PALESTINA DALAM LINTASAN SEJARAH
- Hubungan historis Islam dengan Palestina telah dimulai semenjak Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yakni pada peristiwa Isra’ dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaqsha di Yerusalem (Palestina). Peristiwa yang terjadi pada tahun kesebelas kenabian.
- Sampai nantinya ditaklukan oleh Islam, Palestina dikuasai oleh Byzantium (Romawi Timur). Pada paruh pertama abad ke-7 Palestina berhasil dikuasai oleh Umar bin Khathtab.
- Kaum muslim yang datang ke Palestina tidak datang dengan membawa pedang dan perang, melainkan perdamaian. Umat Kristen dan Muslim bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai. Umat Islam hanya ingin menciptakan kedamaian dan mengembangkan peradaban yang gemilang bagi sebenar-benarnya kesejahteraan ummat manusia sendiri, tanpa memilah-milah agama, ras, atau bangsa.
- Pasukan Salib berhasil menaklukan Yerusalem pada tahun 1099 dengan cara yang amat keji, seluruh orang Islam dan Yahudi dibantai dengan pedang. Dalam dua hari saja pasukan Salib ini berhasil membunuh 40.000 orang Islam di Palestina.
- Tahun 1087 Salahuddin Al Ayyubi berhasil menaklukan pasukan Salib pada perang Hittin dan berhasil merebut kembali Palestina. . Beliau sama sekali tidak membalas dendam atas peristiwa pembantain tahun 1099. Hingga 800 tahun kemudian, Yerusalem tetap menjadi kota Muslim.
- Tahun 1514 Yerusalem dikuasai oleh Turki Ustmani hingga 400 tahun lamanya. Setelah Turki Ustmani runtuh, maka Palestina menjadi berada di bawah kekuasaan Inggris setelah Perang Dunia I.
- Pada akhir abad ke-19 yang juga masa-masa akhir kekuasaan Turki Ustmani, terjadi imigrasi besar-besaran orang-orang Yahudi dari Eropa ke empat kota penting di Palestina: Yerusalem, Safed, Tiberias, dan Hebron.
- Kekuasaan Inggris memberikan dukungan yang luar biasa kepada Israel, keinginan bangsa Yahudi untuk mendirikan Negara Yahudi di tanah Palestina hampir mendekati kenyataan. Antara tahun 1920-1945 populasi Yahudi di Palestina bertambah cepat hingga menjadi 31% dari seluruh populasi warga Palestina.
KONTEKS KELAHIRAN HAMAS
- Zionisme menjadi gerakan resmi pada tahun 1897. Pada Kongres pertama yang diselenggarakan di Basel, Swiss maka terpilihlah Dr. Theodor Herzl sebagai ketuanya yang juga penggagas pelaksanaan kongres ini dengan resolusi bahwa Palestina harus menjadi pemukiman bangsa Yahudi dan didirikannya Organisasi Zionis Dunia.
- Mulai sedari awal berdiri hingga saat ini, gerakan Zionisme bukanlah murni gerakan keagamaan Yahudi, melainkan sebuah gerakan nasional yang bermotif duniawi yang menginginkan bangsa Yahudi memiliki tanah air sendiri.
- Karena jumlah orang Yahudi yang bermigrasi ke Palestina, maka tahun 1937 bangsa Arab melakukan pemeberontakan terhadap penguasa Mandat Inggris.
- Tahun 1939 Inggris mengumumkan Naskah Putih yang berisikan prinsip-prinsip baru tentang Palestina. Yang terpenting adalah mengenai imigrasi dan transfer tanah
- Tahun 1942 Organisasi Zionis Amerika mengadakan sidang di New York dan menghasilkan program Biltmore yang isinya: 1)Pendirian Negara Yahudi yang mencakup seluruh wilayah Palestina; 2)Pembentukan militer Yahudi; 3)Penolakan Naskah Putih 1939 dan diteruskannya imigrasi tak terbatas ke Palestina.
- Bahkan pada Februari 1944 Kongres AS mengeluarkan sebuah resolusi yang berisi permintaan untuk dibukanya kembali Palestina untuk Imigran Yahudi tanpa pembatasan dan pembangunan kembali Palestina sebagai suatu “persemakmuran Yahudi yang bebas dan demokratis”.
- Inggris membawa masalah ini ke hadapan mahkamah PBB, dan pada tahun 1947 sidang umum PBB memutuskan untuk membagi wilayah Palestina berdasarkan kesatuan ekonomi.
- Sejak Januari 1948 datasemen Arab memasuki Palestina dan menyerang perkampungan Yahudi, hingga Februari 1948 lebih dari 2500 korban jiwa dalam peperangan ini.
- Mei 1948 Inggris mengakhiri mandatorisnya di wilayah Palestina, dan pada hari yang sama Dewan Nasional Yahudi di Tel Aviv memproklamasikan Negara Yahudi Israel. Kemudian beberapa jam setelahnya Presiden Amerika Serikat Trauman mengakui secara de facto Negara baru ini atas nama Amerika Serikat.
