemimpin dapat dilihat dari cara memberikan alasan dan
penilaian.”
(Tacitus)
Dalam tindakan tentu ada dua kemungkinan
berhasil atau gagal. Jika mencapai keberhasilan tentu layak diberikan
penghargaan (Reward) sebagai pemacu untuk lebih meningkatkan atau pun mencapai
keberhasilan berikutnya. Namun, jika terjadi
kegagalan, sebagai pemimpin harus mengevaluasi kegagalan tersebut. Bila
dalam evaluasi disimpulkan bahwa kegagalan diakibatkan karena kecerobohan, maka
layak diberikan sanksi (Punishment)
88. Demokratis
“
Kebebasan bukan semata-mata melepaskan rantai dari tangan seseorang. Kebebesan
adalah hidup dengan cara yang saling menghormati dan saling membantu kebebasan
orang lain.”
(nelson Mandela)
Pemimpin ideal adalah pemimpin yang
tidak terlalu otoriter. Bersikap demokratis akan menjadikan tim lebih hidup
karena anggota tim tidak merasa diperlakukan seperti robot. Dengan bersikap
demokratis pula akan banyak muncul ide atau gagasan yang berfariatif. Bersikap
demmokratis bukam berarti harus melaksanakan semua ide atau gagasan, tetapi
harus pandai memilah-milah
89. Pola pikir positif
“ Anda
akan memiliki hasil yang positif jika mengganti pikiran negatif menjadi pikiran
positif.”
( Willie Nelson )
Pola pokir positif akan membentuk
kepribadian yang sabar, rendah hati, dan
percaya diri. Dengan pikiran positif, maka akan memudahkan dalam menggapai
harapan dan cita-cita. Sebiknya, Pola pikir negatif akan membentuk perilaku
yang pesimis, tidak sabaran dan selalu dalam keraguan. Seorang pemimpin yang
berfikir positif akan selalu memiliki harapan positif bagi dirinya dan orang
lain.
90. Hindari Kebiasaan Menunda
“
Kesempatan idak boleh dilewatkan karena waktu tidak dapat diputar balik.” (Peribahasa Cina)
Banyak alasan menunda pekerjaan, menunda
pekerjaan bisa kerana takut salah, tidak tahu, malas. Jika hanya takut salah
atau tidak tahu mungkin anda bisa mencari solusi dengan bertanya pada orang
yang mampu dan telah banyak pengalaman. Tidak ada kata sungkan atau pun malu
jika anda ingin tahu dan pekerjaan akan berjalan lancar. Namun, jika anda
menunda pekerjaan hanya karena malas, itu akan bersifat fatal. Sebagai seorang
pemimpin harus menghilangkan sikap kebiasaan menunda.
91. Mengutamakan Prioritas
“Periksalah
kehidupan pemimpin besar mana pun maka anda akan menemukan dia menentukan
prioritasnya.” (John C.
Maxwell)
Sebagai pemimpin harus pandai
memilah-milah prioritas mana yang menjadi prioritas dan mana yang bukan.
Biasanya terdapat prioritas jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Dari ketiga prioritas tersebut harus berjalan berurutan sebab jika sampai
lompat-lompat akan menghambat dan membuat tidak fokus pada tujuan. Pemimpin
harus mendelegasikan prioritas tersebut pada anak buahnya secara gamblang
supaya tidak terjadi kekeliruan.
92. Kaya akan Referensi
“Pengetahuan
itu adalah kekuasaan.” (Fancois
Bacon)
Pemimpin yang baik tidak akan
menggunakan satu referensi saja dalam mengambil kebijakan yang dianggap
penting. Semakin banyak referensi, maka akan semakin baik dalam proses
pengambilan kebijakan. Jika salah memilih referensi, maka akan berakibat pada
gagalnya tim dalam mencapai tujuan, bila pun berhasil makan dalam
pelaksanaannya akan terseok-seok. Jadi pahamilah karakter tim dan sesuaikan
dengan referensi yang sesuai dengan tim anda.
93. Memiliki Antusiasme
“Menurut
saya antusiasme itu berada diatas keterampilan professional” (Edward Appleton)
Antusiasme seorang pemimpin terhadap ide
cemerlang dari anak buahnya merupakan salah satu penghargaan yang bisa
meningkatkan kinerja anak buah. Tapi jangan sekali-kali sikap antusiasme
ditunjukan secara berlebihan sebab bisa saja orang menyalahartikannya sebagai
bentuk ejekan atau penghinaan. Sika antusiasme harus ditunjukan secara wajar
dan proposional sehingga tidak disalah artikan.
94. Peka terhadap Momentum
“
Momentum adalah sahabat paling baik seorang pemimpin.” (John C. Maxwell)
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mengetahui mementum secara tepat. Ketepatan menangkap mementum akan sangat
berguna karena disaat lawan sedang lengah bisa kita manfaatka situasi tersebut.
