IDEAL UNTUK
DIIKUTI ADALAH
RASULULLAH MUHAMMAD SAW
Al-Qur’an: Sesungguhnya
telah ada pada diri rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi
orang yang mengharap [rahmat] allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah [Al-Ahzab:21]
SIFAT-SIFAT PEMIMPIN IDEAL
- Memiliki Kepercayaan Diri
- Memiliki Kemampuan Berbicara
- Memiliki Kecerdasan Tinggi
- Memiliki Inisatif
- Memiliki Motivasi Berprestasi
- Memiliki Ambisi
PERSPEKTIF
BARAT
Hujair AH.
Sanaky, MSI [ Oktober 2003]
- Kemampuan Mempengaruhi dan Membujuk
- Kemampuan Manajerial
- Memiliki Konsep
- Memiliki Visi yang Jelas
- Memiliki Sikap Optimis
- Memiliki Kemampuan Approach
SIFAT-SIFAT
PEMIMPIN IDEAL
KARAKTERISTIK
dan KETERAMPILAN MEMIMPIN
1. Pemimpin Khasismatik
House [1977],
menjelaskan bahwa kepemimpinan kharismatik dengan mengidentifikasikan tiga
karakteristik pribadi, yaitu: kepercayaan diri yang luar biasa tinggi,
kekuasaan, dan teguh dalam keyakinan. Conger dan Kanungo [1988], mengemukakan
bahwa pimpinan kharismatik mempunyai tujuan ideal yang ingin dicapai, memiliki
komitmen pribadi yang kuat pada tujuan, tegas dan percaya diri, serta sebagai
agen perubahan radikal, bukan manajer dari status quo.
Maka, secara
rinci dapat dijelaskan bahwa, seorang pemimpin yang kharismatik memiliki
karakterisk sebagai berikut:
1] Percaya
pada diri, artinya meraka benar-benar percaya akan kemampuan diri mereka
sendiri.
2] Memiliki
suatu misi yang merupakan tujuan ideal yang mengajukan suatu masa depan yang
lebih baik daripada status quo. Maka makin besar kemungkinan bahwa para
pengikut akan menghubungkan visi yang luar biasa itu pada si pemimpin.
3] Memiliki
kemampuan untuk mengungkap visi sejelas mungkin, artinya mampu memperjelas dan
menyatakan visi dalam kata-kata yang dapat difahami orang lain. Artikulasi ini
menunjukkan suatu pemahaman akan kebutuhan para pengikut, dan karenanya akan
bertindak sebagai suatu kekuatan motivasi.
4] Memiliki
keyakinan kuat mengenai visi, artinya pemimpin kharismatik harus mempunyai
komitmen yang kuat dan bersedia menanggung resiko yang tinggi, mengeluarkan
biaya yang tinggi dan melibatkan dan berkorban untuk mencapai visi tersebut.
5] Perilaku
yang di luar aturan, artinya mereka dengan kharisma ikut serta dalam perilaku
yang dipahami sebagai hal yang baru, tidak konvensional dan berlawanan dengan
norma-norma. Maka bila berhasil, perilaku ini menimbulkan kejutan dan kekaguman
para pengikut.
6] Departemen
sebagai seorang agen perubahan, artinya pemimpin kharismatik dipahami sebagai
agen perubahan yang radikal bukan sebagai pengasuh status quo.
7] Kepekaan
terhadap lingkungan, artinya pemimpin kharismatik mampu membuat penilaian yang
realistis terhadap kendala lingkungan dan sumber daya yang diperlukan untuk
menghasilkan perubahan.
PERSPEKTIF
ISLAM
- Harus mampu memimpin dan mengendalikan diri sebelum memimpin orang lain
- Memiliki kemampuan manajerial
- Memiliki Konsep Relasi
- Visinya – Al-Qur’an
- Memiliki sikap tawadhu
- Memiliki sifat : Siddiq [ benar), Amanah [ terpercaya ], Tabligh [ menyampaikan apa adanya) dan Fathonah [ pandai ]
2. Pemimpin
Transformasional
Adalah
seorang pemimpin yang memiliki kharisme yang mampu melakukan stimulasi
intelektual para bahawannya sehingga bawahan mampu menggunakan cara baru dalam
menghadapi masalah-masalah organisasi. Maka, karakteristik kepemimpinan
transformasional ditujukan melalui empat faktor perilaku, yaitu: inspirasional
motivation, konsiderasi individual, stimulasi intelektual serta idealized
influence kharismatik [Bass, 1985: 1990b]
Maka, secara
rinci dapat dijelaskan bahwa seorang pemimpin transformasional memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1] Memberi
visi, misi, menanamkan rasa bangga, mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan
dari bawahan atau anggotanya.
2] Inspirasi,
artinya mengkomunikasikan ekspektasi tinggi, menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan upaya, mengekspresikan tujuan penting dengan cara-cara yang
sederhana.
3] Simulasi
intelektual, artinya menghargai kecerdasan, rasionalitas dan pemecahan masalah
secara hati-hati.
4]
Konsiderasi yang bersifat individual, artinya memberikan perhatian secara
personal, memperlakukan karyawan secara individual, melatih, memberi bimbingan.
3. Pemimpin
Transaksional
Adalah kepemimpinan
yang lebih menekankan pada “transaksi interpersonal” antara pemimpin dan
karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran [exchange]. Karyawan
memperoleh imbalan segera [immediate] dan nyata [tangible] apabila
memenuhi perintah pemimpin [Locke, et al., 1991]. Menurut Burns [1978],
pemimpin transaksional memotivasi bawahannya melalui pemberian imbalan kontijen
[contigent reward] dan menajemen melalui eksepsi [management by exception].
Maka,
secara rinci dapat dijelaskan bahwa, seorang pemimpin transaksional memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1] Imbalan
kontijen, atinya kontrak pertukaran imbalan atau usaha, menjanjikan imbalan
atas usaha, menjanjikan imbalan bagi kinerja yang baik dan menghargai prestasi
kerja.
2] Management
by exception [aktif], artinya mengawasi dan mencermati penyimpangan dari
berbagai aturan dan standar, dan melakukan tindakan perbaiakan.
3] Managemen
by exception [pasif], artinya melakukakn intervensi hanya bila standar tidak
terpenuhi.
4] Laissez
faire, artinya melepaskan tanggungjawab dan menghindari pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan komentar Anda