- Marahlah para muslim Arab, dan datanglah para tentara Arab dari Suriah, Libabon, Transjordania, Iran, dan Mesir dan mulai terjadi peperangan, meskipun jumlah mereka banyak, namun mereka kalah persenjataan, apalagi Israel didukung penuh oleh Amerika Serikat dan sekutu mereka di Eropa Barat.
- Pada peristiwa Perang ini, Hasal Al Banna pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin di Mesir yang nantinya menjadi cikal bakal HAMAS (Harakah Muqawwamah Al Islamiyah, 1987), mengirimkan pasukan sukarela non militer untuk membantu perang melawan Israel pada tahun 1930.
- Kenapa orang-orang Arab tidak menyukai kedatangan orang Yahudi ke tanah mereka? Karena sejak hari ketika Zionisme memasuki Palestina, para pengikutnya telah berusaha untuk mengahcurkan orang-orang Palestina. Agar memberi ruang kepada orang Yahudi, orang-orang Palestina terus ditekan, diasingkan, dan diusir dari rumah-rumah dan tanah mereka.
- Munculnya Palestine Liberation Organization (PLO) 1964 sebagai organisasi gabungan dari beberapa fraksi perjuangan rakyat Palestina. Fraksi-fraksi dalam PLO ini terdiri atas berbagai kelompok dengan ideologi yang berbeda-beda. Namun yang paling dominan adalah fraksi Fatah yang berhaluan Nasionalis dan didirikan oleh Yaser Arafat. Saat itu fraksi Islam lain seperti HAMAS dan Jihad Islam tidak tergabung di dalam PLO dan memilih menjadi fraksi bawah tanah.
- Semenjak datang ke Palestina 1930, Ikhwanul Muslimin membuka cabang-cabang di Palestina. Pada tahun 1948, cabangnya sampai berjumlah 25 cabang. Jumlahnya antara 12 sampai 20 ribu orang yang semuanya tunduk di bawah Ikhwanul Muslimin Pusat di Kairo.
- Ikhwanul Muslimin juga tahun 1930-1940 dekat dengan Izzuddin Al Qassam, kelompok Jihad di Palestina.
- Tahun 1948 gerakan Ikhwanul Muslimin dibekukan dan 1949, Imam Hasan Al Banna dibunuh oleh orang misterius.
- Semenjak 1967 Ikhwanul Muslimin mengubah strategi gerakan dengan bergabungnya Pasukan Ikhwanul Muslimin dan berada di bawah gerakan Fatah yang sebenarnya lahir dari gerakan Ikhwanul Muslimin di Gaza. Ini hanya terjadi hingga tahun 1970 karena banyaknya ketidakcocokan gerakan.
- Tahun 1968 gerakan Ikhwanul Muslimin lebih menekankan pada pembangunan masjid-masjid dan mempersiapkan masyarakat melalui gerakan keagamaan, sosial, dan juga pendidikan.
- Sejak 1970 banyak pemuda didikan Ikhwanul Muslimin yang memiliki komitmen keislaman yang tinggi, belajar di universitas-universitas yang pada akhirnya banyak yang berhail menjadi dokter, insinyur, ilmuwan dan lain-lain. Maka para tahun 1978 kader-kader muda Ikhwanul Muslimin ini berhasil mendirikan universitas di Gaza.
- Setelah tahun 1980 dimulailah era babak baru perjuangan Ikhwanul Muslimin di Palestina. Tidak hanya angkat senjata, namun gerakan social dan pendidikan juga menjadi perhatian penting Ikhwanul Muslimin untuk membebaskan rakyat Palestina dari keterpurukan. Hingga pada akhirnya tahun 1987 didirikan HAMAS (Harakah Muqawwamah Al Islamiyah) yang secara SDM lebih siap dari segala sector.
HAMAS MENOREHKAN SEJARAH
- Setelah memfokuskan pada gerakan sosial dan pendidikan untuk menyiapkan masyarakat semenjak tahun 1968, maka pada tahun 1982 didirikanlah Mujahidin Palestina (Mujahidun Filistiniyun) di bawah pimpinan Syekh Ahmad Yasin untuk mentransformasikan gerakan sosial pendidikan ke arah politik dan militer kembali.
- Tanggal 8 Desember 1987 terjadi peristiwa Intifadhah, yang artinya pemberontakan merupakan nama untuk perjuangan yang dilakukan oleh sekelompok orang Palestina yang bersenjatakan batu-batu melawan Israel yang bersenjatakan senapan canggih, roket, dan rudal. Ini terjadi karena kekecewaan terhadap upaya resmi yang dilakukan oleh PLO. Intifadhah I ini terjadi antara tahun 1987-1993.
- Tanggal 14 Desember 1987 dideklarasikan berdirinya HAMAS (Harakah Muqawwamah Al Islamiyah) atau Gerakan Perlawanan Islam dipimpin oleh Syekh Ahmad Yasin.