Dengan kemampuan memahami momentum, maka tim akan selalu berada didepan
lawan-lawan kita.
95. Hindari Keraguan
“Semua kehidupan adalah percobaan.
Percobaan banyak anda membuat lebih baik.” (Ralph Waldo Emerson)
Pemimpin yang peragu cenderung akan
mengikuti arus yang sedang gencar tanpa memperhatikan dengan matang. Keraguan
sudah saatnya ditinggalkan karena dengan keraguan, maka segala sesuatu menjadi
tidak fokus dan menjadi setengah-setengah. Untuk mengatasi rasa ragu, maka yang
diperlukan adalah keyakinan yang berdasarkan pertimbangan matang.
96. Pembelajar yang ulung
“Anda
bisa belajar dari siapa pun, bahkan musuh anda.” (Ovid)
Pemimpin itu tidak selamanya sempurna,
namun juga memiliki kekurangan. Oleh karena itu, bersikap selalu belajar dan
belajar adalah ciri pemimpin yang baik. Hidup adalah proses belajar dari sejak
lahir sampai menginggal. Pentingnya belajar adalah untuk selalu mengembangkan
lingkaran pengetahuan yang akan berguna didalam kehidupan. Pada dasarnya ilmu
tidak akan hilang jika dibandingkan dengan harta benda yang bisa saja hilang.
97. Keterbukaan
“Berfikir
besar mendahului prestasi besar.”
(Wilferd Paterson)
Keterbukan berhubungan dengan kejujuran,
sikap, dan tindakan. Adanya keterbukaan seorang pemimping akan membuat anak
buah mengetahui bagaimana arah dan tujuan yang hendak dicapai, sehingga anak
buah tidak merasa sebagai pelaksana saja, tetapi merasa ikut andil dalam
mencapai tujuan.
98. Lincahkan Pikiran
“
Berfikirlah positif dan visualisasikan kelebihanmu.” (Vic Braden)
Lincahkan pikiran yang dimaksudkan
disini adalah kemampuan berfikir menjadi yang terbaik diantara yang terbaik.
Melincahkan sama saja membiarkan ide-ide baru muncul dan kemudian mewujudkan
ide tersebut. Melincahkan pikiran juga membuat seorang pemimpin tidak terkukung
seperti katak dalam tempurung.
99. Intuisi Tajam
“Yang
nyata satu-satunya hal yang berharga adalah intuisi.” (Albert Einstein)
Intuisi yang dimiliki seorang pemimpin
bisa diperoleh secara alami maupun dengan belajar. Jika diperoleh dengan cara
belajar, tentunya harus dilatih secara kontinu agar meningkat kemampuan
intuisinya. Menurut John C. Maxwell, ada tiga tingkatan intuisi kepemimpinanan,
yaitu (1) Mereka yang secara alami melihatnya, (2) Mereka yang dilatih untuk
melihatnya, dan (3) Mereka yang tidak akan melihatnya. Untuk kepemimpinan yang
melihatnya secara alami dan yang dilatih, kemungkinan menjadi pemimpin yang
berhasil cukup terbuka lebar. Namun, untuk yang tidak melihat ada kepemimpinan,
maka ia tidak akan menjadi seorang pemimpin yang berhasil.
100.
Penuh
Inisiatif
“ Kata
tidak mungkin, tidak ada dalam kamus saya.” (Napoleon Bonaparte)
Para pemimipin memiliki tanggung jawab
untuk menginisiatifkan hubungan dengan pengikutnya. Selain itu, pemimipin harus
selalu mencari peluan dan mengambil sebuah tindakan. Untuk itu, diperlukan
kualitas dalam memimpin, yaitu dengan cara (1) Mengetahui apa yang diinginkan,
(2) memotivasi diri sendiri bahwa anda sanggup melakukannya, (3) Berani
mengambil Resiko, dan (4) Mengubah cara pikir anda bahwa persoalan yang ada itu
timbul dari dalam diri, bukan dari orang lain, serta (5) Carilah peluang dengan
menyesuaikan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
101.
Tidak
Cepat Puas Diri
“ Jangan
berbicara tentang apa yang telah anda lakukan atau apa yang akan anda lakukan.” (Thomas jafferson)
Banyak pemimpin besar yang merasa bahwa
pencapaian yang diperolehnya tidak berhenti pada satu titik saja. Namun,
semakin banyak pencapaian yang diraih maka semakin haus akan pencapaian
berikutnya. Pemimipin harus memiliki sikap untuk menjadi selalu yang terbaik
dan membuat sesuatu semakin baik. Dengan seperti itu maka ada semacam
tantangan-tantangan baru yang akan membawa pada pencapaian-pencapaian yang akan
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar Anda