- Pemimpin lain HAMAS, yaitu Dr. Abdul Aziz Ar Rantisi dan Ismail Haniyah
- Cita-cita dan Tujuan HAMAS:
- Tujuan Umum: Mendirikan Negara Islam di Palestina
- Tujuan Strategis: Memerdekan seluruh tanah Palestina
- Tujuan Antara: a)Membebaskan tepi barat dan jalur Gaza; b)Mengislamkan masyarakat; c)Memperkuat legitimasi sayap militer; d)Melanjutkan gerakan Intifadhah; e)Menjaga kesatuan Nasional; f)Membebaskan para tawanan dan menghentikan serangan Israel terhadap rakyat sipil Palestina; g)Menggali dukungan Negara-negara Arab dan Islam
- Tujuan Segera: a)Netralisasi kekuatan militer Isarael; b)Memantapkan legitimasi politik
- Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh HAMAS antara lain:
- Memakmurkan masjid
- Melakukan gerakan politik dan propaganda
- Masifikasi isu
- Berpartisipasi dalam pemilu lokal dan pemilu profesional
- Menjalin aliasi politik dan hubungan internasional
- Membangun networking dengan institusi di bidang lain
- Menggerakkan perlawanan sipil
- Aksi Militer:
- Tahap perlawanan sipil
- Perang pisau (the knives war)
- Perlawanan bersenjata
- Operasi martir (bom bunuh diri)
- Gerakan seni dan budaya. HAMAS merekam berbagai macam baik dalam bentuk video maupun kaset, karya seni yang menyerukan kepada rakyat Palestina kesadaran akan ketertindasan mereka oleh Israel.
- Pemilu perdana Palestina dilaksanakan pada 25 Januari 1996 di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Sekaligus memilih presiden PLA (Palestinian National Authority) dan untuk pemilihan anggota PLC (Palestinian Legislative Council). HAMAS memboikot Pemilu ini karena menganggap cacat Pemilu ini sebagai hasil dari kesepakatan Oslo yang menghianati umat Islam. Pemboikotan ini mengakibatkan minimnya partisipasi warga masyarakat Palestina.
- Intifadhah II atau Intifadhah Al Aqsha terjadi pada tahun 2000 setelah Ariel Sharon September 2000 melakukan kunjungan ke Masjidilaqsha bersama puluhan polisi Israel. Kejadian itu sangatlah melukai perasaan umat Islam di Palestina dan di seluruh dunia. Itu adalah pelecehan dan provokasi Sharon untuk memancing kemarahan umat Islam.
- Pemilu Legislatif tahun 2006 HAMAS menyatakan ikut dalam pemilu. Dan hasilnya HAMAS memenangkan 74 kursi sedangkan Fatah hanya 42 kursi. Dengan demikian, HAMAS dapat membentuk pemerintahan sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
HAMAS AFTER ELECTION: KENAPA DIBENCI
AMERIKA?
- Pihak yang paling tidak senang atas kemenangan HAMAS ini adalah Amerika dan Israel, bahkan semenjak HAMAS menyatakan ikut dalam pemilu, kedua Negara itu sudah menyataan ketidaksenangan atas ikutnya HAMAS dalam pemilu Palestina
- Sejak awal mengikuti Pemilu, HAMAS memang sudah berencana untuk tidak berunding dengan Israel yang artinya siap berkonfrontasi dengan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.
- Semenjak secara terang-terangan HAMAS menentang segala bentuk kekerasan yang dilakukan Israel dan juga menentang semua pendukung Israel terutama Amerika, pihak Israel dan Amerika mulai mem-blacklist HAMAS dan menempatkannya sebagai salah satu kelompok yang harus dihancurkan.
- Amerika menarik kembali bantuan dana untuk otoritas Palestina sejumlah 50 juta dolar AS. Amerika juga mengancam Negara-negara Arab agar tidak memberikan bantuan kepada Palestina, khususnya kepada Mesir dan Saudi Arabia. Namun secara tegas kedua Negara tersebut menolak permintaan Menlu AS Condoleeza Rice.
- Israel juga mulai membekukan transfer dana bulanan sebesar 50 juta dolar AS yang biasanya dikirimkan untuk menggaji sekitar 140.000 pekerja pemerintahan Otoritas Palestina setiap bulannya.
- Melihat kondisi Palestina yang begitu dahsyat ditekan oleh Israel, Amerika dan kroni-kroninya, maka Negara-negara Arab dan sejumlah Negara Islam menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Liga Arab, OKI, bahkan Indonesia pun tak sedikit mengucurkan dana bantuannya.
- Palestina pun berhasil mengatasi krisis, dan ini justru malah semakin mengukuhkan legitimasi terhadap pemerintahan baru Palestina di bawah HAMAS.
SUMBER :
Tiar Anwar Bachtiar, Hamas, Kenapa Dibenci Amerika?, Penerbit Hikmah (PT Mizan
Publika), Cetakan I, Juni 2006, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar Anda